Terlibat Kisruh Demokrat, Mestinya Jokowi Copot Sementara Moeldoko demi Netralitas

Sabtu, 06 Maret 2021 - 13:27 WIB
loading...
Terlibat Kisruh Demokrat,...
Presiden Jokowi diminta mencopot Moeldoko dari jabatan kepala KSP hingga konflik Partai Demokrat berakhir. Foto/setkab.go.id
A A A
JAKARTA - Terpilihnya Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko sebagai ketua umum Partai Demokrat periode 2021-2025 melalui Kongres Luar Biasa (KLB) bakal berdampak pada netralitas pemerintah, khususnya Presiden Jokowi , dalam kisruh partai berlambang bintang mercy tersebut.

Maka dari itu, Pakar hukum pidana Universitas Trisakti Abdul Fickar Hadjar meminta agar Presiden Jokowi mencopot Moeldoko dari jabatannya, setidaknya hingga konflik KLB usai.

"Konflik ini akan sangat mempengaruhi netralitas dan objejtivitas Negara, Presiden khususnya. Jadi agar tidak menurunkan kewibawaan negara Moeldoko harus dicopot dulu dari KSP sampai dengan konplik selesai," ujar Fickar saat dihubungi, Sabtu (6/3/2021).

(Baca: Peneliti LIPI: KLB Partai Demokrat Tak Lazim dan Memprihatinkan)

Meski seharusnya Moeldoko yang memiliki kesadaran untuk mengundurkan diri, tetapi itu dirasa tidak akan dilakukan lantaran jabatan KSP sangat dibutuhkan untuk kepentingan KLB.

"Menurut saya dia (Moeldoko) tidak akan mengundurkan diri, karena dijabatan itu powernya dan karena itu selain uang dia diminta jadi ketua," ungkapnya.

(Baca: Mantan Kader Bongkar Manuver SBY saat Anas Pimpin Demokrat)

Maka dari itu, Presiden Jokowi diminta bertindak cepat dalam memutuskan masalah KLB ini. Karena jika dibiarkan, Presiden Jokowi akan dinilai mendukung Moeldoko terlibat dalam KLB Demokrat itu.

"Secara logis sih dengan presiden membiarkan artinya menyetujui, meskipun secara yuridis mestinya Menkumham menolak pengesahan. Kejadian ini sangat ironis," pungkasnya.
(muh)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Demokrat Nilai Prabowo...
Demokrat Nilai Prabowo Tunjukkan Sikap Kemandirian sebagai Kepala Negara Bukan Presiden Boneka
Kubu Tom Lembong Minta...
Kubu Tom Lembong Minta Dihadirkan Moeldoko dan Gita Wirjawan di Ruang Sidang
Demokrat soal RUU Perampasan...
Demokrat soal RUU Perampasan Aset: Kami Makmum Aja di DPR
Respons Mahfud MD soal...
Respons Mahfud MD soal Isu Ijazah Palsu Jokowi, Jadi Presidennya Tetap Sah
Sesalkan Aksi Teror...
Sesalkan Aksi Teror Terhadap Wartawan Tempo, AHY Harap Isu Tak Melebar
Bergabung ke Demokrat,...
Bergabung ke Demokrat, Mantan Wasekjen PBB Optimistis Dongkrak Suara di Pemilu 2029
Moeldoko: Tanpa TKDN,...
Moeldoko: Tanpa TKDN, Indonesia Hanya Jadi Pusat Impor Kendaraan Listrik
Ini Riwayat Pendidikan...
Ini Riwayat Pendidikan Seluruh Presiden Indonesia, Sudah Tahu?
Jokowi Apresiasi Pertemuan...
Jokowi Apresiasi Pertemuan Prabowo-Megawati
Rekomendasi
Kenapa Bill Gates Tertarik...
Kenapa Bill Gates Tertarik dengan Program Makan Bergizi Gratis? Ini Alasannya
Seleksi Mandiri ITB...
Seleksi Mandiri ITB 2025 Dibuka, Ada Jalur Beasiswa dan KIP Kuliah
7 Klub Tembus Final...
7 Klub Tembus Final Liga Europa Tanpa Kekalahan: Manchester United di Ambang Sejarah
Berita Terkini
6 Mayjen Baru di TNI...
6 Mayjen Baru di TNI AD, Ada Kristomei Sianturi
Menggaungkan Mazhab...
Menggaungkan Mazhab Ciputat ke Ruang Publik
KM ITB Tuntut Polri...
KM ITB Tuntut Polri Bebaskan Mahasiswi Pengunggah Meme Prabowo-Jokowi
2 Letjen Baru di TNI...
2 Letjen Baru di TNI AD, Nomor 1 Mantan Pangdam Udayana
Kenang Paus Fransiskus,...
Kenang Paus Fransiskus, Praksis Sebut Paus Leo XIV Penerus Harapan Dunia
Soal Kebijakan Dedi...
Soal Kebijakan Dedi Mulyadi, PBNU: Pengiriman Anak Nakal ke Pesantren Jauh Lebih Baik
Infografis
Trump Ogah Terlibat...
Trump Ogah Terlibat Rekonstruksi Ukraina setelah Perang Berakhir
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved