AHY: Kelompok Pengudeta Partai Demokrat Berupaya Memecah Belah SBY dan Jokowi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan hubungan ayahnya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam keadaan baik-baik saja.
"Hubungan Pak SBY dan Pak Jokowi cukup baik. Tapi kelompok ini berusaha memecah belah hubungan yang telah terjalin dengan baik itu," ujar AHY dalam keterangannya, Rabu (17/2/2021).
Menurut AHY, Jokowi dirasa tidak mengetahui adanya isu kudeta dirinya oleh Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD). "Terhadap hal itu, saya sudah mendapatkan sinyal bahwa Bapak Presiden tidak tahu menahu tentang keterlibatan salah satu bawahannya itu. Ini hanya akal-akalan kelompok GPK-PD untuk menakut-nakuti para kader," ujarnya.
Selanjutnya sebagai bentuk kewaspadaan, kata AHY, para pelaku GPK-PD telah membaca AD/ART bahwa syarat untuk dilaksanakannya Kongres Luar Biasa (KLB) harus mendapatkan persetujuan Ketua Majelis Tinggi Partai (MTP). "Kini, mereka menyiarkan berita bohong bahwa Pak SBY selaku Ketua MTP merestui gerakan mereka; itu tidak benar. Hoaks dan fitnah. Bapak SBY berada di belakang kita semua, para pemilik suara yang sah," tegasnya.
AHY juga mengungkapkan bahwa SBY pernah menulis surat kepada para Ketua DPD, DPC dan seluruh kader, pada 5 Januari 2021 yang isinya dukungan penuh kepada kepemimpinan PD oleh Ketum AHY dan seluruh jajarannya sesuai hasil Kongres V PD tanggal 15 Maret 2020, yang sah. "Dalam surat itu, beliau juga mengingatkan untuk tidak adanya matahari kembar dalam kepemimpinan Partai Demokrat. Sedangkan, dalam menghadapi GPK-PD, beliau menitipkan pesan dan amanah kepada kita agar kita kuat, karena yang kuat dan solid akan menang," ungkapnya.
Lihat Juga: 6 Menteri Perdagangan Sedekade Terakhir, Nomor 2 Jadi Tersangka Dugaan Korupsi Importasi Gula
"Hubungan Pak SBY dan Pak Jokowi cukup baik. Tapi kelompok ini berusaha memecah belah hubungan yang telah terjalin dengan baik itu," ujar AHY dalam keterangannya, Rabu (17/2/2021).
Menurut AHY, Jokowi dirasa tidak mengetahui adanya isu kudeta dirinya oleh Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD). "Terhadap hal itu, saya sudah mendapatkan sinyal bahwa Bapak Presiden tidak tahu menahu tentang keterlibatan salah satu bawahannya itu. Ini hanya akal-akalan kelompok GPK-PD untuk menakut-nakuti para kader," ujarnya.
Selanjutnya sebagai bentuk kewaspadaan, kata AHY, para pelaku GPK-PD telah membaca AD/ART bahwa syarat untuk dilaksanakannya Kongres Luar Biasa (KLB) harus mendapatkan persetujuan Ketua Majelis Tinggi Partai (MTP). "Kini, mereka menyiarkan berita bohong bahwa Pak SBY selaku Ketua MTP merestui gerakan mereka; itu tidak benar. Hoaks dan fitnah. Bapak SBY berada di belakang kita semua, para pemilik suara yang sah," tegasnya.
AHY juga mengungkapkan bahwa SBY pernah menulis surat kepada para Ketua DPD, DPC dan seluruh kader, pada 5 Januari 2021 yang isinya dukungan penuh kepada kepemimpinan PD oleh Ketum AHY dan seluruh jajarannya sesuai hasil Kongres V PD tanggal 15 Maret 2020, yang sah. "Dalam surat itu, beliau juga mengingatkan untuk tidak adanya matahari kembar dalam kepemimpinan Partai Demokrat. Sedangkan, dalam menghadapi GPK-PD, beliau menitipkan pesan dan amanah kepada kita agar kita kuat, karena yang kuat dan solid akan menang," ungkapnya.
Lihat Juga: 6 Menteri Perdagangan Sedekade Terakhir, Nomor 2 Jadi Tersangka Dugaan Korupsi Importasi Gula
(cip)