Mediasi Gagal, Sidang Gugatan Ilham Bintang Sebesar Rp100 Miliar Dilanjutkan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tim Pengacara Ilham Bintang dan lawannya tim pengacara yang mewakili korporasi PT Indosat Ooredoo Ltd dan Commonwealth Bank gagal mencapai kesepakatan.
Dalam sidang lanjutan mediasi yang dipimpin Hakim Mediator Makmur Senin (15/2/2021) siang di Pengadilan Jakarta Pusat, para pihak akhirnya sepakat melanjutkan sidang gugatan perdata itu.
"Indosat hanya mau membayar ganti rugi Rp265 juta. Sedangkan Commonwealth Bank sama sekali menolak proposal mediasi yang diajukan Penggugat. Maka, kami pun bertekad melanjutkan gugatan sampai tuntas," ungkap Wina Armada Sukardi, kordinator Tim Pengacara Ilham Bintang dalam siaran pers yang diterima SINDOnews, Senin (15/2/2021).
"Klien kami menginginkan itu. Dia kepengin betul tahu bagaimana ujung dari kasus pembajakan simcard yang berlanjut pembobolan rekening korban di bank. Kejadian serupa sudah menelan banyak korban dengan akumulasi kerugian uang ratusan miliar rupiah, yang tidak dapat mereka perjuangkan," lanjut Wina mengutip Ilham Bintang.
Dalam sidang sebelumnya, majelis hakim meminta para pihak mengupayakan dulu proses damai.
Melalui Tim Pengacaranya, wartawan senior Ilham Bintang menggugat kedua korporasi asing Indosat dan Commonwealth Bank, masing-masing ganti rugi sebesar Rp100 miliar.
Ilham merasa sangat dirugikan secara material dan immaterial atas rapuhnya sistem pengamanan perusahaan selular Indosat dan juga perusahaan perbankan Commonwealth Bank. Ilham menjadi korban kejahatan perbankan, yakni simcard-nya dibajak.
Dalam siaran persnya, tim hukum Ilham menceritakan kronologi kasus yang dialaminya. Kartu SIM Indosat Ilham Bintang pada tanggal 3 Januari 2020 dibajak oleh seseorang yang mencatut namaya. Orang itu datang ke gerai Indosat di Mall Bintaro Exchange, Bintaro. Pelaku begitu mudah mendapatkan simcard korban. Nyaris hanya butuh waktu 7 menit, tanpa mengikuti prosedur standar Indosat.
Setelah menguasai simcard korbannya, kawanan pembajak yang ternyata juga sindikat pembobol bank, menguras dana Ilham Bintang di Commonwealth Bank yang jumlahnya mencapai sekitar Rp300 juta.
Dalam kasus ini, polisi berhasil meringkus sindikat tersebut. Lima anggota sindikatnya, masing-masing Desar alias Erwin, Teti Rosmawati, Wasno, Arman Yujianto alias Yos, dan Pegik, akhirnya diganjar hukuman penjara. Pada 21 Oktober 2019, mereka dijatuhkan hukuman masing-masing dua tahun penjara kepada para terdakwa ditambah denda masing-masing sekitar Rp200 juta.
Ketua Dewan Kehormatan PWI Pusat itu menilai telah terjadi pengabaian korporasi terhadap dirinya selaku konsumen atau nasabah. Kerugian materialnya sama sekali tidak diganti.
Apalagi kerugian immaterialmya, sebut saja rencana liburan dirinya dan keluarganya ke Australia yang menjadi berantakan. Padahal rencana liburan sudah direncanakan sejak lama.
"Mereka harus bertanggung jawab atas kerugian pelanggan dan nasabah mereka. Apalagi, kasus yang menimpa saya. Biarpun sudah terbukti secara hukum simcard dibajak di dalam kekuasaan dan pengawasan Indosat. Uang saya juga dicuri ketika dalam berada dalam pengawasan Commonwealth Bank. Tujuan tuntutan ini supaya tidak lagi warga masyarakat yang menjadi korban atas rapuhnya sistem perlindungan dan pengamanan perusahaan selular dan perbankan," tutur Ilham.
Bersama Tim dari Kantor Pengacara RIH & Partners, pada 27 0ktober 2020 Ilham memasukkan gugatan perdata ke PN Jakarta Pusat. Adapun yang digugat PT Indosat Oreedo ltd dan Commonwealth Bank masing-masing dengan ganti rugi Rp 100 miliar.
Dalam sidang lanjutan mediasi yang dipimpin Hakim Mediator Makmur Senin (15/2/2021) siang di Pengadilan Jakarta Pusat, para pihak akhirnya sepakat melanjutkan sidang gugatan perdata itu.
"Indosat hanya mau membayar ganti rugi Rp265 juta. Sedangkan Commonwealth Bank sama sekali menolak proposal mediasi yang diajukan Penggugat. Maka, kami pun bertekad melanjutkan gugatan sampai tuntas," ungkap Wina Armada Sukardi, kordinator Tim Pengacara Ilham Bintang dalam siaran pers yang diterima SINDOnews, Senin (15/2/2021).
"Klien kami menginginkan itu. Dia kepengin betul tahu bagaimana ujung dari kasus pembajakan simcard yang berlanjut pembobolan rekening korban di bank. Kejadian serupa sudah menelan banyak korban dengan akumulasi kerugian uang ratusan miliar rupiah, yang tidak dapat mereka perjuangkan," lanjut Wina mengutip Ilham Bintang.
Dalam sidang sebelumnya, majelis hakim meminta para pihak mengupayakan dulu proses damai.
Melalui Tim Pengacaranya, wartawan senior Ilham Bintang menggugat kedua korporasi asing Indosat dan Commonwealth Bank, masing-masing ganti rugi sebesar Rp100 miliar.
Ilham merasa sangat dirugikan secara material dan immaterial atas rapuhnya sistem pengamanan perusahaan selular Indosat dan juga perusahaan perbankan Commonwealth Bank. Ilham menjadi korban kejahatan perbankan, yakni simcard-nya dibajak.
Dalam siaran persnya, tim hukum Ilham menceritakan kronologi kasus yang dialaminya. Kartu SIM Indosat Ilham Bintang pada tanggal 3 Januari 2020 dibajak oleh seseorang yang mencatut namaya. Orang itu datang ke gerai Indosat di Mall Bintaro Exchange, Bintaro. Pelaku begitu mudah mendapatkan simcard korban. Nyaris hanya butuh waktu 7 menit, tanpa mengikuti prosedur standar Indosat.
Setelah menguasai simcard korbannya, kawanan pembajak yang ternyata juga sindikat pembobol bank, menguras dana Ilham Bintang di Commonwealth Bank yang jumlahnya mencapai sekitar Rp300 juta.
Dalam kasus ini, polisi berhasil meringkus sindikat tersebut. Lima anggota sindikatnya, masing-masing Desar alias Erwin, Teti Rosmawati, Wasno, Arman Yujianto alias Yos, dan Pegik, akhirnya diganjar hukuman penjara. Pada 21 Oktober 2019, mereka dijatuhkan hukuman masing-masing dua tahun penjara kepada para terdakwa ditambah denda masing-masing sekitar Rp200 juta.
Ketua Dewan Kehormatan PWI Pusat itu menilai telah terjadi pengabaian korporasi terhadap dirinya selaku konsumen atau nasabah. Kerugian materialnya sama sekali tidak diganti.
Apalagi kerugian immaterialmya, sebut saja rencana liburan dirinya dan keluarganya ke Australia yang menjadi berantakan. Padahal rencana liburan sudah direncanakan sejak lama.
"Mereka harus bertanggung jawab atas kerugian pelanggan dan nasabah mereka. Apalagi, kasus yang menimpa saya. Biarpun sudah terbukti secara hukum simcard dibajak di dalam kekuasaan dan pengawasan Indosat. Uang saya juga dicuri ketika dalam berada dalam pengawasan Commonwealth Bank. Tujuan tuntutan ini supaya tidak lagi warga masyarakat yang menjadi korban atas rapuhnya sistem perlindungan dan pengamanan perusahaan selular dan perbankan," tutur Ilham.
Bersama Tim dari Kantor Pengacara RIH & Partners, pada 27 0ktober 2020 Ilham memasukkan gugatan perdata ke PN Jakarta Pusat. Adapun yang digugat PT Indosat Oreedo ltd dan Commonwealth Bank masing-masing dengan ganti rugi Rp 100 miliar.
(dam)