Sikap Responsif AHY Diapresiasi, Pengamat: Tindakan Makar Bisa Berjalan Cepat dan Sistematis
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pengamat Komunikasi Politik Universitas Paramadina Jakarta, Ahmad Khoirul Umam menilai sikap responsif Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY ) terkait isu kudeta partainya tepat. Jika tidak diantisipasi, upaya pembajakan kepemimpinan politik itu bisa dilakukan secara cepat dan sistematis.
”Wajar AHY merespons cepat dan tegas karena jika dibiarkan, tindakan makar itu bisa berjalan cepat dan sistematis,” ujar Direktur Eksekutif Romeo Strategic Research & Consulting (RSRC) ini, Selasa (2/2/2021).
Peneliti lulusan Flinders University of South Australia ini mencontohkan apa yang terjadi pada Partai Berkarya. Semula, pihak-pihak internal Partai Berkarya tidak percaya bahwa pencaplokan kepemimpinan partainya akan terjadi.
Namun ketika tiba-tiba muncul gerakan Kongres Luar Biasa (KLB) dadakan, lalu dengan cepat mendapatkan legalitas dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) mereka terkaget-kaget.
”Itu akibat dari sikap menyepelekan setiap informasi intelijen. Dalam dunia intelijen, sekecil apapun informasi tidak boleh disepelekan, meskipun juga tidak boleh dipercaya begitu saja. Mereka harus waspada,” kata Umam.
Karena itu, lanjut Umam, sikap tegas dan responsif AHY bisa dipahami sebagai upaya untuk membentengi partainya dari cara-cara politik kotor yang mencoba membajak kepemimpinan organisasi melalui jalan pintas. “Cara-cara semacam itu jelas tidak elok dan tak sesuai etika berdemokrasi. Otak pelakunya tak pantas menjadi pemimpin negeri,” tegas Umam.
”Wajar AHY merespons cepat dan tegas karena jika dibiarkan, tindakan makar itu bisa berjalan cepat dan sistematis,” ujar Direktur Eksekutif Romeo Strategic Research & Consulting (RSRC) ini, Selasa (2/2/2021).
Peneliti lulusan Flinders University of South Australia ini mencontohkan apa yang terjadi pada Partai Berkarya. Semula, pihak-pihak internal Partai Berkarya tidak percaya bahwa pencaplokan kepemimpinan partainya akan terjadi.
Namun ketika tiba-tiba muncul gerakan Kongres Luar Biasa (KLB) dadakan, lalu dengan cepat mendapatkan legalitas dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) mereka terkaget-kaget.
”Itu akibat dari sikap menyepelekan setiap informasi intelijen. Dalam dunia intelijen, sekecil apapun informasi tidak boleh disepelekan, meskipun juga tidak boleh dipercaya begitu saja. Mereka harus waspada,” kata Umam.
Karena itu, lanjut Umam, sikap tegas dan responsif AHY bisa dipahami sebagai upaya untuk membentengi partainya dari cara-cara politik kotor yang mencoba membajak kepemimpinan organisasi melalui jalan pintas. “Cara-cara semacam itu jelas tidak elok dan tak sesuai etika berdemokrasi. Otak pelakunya tak pantas menjadi pemimpin negeri,” tegas Umam.
(kri)