American Muslim & a Lost Generation
loading...
A
A
A
Kita lihat misalnya bagaimana masyarakat Yahudi, dengan kwantitas yang kecil (minoritas) mampu membangun kekuatan atau pengaruh (influence) dalam kehidupan publik Amerika. Termasuk dalam mempengaruhi berbagai kebijakan pemerintahan Amerika.
Di sinilah sesungguhnya Islam dapat tampil sebagai kekuatan alternatif. Secara konseptual (ajaran) Islam memang dahsyat. Tidak perlu dan memang tidak ada keraguan padanya (laa raeba fiih). Islam mampu menandingi ajaran mana saja (liyudzhirahu alad diini kullih).
Pertanyaannya kemudian, mampukah Islam itu ditampilkan sebagai kekuatan alternatif di tengah-tengah bangsa Amerika? Penampilan Islam ini tentunya banyak ditentukan oleh pemeluknya yang datang ke negara ini. Dan ini pulalah yang saya maksudkan dengan Amerika sebagai peluang dakwah (dakwah opportunity) yang sangat luas.
America and The Lost Generation
Namun demikian, dengan segala hal yang indah dan manis tentang Amerika itu, di sisi lain Amerika juga penuh dengan wajah yang buruk dan menyeramkan. Tidak selalu seindah yang seperti yang dibayangkan sebagian orang.
Selain masih tingginya diskriminasi dan rasisme putih akibat mentalitas Amerika yang merasa exceptional (Istimewa). Juga hidup di Amerika itu penuh dengan goncangan yang dahsyat. Termasuk di dalamnya goncangan materialisme, individualisme, kapitalisme dan juga hedonisme.
Kesemua “isme” (faham atau ideologi) itu jika tidak dibarengi oleh mentalitas yang solid (firm mentality) maka akan menimbulkan kegoncangan yang dahsyat dalam hidup manusia. Mental yang solid itulah iman manusia.
Kerapuhan mental (iman) sebagian warga Muslim, khususnya kaum pendatang (imigran) di Amerika melahirkan banyak masalah yang serius. Termasuk di dalamnya kerapuhan generasi Islam itu sendiri. Bahkan tidak berlebihan jika kerapuhan tersebut pada tingkatan tertentu telah menimbulkan lost generation (generasi hilang).
Terjadinya lost generation ini disebabkan oleh banyak faktor. Tapi beberapa faktor dominan dapat disebutkan di antaranya sebagai berikut:
Pertama, visi hidup yang salah. Dalam bahasa sederhana, visi hidup itu artinya niat kita dalam menjalani kehidupan ini. Ini berarti bagi masyarakat Muslim yang bermigrasi ke Amerika, niat imigrasi akan banyak menentukan gaya hidupnya di negara ini.
Jika niatnya memang untuk dunia maka dunia itu akan didapat (walau tidak pasti). Tapi pada akhirnya orang dengan visi keduniaan semata akan mengalami kerugian yang besar (khasarah). Dan kerugian terbesar itu ketika Iman dan Islam menjadi tidak lagi sesuatu yang mendasar dalam hidup.
Di sinilah sesungguhnya Islam dapat tampil sebagai kekuatan alternatif. Secara konseptual (ajaran) Islam memang dahsyat. Tidak perlu dan memang tidak ada keraguan padanya (laa raeba fiih). Islam mampu menandingi ajaran mana saja (liyudzhirahu alad diini kullih).
Pertanyaannya kemudian, mampukah Islam itu ditampilkan sebagai kekuatan alternatif di tengah-tengah bangsa Amerika? Penampilan Islam ini tentunya banyak ditentukan oleh pemeluknya yang datang ke negara ini. Dan ini pulalah yang saya maksudkan dengan Amerika sebagai peluang dakwah (dakwah opportunity) yang sangat luas.
America and The Lost Generation
Namun demikian, dengan segala hal yang indah dan manis tentang Amerika itu, di sisi lain Amerika juga penuh dengan wajah yang buruk dan menyeramkan. Tidak selalu seindah yang seperti yang dibayangkan sebagian orang.
Selain masih tingginya diskriminasi dan rasisme putih akibat mentalitas Amerika yang merasa exceptional (Istimewa). Juga hidup di Amerika itu penuh dengan goncangan yang dahsyat. Termasuk di dalamnya goncangan materialisme, individualisme, kapitalisme dan juga hedonisme.
Kesemua “isme” (faham atau ideologi) itu jika tidak dibarengi oleh mentalitas yang solid (firm mentality) maka akan menimbulkan kegoncangan yang dahsyat dalam hidup manusia. Mental yang solid itulah iman manusia.
Kerapuhan mental (iman) sebagian warga Muslim, khususnya kaum pendatang (imigran) di Amerika melahirkan banyak masalah yang serius. Termasuk di dalamnya kerapuhan generasi Islam itu sendiri. Bahkan tidak berlebihan jika kerapuhan tersebut pada tingkatan tertentu telah menimbulkan lost generation (generasi hilang).
Terjadinya lost generation ini disebabkan oleh banyak faktor. Tapi beberapa faktor dominan dapat disebutkan di antaranya sebagai berikut:
Pertama, visi hidup yang salah. Dalam bahasa sederhana, visi hidup itu artinya niat kita dalam menjalani kehidupan ini. Ini berarti bagi masyarakat Muslim yang bermigrasi ke Amerika, niat imigrasi akan banyak menentukan gaya hidupnya di negara ini.
Jika niatnya memang untuk dunia maka dunia itu akan didapat (walau tidak pasti). Tapi pada akhirnya orang dengan visi keduniaan semata akan mengalami kerugian yang besar (khasarah). Dan kerugian terbesar itu ketika Iman dan Islam menjadi tidak lagi sesuatu yang mendasar dalam hidup.