SBY Disebut Restui Kudeta Demokrat, AHY: Itu Tidak Benar

Kamis, 18 Februari 2021 - 09:12 WIB
loading...
SBY Disebut Restui Kudeta Demokrat, AHY: Itu Tidak Benar
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menghadiri Kongres Insan Muda Demokrat Indonesia (IMDI) di Jakarta, Sabtu (7/11/2020). FOTO/SINDOnews/YULIANTO
A A A
JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY ), Rabu (17/2/2021) malam, mengirimkan surat kepada jajaran pengurus di tingkat pusat dan daerah, serta kepada seluruh kader terkait situasi terkini Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan PD (GPK-PD) secara ilegal.

"Terhadap persoalan-persoalan yang terjadi di tubuh organisasi kita, itu wajar terjadi. Semua organisasi pasti punya masalah. Tetapi masih bisa kita tangani dan pasti ada solusinya. Saya sejak hari ini sudah keliling kembali ke DPC-DPC di daerah-daerah untuk memastikan persoalan-persoalan antara hubungan DPP-DPD-DPC berjalan dengan baik. Saya paham, seringkali DPC kangen untuk bertemu Ketumnya dan menyampaikan persoalannya secara langsung," kata AHY dalam pesan tertulisnya.

Selanjutnya, kata AHY, sebagai bentuk kewaspadaan, para pelaku GPK-PD telah membaca AD/ART yang telah disepakati bersama dan telah disahkan oleh Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) serta didaftarkan dalam Lembaran Negara, bahwa syarat untuk dilaksanakannya Kongres Luar Biasa (KLB) harus mendapatkan persetujuan Ketua Majelis Tinggi Partai (MTP) yang diklaim mendapat restu Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY ) selaku ketua.

Baca juga: AHY Sebut Jokowi Tak Tahu Kelakuan Moeldoko

"Kini, mereka menyiarkan berita bohong bahwa Pak SBY selaku Ketua MTP merestui gerakan mereka; itu tidak benar. Hoax dan fitnah. Bapak SBY berada di belakang kita semua, para pemilik suara yang sah," katanya.

Sesuai dengan surat yang pernah SBY tulis dan kirimkan kepada para Ketua DPD, DPC dan seluruh kader pada 5 Januari 2021, sambung AHY, SBY justru memberikan dukungan penuh kepada kepemimpinan PD yakni, Ketum AHY dan seluruh jajarannya sesuai hasil Kongres V PD tanggal 15 Maret 2020, yang sah. Dalam surat itu, SBY juga mengingatkan untuk tidak adanya matahari kembar dalam kepemimpinan Partai Demokrat.

"Sedangkan, dalam menghadapi GPK-PD, beliau menitipkan pesan dan amanah kepada kita: agar kita kuat, karena yang kuat dan solid akan menang," ujar AHY.

Oleh karena itu, AHY mengajak semua agar jangan nodai partai dengan para pengkhianat. Dalam bentuk apapun, pengkhianat tidak bisa diterima kehadirannya di tengah organisasi manapun. Sekali dicap pengkhianat, sulit untuk mengembalikan kepercayaan itu, seumur hidup.

Baca juga: AHY: Kelompok Pengudeta Partai Demokrat Berupaya Memecah Belah SBY dan Jokowi

"Saya yakin dan percaya kita bukanlah pengkhianat. Tetapi hal itu saja tidak cukup untuk membuat partai ini bangkit dan besar lagi. Maka, selain tidak menjadi pengkhianat, kita juga harus melawan para pengkhianat-pengkhianat itu. Itulah sejatinya jiwa seorang patriot; pembela kebenaran dan keadilan, untuk menegakkan aturan dan hukum yang berlaku secara konstitusional," ucapnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1180 seconds (0.1#10.140)