Demokrat Tak Mau Isu Kudeta AHY Hanya Dilihat Masalah Internal Partai
loading...
A
A
A
JAKARTA - Selain Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko dan mantan anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Max Sopacua , muncul nama lagi yang dituduh ingin menggulingkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). "Johnny Allen Marbun," ungkap Wasekjen Partai Demokrat Renanda Bachtar saat dikonfirmasi, Selasa (2/2/2021).
Johnny Allen merupakan anggota DPR dari Partai Demokrat yang saat ini duduk di Komisi V. Ia bergabung dengan partai berlogo Mercy itu sejak 2002.
Renan tak ingin masalah kudeta pimpinan Demokrat dilihat sebagai masalah internal partai. Menurut dia, ini merupakan masalah oknum pejabat tinggi negara yang ingin mengambilalih kedaulatan partai.
"Tapi tolong jangan melihat ini sebagai masalah internal partai "an sich". Tolong fokus lihat ini soal perilaku oknum pejabat tinggi negara yang ingin ambilalih kedaulatan partai yang sah dan dilindungi konstitusi negara," terangnya.
(Baca:Mantan Ketua DPP Beberkan 4 Faksi di Tubuh Partai Demokrat)
Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) membeberkan upaya pejabat pemerintahan mengambil alih paksa kursi yang didudukinya. AHY menyebut orang itu berada di lingkaran dekat Presiden Jokowi. Karena ituAHY mengaku berkirim surat resmi kepada Presiden Jokowi untuk mengklarifikasi hal ini.
Selain pihak eksternal, ada pula pihak internal yang terlibat dalam gerakan ini. Mereka terdiri atas kader Demokrat aktif, kader tidak aktif, kader yang sudah diberhentikan, dan kader yang keluar dari Demokrat.
Politikus Demokrat, Andi Arief melalui akun Twitternya mengungkap bahwa pejabat didekat lingkaran Jokowi yang diduga terlibat pengambilalihan paksa kursi pimpinan partai berlogo Mercy itu adalah KSP Moeldoko.
(Baca:Isu Kudeta Justru Buktikan Kepemimpinan AHY Lemah Dibanding SBY)
"Banyak yang bertanya siapa orang dekat Pak Jokowi yang mau mengambil alih kepemimpinan AHY di demokrat, jawaban saya KSP Moeldoko. Kenapa AHY berkirim surat ke Pak Jokowi, karena saat mempersiapkan pengambilalihan menyatakan dapat restu Pak Jokowi," kata @Andiarief__
Moeldoko sendiri sudah membantah isu ini. Ia menegaskan tidak ada rencana kudeta kursi pemimpin Demokrat. Mantan Panglima TNI itu juga menegaskan bahwa hal tersebut adalah urusan dirinya dan jangan dikaitkan dengan Istana atau Presiden Jokowi.
Johnny Allen merupakan anggota DPR dari Partai Demokrat yang saat ini duduk di Komisi V. Ia bergabung dengan partai berlogo Mercy itu sejak 2002.
Renan tak ingin masalah kudeta pimpinan Demokrat dilihat sebagai masalah internal partai. Menurut dia, ini merupakan masalah oknum pejabat tinggi negara yang ingin mengambilalih kedaulatan partai.
"Tapi tolong jangan melihat ini sebagai masalah internal partai "an sich". Tolong fokus lihat ini soal perilaku oknum pejabat tinggi negara yang ingin ambilalih kedaulatan partai yang sah dan dilindungi konstitusi negara," terangnya.
(Baca:Mantan Ketua DPP Beberkan 4 Faksi di Tubuh Partai Demokrat)
Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) membeberkan upaya pejabat pemerintahan mengambil alih paksa kursi yang didudukinya. AHY menyebut orang itu berada di lingkaran dekat Presiden Jokowi. Karena ituAHY mengaku berkirim surat resmi kepada Presiden Jokowi untuk mengklarifikasi hal ini.
Selain pihak eksternal, ada pula pihak internal yang terlibat dalam gerakan ini. Mereka terdiri atas kader Demokrat aktif, kader tidak aktif, kader yang sudah diberhentikan, dan kader yang keluar dari Demokrat.
Politikus Demokrat, Andi Arief melalui akun Twitternya mengungkap bahwa pejabat didekat lingkaran Jokowi yang diduga terlibat pengambilalihan paksa kursi pimpinan partai berlogo Mercy itu adalah KSP Moeldoko.
(Baca:Isu Kudeta Justru Buktikan Kepemimpinan AHY Lemah Dibanding SBY)
"Banyak yang bertanya siapa orang dekat Pak Jokowi yang mau mengambil alih kepemimpinan AHY di demokrat, jawaban saya KSP Moeldoko. Kenapa AHY berkirim surat ke Pak Jokowi, karena saat mempersiapkan pengambilalihan menyatakan dapat restu Pak Jokowi," kata @Andiarief__
Moeldoko sendiri sudah membantah isu ini. Ia menegaskan tidak ada rencana kudeta kursi pemimpin Demokrat. Mantan Panglima TNI itu juga menegaskan bahwa hal tersebut adalah urusan dirinya dan jangan dikaitkan dengan Istana atau Presiden Jokowi.
(muh)