Tak Mudah Bentuk Partai Baru, Kubu Amien Rais Disarankan Tetap di PAN
loading...
A
A
A
JAKARTA - Direktur Eksekutif Voxpol Center Reseach and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago mengatakan, untuk mendirikan partai baru bukan perkara gampang , karena tantangan yang berat dan tak bisa setengah hati .
Hal itu dikatakan Pangi merespons wacana partai baru yang digaungkan mantan pengurus dan kader PAN. (Baca juga: Pengamat Sebut Naif jika Partai Baru Hanya Andalkan Figur Amien Rais)
"Kita bisa lihat bagaimana pada Pemilu 2019 tidak ada satu pun partai baru yang lolos ambang batas parlemen (parlement thereshold). Ada partai baru yang iklan di tv selama dua tahun juga enggak ngefek," kata Pangi saat dihubungi SINDOnews, Senin (18/5/2020).
Menurut Pangi, yang paling penting untuk mendirikan partai baru adalah tokoh center atau ikon figurnya yang bisa dijual ke publik. Tanpa ada tokoh sentral yang punya pengaruh besar, sangatlah sulit.
Di samping itu, butuh kader partai yang melitan, mesin partai, punya positioning dan diferensiasi ekstream membedakan partai lama dengan partai baru. (Baca juga: Wacana Kader PAN Bikin Partai Baru, Pengamat: Yang Susah Lolos ke Senayan)
Termasuk kata dia, garis perjuangan dan platform partai sangat berbeda dengan partai sebelumnya. Ini penting untuk menjawab ideologi dan garis perjuangan partai yang dibutuhkan masyarakat.
"Apakah pak Amien Rais punya figur atau tokoh yang bisa menyaingi ketokohan Zulhas (zulkifli hasan), ini tantangan tersendiri," ungkapnya.
Lebih lanjut Pangi mengatakan, PAN sendiri tidak sampai 40% dari total pemilihnya yang punya ikatan dengan partai. Sisanya sangat tergantung pada figur. Pertanyaannya figur seperti apa yang akan dibawa oleh partai baru tersebut?
Sementara itu sambung dia, loyalisnya Amien seperti pengurus Jawa Tengah dan Yogya tidak banyak figur yang begitu kuat. Bahkan lebih dari 10 dapil di Jawa tengah, PAN tidak dapat 1 pun kursi DPR RI. Dia meyakini keberadaan partai baru ini tidak semerta-merta memecah suara PAN.
Bisa saja menurutnya, partai baru ini jadi gerbong kosong, namun bagaimana partai baru mampu memberikan harapan baru, narasinya seperti apa, ia belum melihatnya.
"Seperti apa model partai baru ini. Tidak mudah juga membawa gerbong faksi Zul bergabung ke partai baru, selama ini yang berhasil ditarik ke gerbong Pak Amien adalah faksi yang kecewa dengan Zulhas," tutur dia.
Untuk itu ia menyarankan kepada kubu dan loyalis Amien Rais, untuk mengambil opsi kedua yakni, merebut kembali pengaruh untuk bertahta dan berkuasa di PAN, ketimbang mendirikan partai baru.
"Ini sebenarnya pilihan politik yang diambil, namun kalau sudah bulat tekad, sudah yakin mau mendirikan partai baru, apakah mampu partai baru tersebut lolos ambang batas parlemen, mendirikan partai memang sedikit mudah, namun bagaimana partai baru lolos ambang batas parlemen, jelas bukan perkara mudah," pungkasnya.
Lihat Juga: Nah Lho! Muncul Deklarasi Partai Perubahan Tanpa Keterlibatan Anies Baswedan, Bikinan Siapa?
Hal itu dikatakan Pangi merespons wacana partai baru yang digaungkan mantan pengurus dan kader PAN. (Baca juga: Pengamat Sebut Naif jika Partai Baru Hanya Andalkan Figur Amien Rais)
"Kita bisa lihat bagaimana pada Pemilu 2019 tidak ada satu pun partai baru yang lolos ambang batas parlemen (parlement thereshold). Ada partai baru yang iklan di tv selama dua tahun juga enggak ngefek," kata Pangi saat dihubungi SINDOnews, Senin (18/5/2020).
Menurut Pangi, yang paling penting untuk mendirikan partai baru adalah tokoh center atau ikon figurnya yang bisa dijual ke publik. Tanpa ada tokoh sentral yang punya pengaruh besar, sangatlah sulit.
Di samping itu, butuh kader partai yang melitan, mesin partai, punya positioning dan diferensiasi ekstream membedakan partai lama dengan partai baru. (Baca juga: Wacana Kader PAN Bikin Partai Baru, Pengamat: Yang Susah Lolos ke Senayan)
Termasuk kata dia, garis perjuangan dan platform partai sangat berbeda dengan partai sebelumnya. Ini penting untuk menjawab ideologi dan garis perjuangan partai yang dibutuhkan masyarakat.
"Apakah pak Amien Rais punya figur atau tokoh yang bisa menyaingi ketokohan Zulhas (zulkifli hasan), ini tantangan tersendiri," ungkapnya.
Lebih lanjut Pangi mengatakan, PAN sendiri tidak sampai 40% dari total pemilihnya yang punya ikatan dengan partai. Sisanya sangat tergantung pada figur. Pertanyaannya figur seperti apa yang akan dibawa oleh partai baru tersebut?
Sementara itu sambung dia, loyalisnya Amien seperti pengurus Jawa Tengah dan Yogya tidak banyak figur yang begitu kuat. Bahkan lebih dari 10 dapil di Jawa tengah, PAN tidak dapat 1 pun kursi DPR RI. Dia meyakini keberadaan partai baru ini tidak semerta-merta memecah suara PAN.
Bisa saja menurutnya, partai baru ini jadi gerbong kosong, namun bagaimana partai baru mampu memberikan harapan baru, narasinya seperti apa, ia belum melihatnya.
"Seperti apa model partai baru ini. Tidak mudah juga membawa gerbong faksi Zul bergabung ke partai baru, selama ini yang berhasil ditarik ke gerbong Pak Amien adalah faksi yang kecewa dengan Zulhas," tutur dia.
Untuk itu ia menyarankan kepada kubu dan loyalis Amien Rais, untuk mengambil opsi kedua yakni, merebut kembali pengaruh untuk bertahta dan berkuasa di PAN, ketimbang mendirikan partai baru.
"Ini sebenarnya pilihan politik yang diambil, namun kalau sudah bulat tekad, sudah yakin mau mendirikan partai baru, apakah mampu partai baru tersebut lolos ambang batas parlemen, mendirikan partai memang sedikit mudah, namun bagaimana partai baru lolos ambang batas parlemen, jelas bukan perkara mudah," pungkasnya.
Lihat Juga: Nah Lho! Muncul Deklarasi Partai Perubahan Tanpa Keterlibatan Anies Baswedan, Bikinan Siapa?
(maf)