Menanggapi hal itu, pengamat politik dan Direktur IndoStrategi Research and Consulting, Arif Nurul Imam menilai tulisan SBY tersebut sebagai ekspresi menghadapi situasi Partai Demokrat saat ini. "Tulisan SBY tersebut mungkin bisa disebut atas ekspresi menghadapi situasi Demokrat hari ini," ujar Arif Nurul Imam kepada SINDOnews, Jumat (19/3/2021). Baca juga: Di Tengah Kisruh Demokrat, SBY Bicara soal Kebenaran dan Keadilan
Arif melihat ada curhat kekecewaan karena orang-orang yang pernah bersama SBY ternyata sekarang meninggalkan. Selain itu, kata Arif, SBY dalam tulisannya itu berbicara keadilan. Sebab, dalam konflik internal Demokrat hari ini, kata dia, SBY sedang berjuang mencari keadilan. "Tulisan tersebut tentu akan multitafsir namun setidaknya tulisan ini sebagai respons terhadap kemelut Partai Demokrat hari ini," pungkasnya. Baca juga: Bicara Kebenaran, SBY: Ya Allah, Kabulkanlah Permintaanku
Sekadar diketahui, dualisme kini melanda Partai Demokrat setelah mereka yang kontra dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menetapkan Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Jenderal TNI Purnawirawan Moeldoko sebagai ketua umum Partai Demokrat melalui Kongres Luar Biasa (KLB) di Sibolangit, Deliserdang, Sumatera Utara beberapa waktu lalu. Baca juga: Curhat lewat Tulisan, SBY: Perbuatan Sejumlah Sahabat Sangat Melukaiku
Kubu AHY maupun Moeldoko kini sedang adu kuat untuk menguasai partai berlambang mercy itu. Alhasil, bola panas kini di tangan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), apakah akan mengesahkan pengurus Partai Demokrat kubu Moeldoko atau menolaknya.
Baca Juga:
Lihat Juga: Reza Rahardian Akui Masuk Islam Karena Dialog Sama Tuhan, Beda Keyakinan Sama Mama Dan Adik?
(cip)