Resmikan Bendungan, Jokowi: Kunci Kemakmuran NTT Adalah Air
loading...
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Dia mengaku sudah tak bisa menghitung berapa kali dirinya menginjakan kaki di tanah NTT . Setiap datang ke NTT selalu dimintai bendungan atau waduk.
"Setiap saya datang ke NTT, awal-awal selalu yang diminta adalah bendungan, yang diminta adalah waduk. Dan permintaan itu adalah betul. Jangan minta yang lain-lain karena kunci kemakmuran di NTT ini adalah air," katanya dalam konferensi persnya, Selasa (23/2/2021).
Jokowi mengatakan, jika ada air semua bisa ditanam. Hasil dari penanaman tersebut bisa digunakan untuk sektor peternakan juga. "Tadi pagi Pak Gubernur menyampaikan bahwa di Kabupaten Sumba Tengah dulunya banyak ekspor sapi dari sana. Ekspor sapi ke Hong Kong. Kok berhenti? Karena memang kebutuhan airnya kurang," ungkapnya.
Baca juga: Resmikan Bendungan Napun Gete, Jokowi Yakin Provinsi NTT Akan Makmur
Sampai saat ini di NTT ada pembangunan 7 bendungan, di mana tiga di antaranya sudah selesai yakni Bendungan Raknamo di Kabupaten Kupang, Bendungan Rotiklot di Kabupaten Belu, dan Bendungan Napun Gete di Kabupaten Sikka.
Meski sudah begitu banyak bendungan yang dibangun, Jokowi mengaku masih diminta agar dibangun dua bendungan lagi. "Alhamdulillah, ini patut kita syukuri. Tinggal empat dalam proses. Tapi tadi pagi gubernur menyampaikan kepada saya minta tambah dua lagi. Padahal provinsi yang lain paling banyak dua atau satu," kata Jokowi.
Jokowi menyebut semua pembangunan yang berupa air memang paling diminati di Provinsi NTT. Mulai dari Bendungan, embung hingga sumur bor. Namun begitu Jokowi menilai permintaan ini sangatlah tepat.
Baca juga: Jokowi Minta PUPR Kaji Pembangunan Bendungan di Sumba Tengah
"Tadi pagi juga di Kabupaten Sumba Tengah, Pak Gub minta bendungan. Saya cek lagi ke Bupati masih ada yang diminta, juga sama, 'Pak waduk atau bendungan'. Sama ternyata. Apakah tidak mau embung? Embung juga mau," katanya.
"Semuanya yang berupa air mau. Dan itu betul. Apakah sumur bor? Juga mau. Tambahan sudah, pak kalau embung sekian, sumur bor sekian, bendungan dua. Ini permintaan yang bener. Permintaan yang betul. Jangan minta yang lain-lain. Itu betul. Ini benar," katanya.
"Setiap saya datang ke NTT, awal-awal selalu yang diminta adalah bendungan, yang diminta adalah waduk. Dan permintaan itu adalah betul. Jangan minta yang lain-lain karena kunci kemakmuran di NTT ini adalah air," katanya dalam konferensi persnya, Selasa (23/2/2021).
Jokowi mengatakan, jika ada air semua bisa ditanam. Hasil dari penanaman tersebut bisa digunakan untuk sektor peternakan juga. "Tadi pagi Pak Gubernur menyampaikan bahwa di Kabupaten Sumba Tengah dulunya banyak ekspor sapi dari sana. Ekspor sapi ke Hong Kong. Kok berhenti? Karena memang kebutuhan airnya kurang," ungkapnya.
Baca juga: Resmikan Bendungan Napun Gete, Jokowi Yakin Provinsi NTT Akan Makmur
Sampai saat ini di NTT ada pembangunan 7 bendungan, di mana tiga di antaranya sudah selesai yakni Bendungan Raknamo di Kabupaten Kupang, Bendungan Rotiklot di Kabupaten Belu, dan Bendungan Napun Gete di Kabupaten Sikka.
Meski sudah begitu banyak bendungan yang dibangun, Jokowi mengaku masih diminta agar dibangun dua bendungan lagi. "Alhamdulillah, ini patut kita syukuri. Tinggal empat dalam proses. Tapi tadi pagi gubernur menyampaikan kepada saya minta tambah dua lagi. Padahal provinsi yang lain paling banyak dua atau satu," kata Jokowi.
Jokowi menyebut semua pembangunan yang berupa air memang paling diminati di Provinsi NTT. Mulai dari Bendungan, embung hingga sumur bor. Namun begitu Jokowi menilai permintaan ini sangatlah tepat.
Baca juga: Jokowi Minta PUPR Kaji Pembangunan Bendungan di Sumba Tengah
"Tadi pagi juga di Kabupaten Sumba Tengah, Pak Gub minta bendungan. Saya cek lagi ke Bupati masih ada yang diminta, juga sama, 'Pak waduk atau bendungan'. Sama ternyata. Apakah tidak mau embung? Embung juga mau," katanya.
"Semuanya yang berupa air mau. Dan itu betul. Apakah sumur bor? Juga mau. Tambahan sudah, pak kalau embung sekian, sumur bor sekian, bendungan dua. Ini permintaan yang bener. Permintaan yang betul. Jangan minta yang lain-lain. Itu betul. Ini benar," katanya.