Penulis Satupena Hadirkan Buku Kemanusiaan pada Masa Corona
loading...
A
A
A
Mengenai buku yang diterbitkan oleh Penerbit Balai Pustaka ini, Nasir mengatakan, terwujudnya buku ini merupakan kerja keras dengan semangat kekompakan dan kebersamaan seluruh anggota penulis Satupena dalam menghimpun ide yang bernas dalam menyikapi wabah Corona ini.
"Semua bekerja suka rela untuk mempersembahkan sesuatu yang berharga di tengah masyarakat Indonesia sedang mengalami kesulitan akibat wabah Corona," ucapnya.
Dirinya tidak pernah ragu akan kemampuan Penerbit Balai Pustaka yang dipimpin Mas Fachrodji untuk mewujudkan buku yg amat berguna dan indah setebal hampir 1.000 halaman tepat waktu.
Pemesanan buku lewat PO sudah dapat dimulai Hari Buku ini. "Semoga buku yang menjadi ‘memory of Indonesian people’ menjadi best seller,"' ujar Nasir yang juga menjadi chief editor dari buku ini.
Buku 'Kemanusiaan pada Masa Corona' setebal hampir seribu halaman. Buku ini menjadi kontribusi nyata sejumlah 110 penulis anggota Satupena dari berbagai disiplin keilmuan serta genre penulisan non-fiksi berupa esai, fiksi berupa cerpen, puisi dalam menyikapi pandemi Covid 19 yang melanda seluruh dunia terutama Indonesia.
Para penulis yang menyumbangkan karyanya merupakan para penulis profesional yang bekerja sebagai ilmuwan, dosen, peneliti, ahli biografi, penulis buku anak, penyair, agamawan dari berbagai usia. Karya-karya mereka selama ini dikenal luas dan banyak menerbitkan buku dan menulis di berbagai media dalam rentang waktu yang panjang.
Di antara mereka ada nama Arahmaiani, Azyumardi Azra, Nasir Tamara, Hera Supolo Sudoyo, Akmal Nasery Basral, Komaruddin Hidayat, Tommy F. Awuy, Mikke Susanto, Asma Nadia, Murti Bunanta, Connie Rahakundini, Ilham Bintang, Putu Setia, Alberthiene Endah, Fonny Poyk dan Artie Ahmad.
Satupena sejak berdiri aktif dalam menginisiasi berbagai aktivitas kepenulisan, perbukuan melalui berbagai seminar, diskusi dan pameran buku baik dalam maupun luar negeri.
"Semua bekerja suka rela untuk mempersembahkan sesuatu yang berharga di tengah masyarakat Indonesia sedang mengalami kesulitan akibat wabah Corona," ucapnya.
Dirinya tidak pernah ragu akan kemampuan Penerbit Balai Pustaka yang dipimpin Mas Fachrodji untuk mewujudkan buku yg amat berguna dan indah setebal hampir 1.000 halaman tepat waktu.
Pemesanan buku lewat PO sudah dapat dimulai Hari Buku ini. "Semoga buku yang menjadi ‘memory of Indonesian people’ menjadi best seller,"' ujar Nasir yang juga menjadi chief editor dari buku ini.
Buku 'Kemanusiaan pada Masa Corona' setebal hampir seribu halaman. Buku ini menjadi kontribusi nyata sejumlah 110 penulis anggota Satupena dari berbagai disiplin keilmuan serta genre penulisan non-fiksi berupa esai, fiksi berupa cerpen, puisi dalam menyikapi pandemi Covid 19 yang melanda seluruh dunia terutama Indonesia.
Para penulis yang menyumbangkan karyanya merupakan para penulis profesional yang bekerja sebagai ilmuwan, dosen, peneliti, ahli biografi, penulis buku anak, penyair, agamawan dari berbagai usia. Karya-karya mereka selama ini dikenal luas dan banyak menerbitkan buku dan menulis di berbagai media dalam rentang waktu yang panjang.
Di antara mereka ada nama Arahmaiani, Azyumardi Azra, Nasir Tamara, Hera Supolo Sudoyo, Akmal Nasery Basral, Komaruddin Hidayat, Tommy F. Awuy, Mikke Susanto, Asma Nadia, Murti Bunanta, Connie Rahakundini, Ilham Bintang, Putu Setia, Alberthiene Endah, Fonny Poyk dan Artie Ahmad.
Satupena sejak berdiri aktif dalam menginisiasi berbagai aktivitas kepenulisan, perbukuan melalui berbagai seminar, diskusi dan pameran buku baik dalam maupun luar negeri.
(maf)