Kepada Marzuki Alie, SBY Bilang Megawati Dua Kali Kecolongan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) disebut pernah menyampaikan bahwa Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri kecolongan dua kali. Hal tersebut terungkap dalam sebuah diskusi di Channel YouTube Akbar Faizal Uncensored yang diunggah pada Kamis 11 Februari 2021.
Dalam diskusi itu, mantan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Marzuki Alie mengungkapkan pernah melakukan pertemuan empat mata dengan ayah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu. "2004 setelah lolos Pemilu Legislatif dapat 7 sekian persen itu saya ketemu SBY empat mata juga," ujar Marzuki Alie dalam diskusi itu.
Kata Marzuki, pertemuannya dengan SBY saat itu disaksikan oleh mantan Ketua Umum Partai Demokrat Hadi Utomo. "Saya enggak ngerti kenapa beliau (SBY) manggil saya. Manggilnya di Hotel Sheraton Bandara," ujar Marzuki dalam diskusi yang diunggah berjudul "Marzuki Alie: Saya Tutupi Borok Partai Demokrat Selama Ini Lho" AFU Ft Marzuki & Mulyadi.
Marzuki mengaku tiba terlebih dahulu. Dia awalnya mengira bakal ada rapat dengan SBY . Sebab, ruangan pertemuannya terdapat banyak buku kecil dan pensil. "Saya pikir mau rapat kan. Karena sudah lolos dalam Pemilu Legislatif. Artinya bisa mencalonkan sebagai presiden. Rupanya yang datang SBY sendiri, saya juga kaget tadinya, kok ketemukan sendiri. Rupanya di dalam bicara itu beliau (SBY) menyampaikan 'oke kita sudah lolos'," kata Marzuki Alie yang juga mantan ketua DPR RI itu.
Tangkapan layar Akbar Faizal Uncensored
Karena, kata Marzuki, dirinya sebelumnya ikut kampanye Partai Demokrat sebagai narasumber yang berbicara di forum-forum tim kampanye. Jadi, kata Marzuki, SBY mengetahui persis pekerjaan dirinya sebelum masuk Partai Demokrat.
"Pak SBY menyampaikan Pak Marzuki saya akan berpasangan dengan Pak JK (Jusuf Kalla). Ini Bu Mega akan kecolongan dua kali ini. Kecolongan pertama dia yang pindah. Kecolongan kedua dia ambil Pak JK. Itu kalimatnya," ungkap Marzuki Alie.
"Dia bilang begitu?" tanya Akbar Faizal.
Baca juga: Soal Kritik Tanpa Dipolisikan, Pengamat: SBY dan JK seperti Tak Pernah Berkuasa
"Begitu. Pak Marzuki orang pertama yang saya kasih tahu. Nanti kita rapat begini-begini. Ada beberapa yang disampaikan ke kita. Nanti saya kenalkan ini," kata Marzuki menceritakan pernyataan SBY saat pertemuan itu.
Kemudian, SBY saat itu meminta Marzuki Alie masuk Partai Demokrat. Lalu, Marzuki Alie pun berhenti dari jabatan Direktur PT Semen Baturaja. SBY juga, kata dia, yang meminta Marzuki Alie mengundurkan diri dari jabatan Direktur PT Semen Baturaja itu.
"Beliau menyampaikan minta saya full masuk Demokrat, saya sampaikan, Pak saya siap masuk politik, tapi tolong saya bilang politik ini pasti penuh dengan fitnah, itu sudah saya rasakan kok masa kampanye, saat masa kampanye saya sudah difitnah macam-macam, padahal saya ini cuma bantu aja, saya kan orang profesional, membantu merumuskan, membantu bagaimana pemenangan, konsep pemenangan, itu kan saya bantu semua," kata Marzuki.
Akbar Faizal pun kembali menanyakan soal pernyataan SBY yang bilang Megawati kecolongan dua kali. "Saya agak terganggu dengan Abang bilang, SBY sendiri mengatakan ini dua kali ini Mega kecolongan?" tanya Akbar Faizal.
"Ya," singkat Marzuki.
Baca juga: SBY Sebut Kritikan seperti Obat, Pahit tapi Bisa Cegah Penyakit
"Artinya memang ternyata SBY merencanakan pada saat itu ya?" tanya Akbar Faizal lagi.
"Saya enggak ngerti itu kalimat yang saya dengar," jawab Marzuki Alie.
"Dan wajar kalau kemudian ibu Mega kelihatannya sampai sekarang tidak terlalu welcome ya?" kata Akbar menimpali.
Baca juga: Qodari Tuding SBY Sutradara Isu Kudeta AHY, Demokrat: Pakai Data Jadul
"Ya kelihatannya," jawab Marzuki.
"Seperti itu kah?" tanya Akbar lagi.
"Saya enggak ngerti, saya enggak mau membahas terlalu jauh, tapi kalimatnya diucapkan seperti itu. Saya menangkap ucapan apa adanya saja. Saya enggak mau nambah, saya tidak mau mengurang, saya tidak mau melihat latarbelakang dimana kenapa saya juga enggak mau, nanti saya salah mengartikan, orang kecolongan dua kali bisa saja karena saya berhenti, nah sekarang pak JK lagi berhenti, kan bisa dianggap dua kali, silakan persepsi orang kan beragam kan," kata Marzuki.
Lihat Juga: 4 Kapolri Sebelum Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Ada yang Menjabat di Era SBY dan Jokowi
Dalam diskusi itu, mantan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Marzuki Alie mengungkapkan pernah melakukan pertemuan empat mata dengan ayah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu. "2004 setelah lolos Pemilu Legislatif dapat 7 sekian persen itu saya ketemu SBY empat mata juga," ujar Marzuki Alie dalam diskusi itu.
Kata Marzuki, pertemuannya dengan SBY saat itu disaksikan oleh mantan Ketua Umum Partai Demokrat Hadi Utomo. "Saya enggak ngerti kenapa beliau (SBY) manggil saya. Manggilnya di Hotel Sheraton Bandara," ujar Marzuki dalam diskusi yang diunggah berjudul "Marzuki Alie: Saya Tutupi Borok Partai Demokrat Selama Ini Lho" AFU Ft Marzuki & Mulyadi.
Marzuki mengaku tiba terlebih dahulu. Dia awalnya mengira bakal ada rapat dengan SBY . Sebab, ruangan pertemuannya terdapat banyak buku kecil dan pensil. "Saya pikir mau rapat kan. Karena sudah lolos dalam Pemilu Legislatif. Artinya bisa mencalonkan sebagai presiden. Rupanya yang datang SBY sendiri, saya juga kaget tadinya, kok ketemukan sendiri. Rupanya di dalam bicara itu beliau (SBY) menyampaikan 'oke kita sudah lolos'," kata Marzuki Alie yang juga mantan ketua DPR RI itu.
Tangkapan layar Akbar Faizal Uncensored
Karena, kata Marzuki, dirinya sebelumnya ikut kampanye Partai Demokrat sebagai narasumber yang berbicara di forum-forum tim kampanye. Jadi, kata Marzuki, SBY mengetahui persis pekerjaan dirinya sebelum masuk Partai Demokrat.
"Pak SBY menyampaikan Pak Marzuki saya akan berpasangan dengan Pak JK (Jusuf Kalla). Ini Bu Mega akan kecolongan dua kali ini. Kecolongan pertama dia yang pindah. Kecolongan kedua dia ambil Pak JK. Itu kalimatnya," ungkap Marzuki Alie.
"Dia bilang begitu?" tanya Akbar Faizal.
Baca juga: Soal Kritik Tanpa Dipolisikan, Pengamat: SBY dan JK seperti Tak Pernah Berkuasa
"Begitu. Pak Marzuki orang pertama yang saya kasih tahu. Nanti kita rapat begini-begini. Ada beberapa yang disampaikan ke kita. Nanti saya kenalkan ini," kata Marzuki menceritakan pernyataan SBY saat pertemuan itu.
Kemudian, SBY saat itu meminta Marzuki Alie masuk Partai Demokrat. Lalu, Marzuki Alie pun berhenti dari jabatan Direktur PT Semen Baturaja. SBY juga, kata dia, yang meminta Marzuki Alie mengundurkan diri dari jabatan Direktur PT Semen Baturaja itu.
"Beliau menyampaikan minta saya full masuk Demokrat, saya sampaikan, Pak saya siap masuk politik, tapi tolong saya bilang politik ini pasti penuh dengan fitnah, itu sudah saya rasakan kok masa kampanye, saat masa kampanye saya sudah difitnah macam-macam, padahal saya ini cuma bantu aja, saya kan orang profesional, membantu merumuskan, membantu bagaimana pemenangan, konsep pemenangan, itu kan saya bantu semua," kata Marzuki.
Akbar Faizal pun kembali menanyakan soal pernyataan SBY yang bilang Megawati kecolongan dua kali. "Saya agak terganggu dengan Abang bilang, SBY sendiri mengatakan ini dua kali ini Mega kecolongan?" tanya Akbar Faizal.
"Ya," singkat Marzuki.
Baca juga: SBY Sebut Kritikan seperti Obat, Pahit tapi Bisa Cegah Penyakit
"Artinya memang ternyata SBY merencanakan pada saat itu ya?" tanya Akbar Faizal lagi.
"Saya enggak ngerti itu kalimat yang saya dengar," jawab Marzuki Alie.
"Dan wajar kalau kemudian ibu Mega kelihatannya sampai sekarang tidak terlalu welcome ya?" kata Akbar menimpali.
Baca juga: Qodari Tuding SBY Sutradara Isu Kudeta AHY, Demokrat: Pakai Data Jadul
"Ya kelihatannya," jawab Marzuki.
"Seperti itu kah?" tanya Akbar lagi.
"Saya enggak ngerti, saya enggak mau membahas terlalu jauh, tapi kalimatnya diucapkan seperti itu. Saya menangkap ucapan apa adanya saja. Saya enggak mau nambah, saya tidak mau mengurang, saya tidak mau melihat latarbelakang dimana kenapa saya juga enggak mau, nanti saya salah mengartikan, orang kecolongan dua kali bisa saja karena saya berhenti, nah sekarang pak JK lagi berhenti, kan bisa dianggap dua kali, silakan persepsi orang kan beragam kan," kata Marzuki.
Lihat Juga: 4 Kapolri Sebelum Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Ada yang Menjabat di Era SBY dan Jokowi
(zik)