Pemuda Muhammadiyah Ingatkan Jenderal Listyo Sigit Hati-hati Wacanakan Pam Swakarsa

Kamis, 28 Januari 2021 - 08:45 WIB
loading...
Pemuda Muhammadiyah Ingatkan Jenderal Listyo Sigit Hati-hati Wacanakan Pam Swakarsa
PP Pemuda Muhammadiyah mengucapkan selamat atas dilantiknya Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri Baru dengan gagasan Transformasi Polri yang Presisi. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Pimpinan Pusat ( PP) Pemuda Muhammadiyah mengucapkan selamat atas dilantiknya Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri Baru dengan gagasan Transformasi Polri yang Presisi.

Ketua Umum PP pemuda Muhammadiyah, Sunanto menyatakan pihaknya menunggu kerja besar Jenderal Sigit dalam membangun institusi Polri yang sebelumnya menggunakan paradigma pemolisian berbasis masalah (problem oriented policing) menjadi pemolisian prediktif (predictive policing).

"Sebagai Kapolri yang membawa gagasan program transformasi Polri prediktif, responsibilitas, dan transparansi berkeadilan (Presisi) tentu Pemuda Muhammadiyah berharap Jenderal Sigit dapat menjalankan fungsi penegakan hukum yang responsif terhadap isu gangguan keamanan, pola kejahatan yang makin kompleks serta menitikberatkan pada partisipasi masyarakat," ujar Sunanto kepada SINDOnews, Kamis (28/1/2021).

Jangan sampai, kata Sunanto, gagasan transformasi Polri Presisi hanya menjadi narasi baik tanpa implementasi penegakan hukum yang transparan, humanis, bertanggung jawab dan berdiri di atas semua golongan.

Baca juga: Mapolsek Diserang, Kapolri Listyo Sigit Mesti Evaluasi Kualitas Aparatur Polsek

Lebih lanjut Cak Nanto sapaan akrabnya secara khusus mendesak Jenderal Sigit berhati-hati dan sedapat mungkin memberikan penjelasan pada publik terkait rencana pengaktifan kembali Pam Swakarsa. Mengingat, seluruh masyarakat Indonesia hingga saat ini masih trauma dengan istilah Pam Swakarsa yang saat orde baru menjadi alat politik rezim dalam membungkam kebebasan sipil.

Maka itu, Cak Nanto menyarankan Kapolri baru untuk lebih massif melakukan komunikasi ke elemen-elemnen negara seperti pemimpin agama, tokoh bangsa dan tokoh masyarakat. Tujuannya, untuk menyerap segala kegelisahan terkait dengan penegakan hukum dan menjelaskan secara gambang berbagai agenda kerja penegakan hukum.

"Berbagai keraguan, kesalahpahaman dan ketidaktahuan masyarakat akan insitusi Polri sebagai penegak hukum harus segera diselesaikan. Dengan demikian, visi besar model polisi prediktif sebagaimana termatktub dalam gagasan Polisi Presisi benar-benar terejawantahkan secara praktis dan menyentuh seluruh rakyat. Penegakan hukum tanpa pandang bulu, tak hanya tajam ke bawah namun juga ke atas," pungkas dia.
(kri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2011 seconds (0.1#10.140)