Darmizal Akui Dirinya Aktor di Balik Pertemuan Moeldoko dan Kader Demokrat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mantan politikus senior Partai Demokrat , HM Darmizal mengakui dirinya sebagai aktor dalam pertemuan antara Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko dengan para kader Partai Demokrat di suatu hotel di kawasan Jakarta Selatan.
"Karena saya mengakui saya lah menginisiasi dan menjadi aktor pertemuan antara kader-kader Partai Demokrat dengan Pak Moeldoko di satu tempat di hotel kawasan Jakarta Selatan," kata Darmizal dikutip dari video diterima MNC Portal, Kamis (18/2/2021).
Awal mulanya, kata Darmizal, dalam pertemuan tersebut membahas mengenai pemberian bantuan untuk korban bencana alam di Kalimantan.
Baca juga: AHY Sebut Jokowi Tak Tahu Kelakuan Moeldoko
"Dalam pertemuan itu ada dagelan-dagelan, diskusi-diskusi, tapi kemudian berkembang, sehingga memanas dan menghangat atau menghangat dan memanas, sehingga saya diberi gelar aktor pertemuan," katanya.
Mantan Wakil Ketua Komisi Pengawas Partai Demokrat itu menyebut kader Partai Demokrat telah dizalimi di bawah kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Sebab, menurutnya, segala permasalahan apapun akan diselesaikan di pusat dan daerah tidak memiliki kewenangan.
"Hari ini kader Partai Demokrat terzalimi, DPC terzalimi, DPW terzalimi. Wewenang dan otoritas mereka di berangus semua ditarik ke pusat. Pemilihan bupati, pemilih wali kota, semua tidak lagi menjadi otoritas DPC untuk memilih calon-calon terbaik, mereka ditarik ke pusat, ini tidak boleh lagi terjadi," katanya.
Baca juga: Dekat Sejak Lama dengan Moeldoko, Darmizal Akui Pernah Jadi Suksesor SBY
"Pusat adalah pusat kebijakan tempat strategis membuat kajian-kajian kebijakan untuk diimplementasikan di daerah itulah mestinya partai," katanya.
"Karena saya mengakui saya lah menginisiasi dan menjadi aktor pertemuan antara kader-kader Partai Demokrat dengan Pak Moeldoko di satu tempat di hotel kawasan Jakarta Selatan," kata Darmizal dikutip dari video diterima MNC Portal, Kamis (18/2/2021).
Awal mulanya, kata Darmizal, dalam pertemuan tersebut membahas mengenai pemberian bantuan untuk korban bencana alam di Kalimantan.
Baca juga: AHY Sebut Jokowi Tak Tahu Kelakuan Moeldoko
"Dalam pertemuan itu ada dagelan-dagelan, diskusi-diskusi, tapi kemudian berkembang, sehingga memanas dan menghangat atau menghangat dan memanas, sehingga saya diberi gelar aktor pertemuan," katanya.
Mantan Wakil Ketua Komisi Pengawas Partai Demokrat itu menyebut kader Partai Demokrat telah dizalimi di bawah kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Sebab, menurutnya, segala permasalahan apapun akan diselesaikan di pusat dan daerah tidak memiliki kewenangan.
"Hari ini kader Partai Demokrat terzalimi, DPC terzalimi, DPW terzalimi. Wewenang dan otoritas mereka di berangus semua ditarik ke pusat. Pemilihan bupati, pemilih wali kota, semua tidak lagi menjadi otoritas DPC untuk memilih calon-calon terbaik, mereka ditarik ke pusat, ini tidak boleh lagi terjadi," katanya.
Baca juga: Dekat Sejak Lama dengan Moeldoko, Darmizal Akui Pernah Jadi Suksesor SBY
"Pusat adalah pusat kebijakan tempat strategis membuat kajian-kajian kebijakan untuk diimplementasikan di daerah itulah mestinya partai," katanya.
(abd)