Periksa Staf Ahli Pengembangan Jatim Park, KPK Sita Sejumlah Dokumen

Jum'at, 12 Februari 2021 - 10:07 WIB
loading...
Periksa Staf Ahli Pengembangan Jatim Park, KPK Sita Sejumlah Dokumen
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penyitaan sejumlah dokumen terkait tempat wisata Jawa Timur Park 2 dan Jawa Timur Park 3. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK ) melakukan penyitaan sejumlah dokumen terkait tempat wisata Jawa Timur Park 2 dan Jawa Timur Park 3. Penyitaan itu berbarengan dengan pemeriksaan Staf Ahli Pengembangan pada Jatim Park 2 dan Jatim Park 3 (Dino Park), Ronny Sendjojo pada, Kamis (11/2/2021).

"Dilakukan penyitaan berbagai barang bukti yang telah mendapatkan izin Dewas KPK di antaranya berbagai dokumen yang terkait dengan perkara ini," ujar Plt Jubir KPK, Ali Fikri dalam keterangannya, Jumat (12/2/2021).

Selain Ronny, penyidik juga memeriksa dan menyita sejumlah dokumen dari saksi lainnya. Mereka yakni Kuncorobhakti Hanung Prihanto selaku Kepala Seksi Hubungan Hukum Pertanahan Kantor Pertanahan Kota Batu (pada Februari 2019); Michael Tedjakusuma (Wiraswasta); Direktur PT Gunadharma Anugerah Jaya, Nofan Eko Prasetyo; dan Direktur Operasional Pupuk Bawang Cafe and Dining, Pratama Gempur.

Sementara dari saksi Steven (Wiraswsta), kata Ali, didalami pengetahuannya terkait dugaan pengiriman sejumlah uang oleh saksi kepada pihak yang terkait dengan perkara ini.

"Saksi Notaris di Roy Pudyo Hermawan SH Notaris & PPAT) bernama Roy Pudyo Hermawan, didalami pengetahuannya terkait dengan tugas saksi sebagai Notaris yang mengurus berbagai dokumen dugaan kepemilikan tanah dari pihak yang terkait dengan perkara ini," ungkapnya.

Diketahui, penyidik KPK telah melakukan penggeledahan di sejumlah lokasi salah satunya di Kantor Dinas Pariwisata Kota Batu pada Rabu (6/1/2020). Dari penggeledahan itu, tim penyidik mengamankan sejumlah dokumen perizinan-perizinan tempat wisata di Kota Batu, Malang, Jawa Timur. Selain itu tim penyidik juga menggeledah Kantor Dinas PUPR dan Kantor Dinas Pendidikan Kota Batu.

Penggeledahan ini merupakan pengembangan dari perkara mantan Wali Kota Batu Eddy Rumpoko. Eddy Rumpoko telah divonis lima tahun enam bulan penjara di tingkat kasasi. Dia terbukti menerima suap senilai Rp295 juta dan satu unit mobil Toyota Alphard senilai Rp1,6 miliar dari pengusaha Filiput Djap.
(kri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1751 seconds (0.1#10.140)