IDI: Orang Terinfeksi Corona B117 Sebesar 67% Berpotensi Meninggal

Sabtu, 20 Maret 2021 - 10:28 WIB
loading...
IDI: Orang Terinfeksi...
Ketua Satuan Tugas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Zubairi Djoerban mengatakan berdasarkan hasil studi dari British Medical Journal (Jurnal Kedokteran Britania) bahwa orang yang terinfeksi virus Covid-19 dari mutasi B117 berpoten
A A A
JAKARTA - Ketua Satuan Tugas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) , Zubairi Djoerban mengatakan berdasarkan hasil studi dari British Medical Journal (Jurnal Kedokteran Britania) bahwa orang yang terinfeksi virus Covid-19 dari mutasi B117 berpotensi meninggal sebesar 67%.

“Saya ingin menyampaikan tentang varian B117 yang awalnya dinamakan VOC N501Y.V1 ini. Studi terbaru menyatakan orang yang terinfeksi varian ini didapati 64% lebih mungkin meninggal ketimbang orang yang terinfeksi dengan varian yang beredar sebelumnya,” ungkap Zubairi dalam keterangannya, Sabtu (20/3/2021).

Bahkan, kata Zubairi, kemunculan mutasi B117 ini juga sejalan dengan tingginya Bed Occupancy Ratio (BOR) di rumah sakit-rumah sakit dan meningkatkan angka kematian. “Kemunculan varian ini berbarengan dengan tingginya okupansi di rumah sakit-rumah sakit dan diketahui meningkatkan angka kematian,” katanya.

Meskipun begitu, Zubairi mengungkapkan vaksin Pfizer terbukti bisa menangkal varian mutasi B117 dari Inggris ini. “Kabar baiknya, vaksinasi di Inggris--yang memakai Pfizer--terbukti efektif menangkal varian B117 ini. Alhamdulillah,” ungkapnya.

Zubairi mengatakan, B117 ini tidak mematikan hanya lebih menular dan telah menyebar di 100 negara di dunia. “Studi sebelumnya menyatakan B117 ini lebih mudah menular tapi tidak mematikan dan telah tersebar ke hampir 100 negara. Semoga, studi terbaru yang dimuat di British Medical Journal (Jurnal Kedokteran Britania) ini jadi perhatian kita semua,” katanya.
(cip)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2008 seconds (0.1#10.140)