Tantangan Perbedaan Generasi di Dalam Organisasi

Rabu, 24 Februari 2021 - 05:15 WIB
loading...
A A A
Bagaimanapun perbedaan di antara keduanya sering bersifat tajam, bahkan bertentangan. Yang lebih tua merasa anak-anak yang muda memiliki etos kerja yang lebih jelek dibandingkan mereka. Juga, merasa bahwa yang tua lebih bisa berdisiplin dan taat terhadap setiap aturan atau norma. Sementara yang lebih muda berpandangan yang tua terlalu kaku dan tidak terbuka terhadap nilai dan pandangan baru. Terlalu sulit memahami dan menggunakan berbagai macam teknologi, dan sudah terlalu lambat dalam bergerak menyiasati situasi yang berkembang hari ini.

Mendamaikan Perbedaan
Organisasi dituntut untuk mendamaikan pertentangan yang dikotomis seperti ini. Kunci terpentingnya terletak pada para pemimpin yang menggerakkan roda organisasi, mulai dari para pemimpin di tingkat bawah, menengah, sampai dengan tingkat atas. Para pemimpin di dalam organisasi ini sebenarnya juga mewakili tiap generasi, di mana yang tua berada di atas, sedangkan yang muda memimpin di level bawah.

Organisasi –baik bisnis maupun birokrasi—harus berani untuk melakukan blending pada tiap level kepemimpinan sehingga manajemen di setiap level harus memiliki keragaman angkatan kerja dari sisi generasi. Manajemen –terutama di level atas—harus memberikan ruang bagi generasi milenial untuk mulai mengenal sudut pandang organisasi dari titik yang lebih tinggi. Pemimpin-pemimpin muda di dalam organisasi harus diajak terbang untuk melihat dari tempat yang lebih tinggi sehingga ia memiliki cakrawala dan cara pandang yang lebih luas.

Sementara pada level bawah manajemen pada umumnya relatif lebih heterogen daripada kondisi pada manajemen puncak. Pada kondisi ini, yang dibutuhkan adalah seperangkat metode, pelatihan/training, aturan, ataupun kegiatan, yang mampu membuat interaksi antara generasi lama dan baru di dalam organisasi memiliki interaksi yang lebih mendalam sehingga terjadi pertukaran nilai, pengalaman, keterampilan, kemampuan, dan keahlian di antara sesama pemimpin di level menengah yang berbeda secara usia.

Organisasi dituntut untuk mampu mendamaikan perbedaan pada setiap level kepemimpinan dengan menetapkan arah atau tujuan organisasi sebagai satu-satunya pedoman yang disepakati bersama, ke mana arah organisasi akan bergerak. Apabila organisasi dapat membangun instrumen yang mengakomodasi perbedaan generasi, niscaya mereka akan jauh lebih mudah menghadapi setiap masalah yang disebabkan oleh pengelompokan generasi tersebut.
(bmm)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2608 seconds (0.1#10.140)