Moderasi Beragama Secara Global Dinilai Tak Lepas dari Peran Diplomatik
loading...

Kementerian Agama (Kemenag) dan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) bersinergi mengenalkan moderasi beragama ke masyarakat dunia. Foto/SINDOnews/Ilustrasi
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) dan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) bersinergi mengenalkan moderasi beragama ke masyarakat dunia. Hal ini terungkap dalam pembicaraan antara Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenag Nizar Ali dan Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik (Dirjen IDP) Kemlu Teuku Faizasyah, di kantor Kemenag, Jakarta.
Baca juga: GAR ITB Jangan Rusak Jalan Moderasi yang Dibangun Jokowi
"Moderasi beragama saat ini bukan hanya menjadi kebutuhan di dalam negeri saja, tetapi juga dunia global," kata Sekjen Kemenag, Nizar Ali, seperti dikutip dari laman resmi Kemenag, Rabu (24/02/2021).
Baca juga: Gus Yaqut Diharapkan Terus Kawal Keragaman dan Moderasi Beragama
Nizar mengatakan, saat ini kebutuhan masyarakatkan moderasi beragama ini tidak lepas dari peran diplomatik yang selama ini dilakukan oleh Kemlu RI.
"Kemenag memang leading sector moderasi beragama. Tetapi untuk mengenalkan moderasi beragama ke dunia global, ini tak lepas dari peran diplomatik. Dalam konteks ini, Kemenlu menjadi leading sektornya," ucap Nizar yang didampingi Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) Nifasri.
Baca juga: Utamakan Program Moderasi, Muhammadiyah Dukung Kebijakan Kapolri
Nizar berharap, kerja sama ini juga dapat menjangkau pengembangan pendidikan moderasi beragama di Indonesia. "Misalnya, salah satunya kita punya Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) yang menargetkan 25% mahasiswanya dari luar negeri. Mungkin Kemenlu bisa membantu untuk rekrutmen mahasiswa ini," papar Nizar.
Senada dengan Nizar, Dirjen IDP Kemlu Teuku Faizasyah menyambut baik gagasan tersebut. Ia berharap Kemenag dapat menyertai Kemenlu untuk menyiapkan konten promosi moderasi beragama di tingkat global.
"Mungkin nanti kita membuat film, video, atau bentuk publikasi lainnya yang lebih kekinian, yang dapat kita promosikan juga ke luar negeri," tutur pria yang saat ini juga dipercaya sebagai Juru Bicara Kemenlu RI ini.
Selama ini, lanjut Teuku Faizasyah, Kemlu dan Kemenag telah banyak bekerja sama terkait dengan penguatan kerukunan umat beragama. "Kita sudah memiliki kerja sama dalam program dialog lintas agama, yang hingga saat ini telah melibatkan kerja sama 33 negara. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, dialog lintas agama ini masih penting untuk dilaksanakan," ungkapnya.
Pembaruan format dialog lintas agama menurutnya juga perlu dipertimbangkan agar dapat menyesuaikan dengan kebutuhan umat beragama di Indonesia dan global. Ia menambahkan, Kemenlu siap memfasilitasi untuk menghadirkan tokoh-tokoh agama dunia dalam dialog-dialog lintas agama yang berlangsung di Indonesia.
"Terdekat, kami juga siap untuk mendukung 'Pekan Moderasi Beragama' yang akan digelar Kemenag. Kami akan membantu untuk berkomunikasi dengan duta-duta besar yang diharapkan dapat berperan serta dalam Pekan Moderasi Beragama tersebut," tambah Teuku Faizasyah yang menyempatkan diri melihat Galeri Moderasi Beragama di Kantor Kemenag.
Baca juga: GAR ITB Jangan Rusak Jalan Moderasi yang Dibangun Jokowi
"Moderasi beragama saat ini bukan hanya menjadi kebutuhan di dalam negeri saja, tetapi juga dunia global," kata Sekjen Kemenag, Nizar Ali, seperti dikutip dari laman resmi Kemenag, Rabu (24/02/2021).
Baca juga: Gus Yaqut Diharapkan Terus Kawal Keragaman dan Moderasi Beragama
Nizar mengatakan, saat ini kebutuhan masyarakatkan moderasi beragama ini tidak lepas dari peran diplomatik yang selama ini dilakukan oleh Kemlu RI.
"Kemenag memang leading sector moderasi beragama. Tetapi untuk mengenalkan moderasi beragama ke dunia global, ini tak lepas dari peran diplomatik. Dalam konteks ini, Kemenlu menjadi leading sektornya," ucap Nizar yang didampingi Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) Nifasri.
Baca juga: Utamakan Program Moderasi, Muhammadiyah Dukung Kebijakan Kapolri
Nizar berharap, kerja sama ini juga dapat menjangkau pengembangan pendidikan moderasi beragama di Indonesia. "Misalnya, salah satunya kita punya Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) yang menargetkan 25% mahasiswanya dari luar negeri. Mungkin Kemenlu bisa membantu untuk rekrutmen mahasiswa ini," papar Nizar.
Senada dengan Nizar, Dirjen IDP Kemlu Teuku Faizasyah menyambut baik gagasan tersebut. Ia berharap Kemenag dapat menyertai Kemenlu untuk menyiapkan konten promosi moderasi beragama di tingkat global.
"Mungkin nanti kita membuat film, video, atau bentuk publikasi lainnya yang lebih kekinian, yang dapat kita promosikan juga ke luar negeri," tutur pria yang saat ini juga dipercaya sebagai Juru Bicara Kemenlu RI ini.
Selama ini, lanjut Teuku Faizasyah, Kemlu dan Kemenag telah banyak bekerja sama terkait dengan penguatan kerukunan umat beragama. "Kita sudah memiliki kerja sama dalam program dialog lintas agama, yang hingga saat ini telah melibatkan kerja sama 33 negara. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, dialog lintas agama ini masih penting untuk dilaksanakan," ungkapnya.
Pembaruan format dialog lintas agama menurutnya juga perlu dipertimbangkan agar dapat menyesuaikan dengan kebutuhan umat beragama di Indonesia dan global. Ia menambahkan, Kemenlu siap memfasilitasi untuk menghadirkan tokoh-tokoh agama dunia dalam dialog-dialog lintas agama yang berlangsung di Indonesia.
"Terdekat, kami juga siap untuk mendukung 'Pekan Moderasi Beragama' yang akan digelar Kemenag. Kami akan membantu untuk berkomunikasi dengan duta-duta besar yang diharapkan dapat berperan serta dalam Pekan Moderasi Beragama tersebut," tambah Teuku Faizasyah yang menyempatkan diri melihat Galeri Moderasi Beragama di Kantor Kemenag.
(maf)
Lihat Juga :