MENAKAR MEMBACA SETELAH MERDEKA

Senin, 08 Februari 2021 - 06:16 WIB
loading...
A A A
Di samping itu ada persoalan lain yakni kurangnya bahan bacaan di masyarakat. Berdasarkan hasil kajian Perpustakaan Nasional (2018), jumlah ketersediaan bahan bacaan masyarakat di seluruh perpustakaan Indonesia hanya 16.077.296 eksemplar. Angka ini hanya memenuhi 6,06% dari seluruh kubutuhan bacaan masyarakat, mengacu pada standar UNESCO minimal 2 buku untuk 1 penduduk. Saat ini di Indonesia terdapat kekurangan bahan bacaan sebesar 513.922.704 eksemplar. Kendala lain adalah aspek psikologis dan kontekstual pada sebagian masyarakat yang menyebabkan ketidakmampuan seseorang dalam mendapatkan pengetahuan dan informasi yang berguna untuk hidupnya.

Untuk mengatasi persoalan di atas pemerintah perlu melakukan berbagai ikhtiar. Di antaranya, peningkatan infrastruktur
akses pengetahuan dan informasi ke seluruh masyarakat dengan mendirikan dan mengembangkan berbagai jenis perpustakaan. Selanjutnya, memperkuat sumber dan konten pengetahuan dan informasi, termasuk ekosistem penulisan, penyaduran dan penerbitan karya. Langkah ini harus diikuti penguatan konteks pengetahuan dan informasi bagi individu melalui pemerataan layanan perpustakaan berbasis inklusi sosial.

Melalui ikhtiar-ikhtiar tersebut diharapkan ke depan dapat tercipta keadilan pengetahuan dan informasi bagi setiap warga negara. Di samping itu, melalui berbagai upaya ini dimungkinkan peningkatan literasi informasi masyarakat yang pada akhinya bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Membaca pada hakikatnya merupakan proses membangun makna dari pesan yang disampaikan melalui simbol-simbol tulisan. Kini, dengan kehadiran berbagai jenis gawai dan pesatnya implementasi teknologi informasi dalam berbagai aspek kehidupan, makna membaca mengalami perluasan. Membaca dapat dimaknai sebagai menyerap pengetahuan melalui berbagai kanal media. Menonton program televisi, mendengar siaran radio, mengakses internet dan memanfaatkan sosial media termasuk dalam kegiatan membaca.

Di samping aktivitas membaca secara konvensional seperti membaca buku, jurnal, koran dan berbagai terbitan lainnya. Problem utamanya adalah persoalan konten. Dengan meluasnya makna membaca, dipandang makin mendesak kebutuhan konten-konten literasi yang dapat dipaparkan melalui berbagai kanal media, dan itu menjadi tanggung jawab kita semua.
(war)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1728 seconds (0.1#10.140)