SBY Turun Gunung, Seruan Agar Kader Demokrat Perang Total
loading...
A
A
A
JAKARTA - Partai Demokrat dinilai semakin menunjukkan sikapnya dalam mengatasi konflik di internal mereka. Konflik itu ditunjukkan dengan memecat 6 kader partai, termasuk mantan Sekjen Partai Demokrat, Marzuki Alie. Konflik internal ini pun semakin meruncing setelah Ketua Majelis Kehormatan Partai, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bersuara dan kemudian dijawab oleh para kader yang 'melawan' untuk segera menggelar Kongres Luar Biasa (KLB).
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah menilai ada dua momentum yang dimanfaatkan internal Partai Demokrat dalam mengelola isu tersebut. Baca juga: Tak Terima Dipecat, Senior Demokrat Ancam Beberkan Dosa Politik SBY ke Publik
"Pertama, Demokrat akan mengelola isu yang membawa Moeldoko karena posisinya di pemerintah, akan berbeda jika Moeldoko bukan siapa-siapa, maka SBY tidak akan turun bicara," ujarnya saat dihubungi, Minggu (28/2/2021).
Dedi menganggap SBY sampai turun gunung karena merasa mempunyai lawan yang sepadan yakni pihak pemerintah. SBY dan Partai Demokrat disebutnya merasa akan mendulang simpati publik karena langsung menyasar Moeldoko dan tokoh-tokoh partai yang selama ini dicurigai sebagai Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK PD).
Menurut Lulusan Universitas Telkom ini, terlepas apa pandangan publik tentang isu ini, fakta tersebut mengindikasikan kepiawaian SBY dalam memainkan strategi propaganda politik. Baca juga: Turun Gunung, Max Sopacua Sebut SBY Meragukan Kemampuan AHY
"Kedua, SBY ingin mengemukakan pada internal Demokrat jika dirinya telah berseru maka ini sudah waktunya perang total, tentu perang strategi baik untuk membangun soliditas kader dan memupuk popularitas," katanya.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah menilai ada dua momentum yang dimanfaatkan internal Partai Demokrat dalam mengelola isu tersebut. Baca juga: Tak Terima Dipecat, Senior Demokrat Ancam Beberkan Dosa Politik SBY ke Publik
"Pertama, Demokrat akan mengelola isu yang membawa Moeldoko karena posisinya di pemerintah, akan berbeda jika Moeldoko bukan siapa-siapa, maka SBY tidak akan turun bicara," ujarnya saat dihubungi, Minggu (28/2/2021).
Dedi menganggap SBY sampai turun gunung karena merasa mempunyai lawan yang sepadan yakni pihak pemerintah. SBY dan Partai Demokrat disebutnya merasa akan mendulang simpati publik karena langsung menyasar Moeldoko dan tokoh-tokoh partai yang selama ini dicurigai sebagai Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK PD).
Menurut Lulusan Universitas Telkom ini, terlepas apa pandangan publik tentang isu ini, fakta tersebut mengindikasikan kepiawaian SBY dalam memainkan strategi propaganda politik. Baca juga: Turun Gunung, Max Sopacua Sebut SBY Meragukan Kemampuan AHY
"Kedua, SBY ingin mengemukakan pada internal Demokrat jika dirinya telah berseru maka ini sudah waktunya perang total, tentu perang strategi baik untuk membangun soliditas kader dan memupuk popularitas," katanya.
(kri)