Isu Kudeta di Demokrat, Gede Pasek Suardika: Semoga Mas AHY Baik-Baik Saja
loading...
A
A
A
JAKARTA - Isu dugaan upaya pengambilalihan kepemimpinan atau kudeta di Partai Demokrat diungkapkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyita perhatian banyak pihak. Termasuk, mereka yang pernah berada di partai berlambang mercy itu.
Mantan kader Partai Demokrat Gede Pasek Suardika pun angkat bicara mengenai hal tersebut. "Kaget juga kok sekelas Pak Moeldoko main politik bersama Nazaruddin. Figur koruptor paling sakti itu sudah dipahami Moeldoko? Apakah sudah paham Nazaruddin main di mana sebenarnya? Semoga Mas AHY baik-baik saja," ujar Gede Pasek kepada SINDOnews, Selasa (2/2/2021).
Pasek mengungkapkan bahwa rohnya Partai Demokrat ada di Cikeas. "Bahkan kubu Condet saja (mantan ketua umum Hadi Utomo) sudah beralih ke Nasdem lewat anaknya Nurcahyo Anggoro Jati," kata Pasek yang kini menjabat Sekretaris Jenderal Partai Hanura itu.
Baca juga: Mahfud MD Bantah Restui Moeldoko Kudeta Demokrat, Rachland Nashidik Bilang Begini
Adapun maksud Cikeas itu adalah kediaman mantan ketua umum Partai Demokrat yang merupakan ayahanda AHY, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). "Dalam sejarahnya, Cikeas hanya pernah kalah dengan Duren Sawit saja di internal Partai Demokrat. Walau kemudian dengan segala cara diambil-alih lagi," pungkas Pasek yang merupakan sahabat mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum itu.
Duren Sawit yang dimaksud Pasek adalah kediaman Anas Urbaningrum. Kubu Anas pernah berseteru dengan kubu SBY.
Baca juga: Ada Upaya Pengerdilan Demokrat dan Menghalau Potensi AHY Menuju 2024
Diketahui, AHY mengungkapkan gabungan pelaku gerakan upaya pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat itu terdiri dari lima orang. Lima orang itu, kata AHY , seorang kader aktif, seorang kader yang selama enam tahun ini tidak aktif, seorang mantan kader yang sudah sembilan tahun diberhentikan tidak hormat lantaran menjalani hukuman korupsi.
Baca juga: Isu Kudeta Wujud Paniknya SBY lantaran AHY Tak Kunjung Moncer
Kemudian, seorang kader yang keluar tiga tahun lalu, serta seorang nonkader yang merupakan pejabat tinggi pemerintahan. Moeldoko pun membantah tudingan anak buah AHY yang menyebut dirinya sebagai bagian dari gerakan itu.
Mantan kader Partai Demokrat Gede Pasek Suardika pun angkat bicara mengenai hal tersebut. "Kaget juga kok sekelas Pak Moeldoko main politik bersama Nazaruddin. Figur koruptor paling sakti itu sudah dipahami Moeldoko? Apakah sudah paham Nazaruddin main di mana sebenarnya? Semoga Mas AHY baik-baik saja," ujar Gede Pasek kepada SINDOnews, Selasa (2/2/2021).
Pasek mengungkapkan bahwa rohnya Partai Demokrat ada di Cikeas. "Bahkan kubu Condet saja (mantan ketua umum Hadi Utomo) sudah beralih ke Nasdem lewat anaknya Nurcahyo Anggoro Jati," kata Pasek yang kini menjabat Sekretaris Jenderal Partai Hanura itu.
Baca juga: Mahfud MD Bantah Restui Moeldoko Kudeta Demokrat, Rachland Nashidik Bilang Begini
Adapun maksud Cikeas itu adalah kediaman mantan ketua umum Partai Demokrat yang merupakan ayahanda AHY, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). "Dalam sejarahnya, Cikeas hanya pernah kalah dengan Duren Sawit saja di internal Partai Demokrat. Walau kemudian dengan segala cara diambil-alih lagi," pungkas Pasek yang merupakan sahabat mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum itu.
Duren Sawit yang dimaksud Pasek adalah kediaman Anas Urbaningrum. Kubu Anas pernah berseteru dengan kubu SBY.
Baca juga: Ada Upaya Pengerdilan Demokrat dan Menghalau Potensi AHY Menuju 2024
Diketahui, AHY mengungkapkan gabungan pelaku gerakan upaya pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat itu terdiri dari lima orang. Lima orang itu, kata AHY , seorang kader aktif, seorang kader yang selama enam tahun ini tidak aktif, seorang mantan kader yang sudah sembilan tahun diberhentikan tidak hormat lantaran menjalani hukuman korupsi.
Baca juga: Isu Kudeta Wujud Paniknya SBY lantaran AHY Tak Kunjung Moncer
Kemudian, seorang kader yang keluar tiga tahun lalu, serta seorang nonkader yang merupakan pejabat tinggi pemerintahan. Moeldoko pun membantah tudingan anak buah AHY yang menyebut dirinya sebagai bagian dari gerakan itu.
(zik)