Harlah NU ke-95, Firli Bahuri: Sejak Awal Insan KPK Berkarakter Nahdliyin

Minggu, 31 Januari 2021 - 19:25 WIB
loading...
Harlah NU ke-95, Firli Bahuri: Sejak Awal Insan KPK Berkarakter Nahdliyin
Ketua KPK Firli Bahuri menyebutkan, NU selalu hadir dan berdiri paling depan dalam menghadapi hingga mengatasi berbagai ragam permasalahan bangsa. Foto/SINDOnews/Yulianto
A A A
JAKARTA - Memperingati Hari Lahir (Harlah) Nahdlatul Ulama (NU) Ke-95, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri menyebut, NU selalu hadir dan berdiri paling depan dalam menghadapi hingga mengatasi berbagai ragam permasalahan bangsa, seperti persoalan korupsi yang cukup lama menjadi laten di Indonesia.

(Baca juga: Jokowi: Selamat Ulang Tahun Nahdlatul Ulama)

Menurut Firli, berbudi pekerti luhur, jujur, sederhana dan menjunjung tinggi integritas sebagai makhluk ciptaan-Nya yang senantiasa menyemaikan nilai-nilai agama, ketuhanan dalam bingkai kebhinneka-an, adalah karakter seorang nahdliyin. Bahkan para insan KPK, katanya, memiliki karakter tersebut.

(Baca juga: Menuju 1 Abad Nahdlatul Ulama, Perkuat Harmoni Islam-Nasionalisme)

"Sejak awal berdiri, KPK telah di isi oleh insan-insan berkarakter nahdliyin," ujar Firli Bahuri dalam keterangan tertulisnya, Minggu (31/1/2021).

"Karakter Nahdliyin inilah yang menjiwai KPK sehingga tetap tegap berjalan dalam sejuta halang rintang, teduh bersikap ditengah terpaan puji hingga caci, karena setiap tugas bukan sekedar kewajiban namun kami pandang sebagai ibadah, bekal kami diakhirat nanti," tambahnya.

(Baca juga: Harlah ke-95 NU, Bamusi Bicara Kedekatan Bung Karno dan Nahdlatul Ulama)

Dengan karakter itu lanjut Firli, insan KPK dan segenap eksponen bangsa anti korupsi, telah meningkatkan indeks kepercayaan terhadap KPK menjadi 85,5 persen. Angka tersebut membuat KPK berada pada posisi tiga dalam daftar lembaga paling dipercaya publik (berdasarkan survei Kedai Kopi) di bawah TNI (7,04) dan Presiden RI (6,98).

"Dapat disimpulkan setiap insan KPK dan elemen bangsa yang ikut andil dalam perang besar melawan korupsi di indonesia, sejatinya adalah seorang nahdliyin alami," katanya.

Firli menyebut, NU tidak pernah berdiam diri dan membiarkan terjadinya penyimpangan-penyimpangan pengelolaan negara seperti korupsi.

Termasuk korupsi yang terbukti sebagai kejahatan kemanusiaan karena dampak destruktifnya tidak hanya merugikan keuangan negara semata namun dapat menghancurkan suatu bangsa, korupsi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap khittah kenegaraan.

"Sebagai organisasi sosial keagamaan terbesar di Indonesian dan dunia, tersebar mulai dari pelosok tanah air hingga ke mancanegara, berbagai kegiatan sosial dan pendidikan yang selama ini dilakukan NU telah memberikan andil untuk mewujudkan tujuan Negara diantaranya memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa," jelasnya.

NU lanjut Firli, juga berperan aktif dalam pendidikan anti korupsi yang ditanamkam sejak dini di sekolah, pesantren hingga bangku kuliah, juga disemaikan kedalam hati dalam setiap ceramah yang teduh atau acara keagamaan oleh para ulama, sehingga benih-benih anti korupsi tumbuh dan berkembang, sejalan dengan berkembangnya alam demokrasi di bumi pertiwi.

"Peran serta dan andil NU-lah, Khittah kenegaraan yang sejatinya adalah manifestasi cita-cita didirikannya republik ini untuk melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia, dapat tercapai dan dirasakan oleh segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, mulai Miangasa hingga Pulau Rote," ungkapnya.

"Kami ucapkan selamat memperingati Harlah NU Ke-95, terimakasih atas seluruh sumbangsih yang diberikan selama ini khususnya pada pemberantasan korupsi, yang telah berurat akar di negeri ini," tutupnya.
(maf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2577 seconds (0.1#10.140)