Kerja Keras Menuju Indonesia Emas 2045
loading...
A
A
A
Pendidikan merupakan kebutuhan dasar pengembangan sumber daya manusia, untuk itu terdapat beberapa standar yang harus dicapai dalam proses mempercepat peningkatan taraf pendidikan di Indonesia. Dari hasil kajian yang bertajuk Public Expenditure Review Spending for Better Result, Bank Dunia menyebut bahwa belanja pendidikan di Indonesia termasuk salah satu yang terbesar di dunia jika diukur sebagai proporsi dari total pengeluaran pemerintah. Besarnya belanja pendidikan ini merupakan buah dari kebijakan pemerintah dalam reformasi di bidang pendidikan selama dua dekade terakhir. Salah satu kebijakannya adalah meningkatkan belanja pemerintah untuk bidang pendidikan dengan mengalokasikan 20% dari total anggaran untuk sektor ini sejak 2002 lalu. Meski demikian hingga saat ini pendidikan Indonesia belum merata, banyak masyarakat di daerah pinggiran belum mendapatkan akses pendidikan yang berkualitas. Pada 2045 seluruh masyarakat Indonesia harus bisa menikmati akses pendidikan berkualitas sehingga bisa menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas.
Besarnya tantangan yang dihadapi Indonesia dalam mencapai Indonesia Emas 2045 tak lepas juga dari peran kualitas belanja pemerintah yang perlu terus ditingkatkan. Peningkatan efektivitas belanja pemerintah sangat diperlukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, menekan kemiskinan serta ketimpangan. Rendahnya kualitas belanja merupakan alasan utama penyebab gagalnya belanja pemerintah dalam memberikan multiplier effect bagi ekonomi Indonesia. Secara umum belanja negara memiliki tren meningkat secara nominal dari tahun ke tahun seiring dengan perkembangan pendapatan dan belanja. Namun komponen belanja tersebut merupakan belanja yang tidak produktif dan tidak bisa mendorong perekonomian secara langsung.
Vaksinasi dan Akselerasi Pemulihan Ekonomi
Tahun 2020 akan memiliki bab khusus dalam buku sejarah dunia. Di tengah harapan menggapai Indonesia Emas 2045, Indonesia harus menghadapi kelamnya kondisi ketidakpastian ekonomi, bahkan hingga terperosok dalam jurang resesi di sepanjang tahun 2020 akibat Covid-19. Meskipun satu tahun telah berlalu, pandemi belum juga usai. Kini vaksin menjadi harapan baru atas penanganan Covid-19 yang telah melanda negeri ini sejak awal Maret 2020 lalu. Vaksin dinilai menjadi salah satu instrumen untuk memperbaiki perekonomian di masa mendatang. Bank Indonesia menyebutkan bahwa kehadiran vaksin mampu memberikan optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2021 di angka 4,8–5,8%. Selain itu ekonom Bank DBS memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan kembali positif hingga 4% pada 2021.
Kehadiran vaksin tanpa distribusi yang cepat dan merata tentu akan memperlambat pemulihan ekonomi nasional atau sebaliknya. Mengingat luasnya Indonesia dengan sebaran pulau dari Sumatera sampai Papua, sangatlah tidak mudah untuk mendistribusikan vaksin secara merata dan cepat. Koordinasi yang baik antar-pemangku kebijakan dan pendekatan penyelesaian masalah yang tidak konvensional merupakan kunci kesuksesan vaksinasi yang berjalan saat ini. Keberhasilan vaksinasi ini, dengan target 1 juta per hari, akan semakin mempercepat proses pemulihan ekonomi nasional saat ini. Kita berharap hal itu akan tercapai. Semoga.
Lihat Juga: Bonus Demografi Jadi Potensi dan Tantangan bagi Pemangku Kepentingan Sektor Pekerja Migran
Besarnya tantangan yang dihadapi Indonesia dalam mencapai Indonesia Emas 2045 tak lepas juga dari peran kualitas belanja pemerintah yang perlu terus ditingkatkan. Peningkatan efektivitas belanja pemerintah sangat diperlukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, menekan kemiskinan serta ketimpangan. Rendahnya kualitas belanja merupakan alasan utama penyebab gagalnya belanja pemerintah dalam memberikan multiplier effect bagi ekonomi Indonesia. Secara umum belanja negara memiliki tren meningkat secara nominal dari tahun ke tahun seiring dengan perkembangan pendapatan dan belanja. Namun komponen belanja tersebut merupakan belanja yang tidak produktif dan tidak bisa mendorong perekonomian secara langsung.
Vaksinasi dan Akselerasi Pemulihan Ekonomi
Tahun 2020 akan memiliki bab khusus dalam buku sejarah dunia. Di tengah harapan menggapai Indonesia Emas 2045, Indonesia harus menghadapi kelamnya kondisi ketidakpastian ekonomi, bahkan hingga terperosok dalam jurang resesi di sepanjang tahun 2020 akibat Covid-19. Meskipun satu tahun telah berlalu, pandemi belum juga usai. Kini vaksin menjadi harapan baru atas penanganan Covid-19 yang telah melanda negeri ini sejak awal Maret 2020 lalu. Vaksin dinilai menjadi salah satu instrumen untuk memperbaiki perekonomian di masa mendatang. Bank Indonesia menyebutkan bahwa kehadiran vaksin mampu memberikan optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2021 di angka 4,8–5,8%. Selain itu ekonom Bank DBS memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan kembali positif hingga 4% pada 2021.
Kehadiran vaksin tanpa distribusi yang cepat dan merata tentu akan memperlambat pemulihan ekonomi nasional atau sebaliknya. Mengingat luasnya Indonesia dengan sebaran pulau dari Sumatera sampai Papua, sangatlah tidak mudah untuk mendistribusikan vaksin secara merata dan cepat. Koordinasi yang baik antar-pemangku kebijakan dan pendekatan penyelesaian masalah yang tidak konvensional merupakan kunci kesuksesan vaksinasi yang berjalan saat ini. Keberhasilan vaksinasi ini, dengan target 1 juta per hari, akan semakin mempercepat proses pemulihan ekonomi nasional saat ini. Kita berharap hal itu akan tercapai. Semoga.
Lihat Juga: Bonus Demografi Jadi Potensi dan Tantangan bagi Pemangku Kepentingan Sektor Pekerja Migran
(war)