DPR Senang Program Padat Karya Berjalan di Tengah Pandemi Corona
loading...
A
A
A
JAKARTA - Anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat, Irwan bersyukur program padat karya yang diusulkannya kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono sudah bisa dikerjakan dan dinikmati hasilnya oleh masyarakat di tengah krisis pandemi virus Corona (Covid-19).
Salah satunya, program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) pada anggaran 2020 ini yang juga dialokasikan untuk 100 lokasi di Kalimantan Timur (Kaltim).
Program ini merupakan padat karya masyarakat guna memberikan dampak perputaran ekonomi kepada masyarakat kecil. Dengan begitu, kehidupan ekonomi masyarakat bawah itu berjalan dengan baik serta normal.
“Ini uang dari negara kembali ke masyarakat, untuk stimulus perekonomain masyarakat kecil, sehingga ekonomi terjaga di tengah pandemi Covid-19 ini,” tutur Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat ini, Senin (18/5/2020).
Irwan menjelaskan, alasan lain mendorong P3TGAI karena semuanya dikelola langsung oleh masyarakat secara swadaya. Di samping menambah lapangan kerja baru, juga menambah penghasilan masyarakat kecil khususnya petani.
“Program ini merupakan salah satu komitmen dirinya dalam membantu masyarakat Kaltim dalam situasi pandemi serta kesulitan ekonomi seperti ini,” tandasnya.
Irwan menguraikan, ada 100 lokasi di Kaltim yang mendapatkan program P3TGAI pada 2020 sebagaimana usulannya kepada Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. Dan Program itu telah ditetapkan Menteri PUPR.
“Alhamdulillah, 100 lokasi aspirasi saya untuk Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) Tahun Anggaran 2020 di Kaltim sudah ditetapkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,” ungkapnya.( )
Anggota Komisi V DPR ini melanjutkan, proyek tersebut sebagian besar berbasis swakelola padat karya. Pengerjaaan telah mulai dilakukan para kelompok tani di Kaltim. Proyek ini sendiri memiliki nilai anggaran sebesar Rp195 juta per lokasi.
“Semua program ini akan segera dikerjakan. Program ini tanpa tender, tetapi langsung disalurkan ke rekening kelompok tani yang sudah ditetapkan dalam P3TGAI,” jelasnya.
Dia menambahkan, tahapan pelaksanaan Program Padat Karya tetap dilakukan juga sesuai dengan Protokol COVID-19, seperti menjaga jarak fisik, menggunakan masker, dan menghindari kerumunan. Keselamatan petani yang utama.
“Dari empat kabupaten usulannya, yakni Kutai Kartanegara (Kukar), Kutai Timur (Kutim), Paser dan Penajam Paser Utara serta kota Samarinda. Kabupaten Paser, Kutim dan Kukar programnya sudah berjalan. Seperti di Kecamatan Anggana, Kutai Kartanegara, Paser Blengkong, Tanah Grogot dan Long Ikis. Masyarakat terlihat antusias mengerjakan program APBN itu,” tuturnya.
Salah satunya, program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) pada anggaran 2020 ini yang juga dialokasikan untuk 100 lokasi di Kalimantan Timur (Kaltim).
Program ini merupakan padat karya masyarakat guna memberikan dampak perputaran ekonomi kepada masyarakat kecil. Dengan begitu, kehidupan ekonomi masyarakat bawah itu berjalan dengan baik serta normal.
“Ini uang dari negara kembali ke masyarakat, untuk stimulus perekonomain masyarakat kecil, sehingga ekonomi terjaga di tengah pandemi Covid-19 ini,” tutur Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat ini, Senin (18/5/2020).
Irwan menjelaskan, alasan lain mendorong P3TGAI karena semuanya dikelola langsung oleh masyarakat secara swadaya. Di samping menambah lapangan kerja baru, juga menambah penghasilan masyarakat kecil khususnya petani.
“Program ini merupakan salah satu komitmen dirinya dalam membantu masyarakat Kaltim dalam situasi pandemi serta kesulitan ekonomi seperti ini,” tandasnya.
Irwan menguraikan, ada 100 lokasi di Kaltim yang mendapatkan program P3TGAI pada 2020 sebagaimana usulannya kepada Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. Dan Program itu telah ditetapkan Menteri PUPR.
“Alhamdulillah, 100 lokasi aspirasi saya untuk Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) Tahun Anggaran 2020 di Kaltim sudah ditetapkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,” ungkapnya.( )
Anggota Komisi V DPR ini melanjutkan, proyek tersebut sebagian besar berbasis swakelola padat karya. Pengerjaaan telah mulai dilakukan para kelompok tani di Kaltim. Proyek ini sendiri memiliki nilai anggaran sebesar Rp195 juta per lokasi.
“Semua program ini akan segera dikerjakan. Program ini tanpa tender, tetapi langsung disalurkan ke rekening kelompok tani yang sudah ditetapkan dalam P3TGAI,” jelasnya.
Dia menambahkan, tahapan pelaksanaan Program Padat Karya tetap dilakukan juga sesuai dengan Protokol COVID-19, seperti menjaga jarak fisik, menggunakan masker, dan menghindari kerumunan. Keselamatan petani yang utama.
“Dari empat kabupaten usulannya, yakni Kutai Kartanegara (Kukar), Kutai Timur (Kutim), Paser dan Penajam Paser Utara serta kota Samarinda. Kabupaten Paser, Kutim dan Kukar programnya sudah berjalan. Seperti di Kecamatan Anggana, Kutai Kartanegara, Paser Blengkong, Tanah Grogot dan Long Ikis. Masyarakat terlihat antusias mengerjakan program APBN itu,” tuturnya.
(dam)