Masuk Tahap Kedua, Warganet Perdebatkan Masalah Vaksinasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Program Vaksinasi virus Corona (Covid-19) di Indonesia memasuki tahap dua. Hal itu dimulai dengan kembalinya Presiden Joko Widodo (Jokowi) divaksinasi di Istana Negara, Rabu (27/1/2021).
(Baca juga: Vaksinasi Mulai Februari, DPR Ingatkan Tetap Perhatikan Prokes)
Vaksin Covid-19 membutuhkan dua kali penyuntikan yang masing-masing sebanyak 0,5 mililiter dengan jarak waktu 14 hari. Presiden Jokowi menjadi orang pertama yang mendapatkan vaksinasi dan disusul dengan yang lainnya.
(Baca juga: Sebanyak 308.003 Tenaga Kesehatan Sudah Divaksinasi Covid-19)
Informasi yang didapat, hingga 23 Januari sudah ada 145 ribu orang yang divaksinasi tahap pertama. Namun, meski sudah memasuki tahap kedua penyuntikan, masih banyak warganet yang menganggap vaksin adalah solusi dari pandemi.
(Baca juga: PBB Desak Israel Bantu Program Vaksinasi Covid-19 Palestina)
Tak sedikitpun yang menganggap vaksin bukanlah solusi segalanya. Perdebatan itu pun terjadi di media sosial twitter.
"Harapan satu2nya cuma vaksin, banyak yg tdk patuh protokol kesehatan dari semua kalangan. Dari rakyat biasa sampai kalangan pemerintahan," tulis akun @LillianL92090469 yang dikutip Rabu (27/1/2021)
Baca Juga: Capaian Vaksinasi Nakes Masih Rendah, IDI: Kalau Kesulitan Daftar Silakan Lapor
Akun lainnya, @bintangfaaiz menyatakan, apabila sudah divaksin , semua harus kembali normal tanpa masker, tanpa jaga jarak dan normal seperti sediakala.
Baca Juga: Ditetapkan sebagai Tersangka Rasisme, Bareskrim Tangkap Ambroncius Nababan
"Apalagi kalau sudah divaksin, semua kudu kembali normal lah hehe, ogut mau jalan-jalan tanpa perswaban, tanpa masker, tanpa keribetan, tanpa jaga jarak, ya kaya normal yang dulu lagi aje, kembali lagi si ini mah pilihan ogut ye," cuitnya.
'Vaksin bukan berarti kebal ya guys #NewNormal," sambung akun @artMckenzie
Akun @elbert_julio juga menjelaskan bahwa vaksin hanyalah memperkecil risiko tertular.
"Garis bawahi Vaksin itu memperkecil resiko tertular. Bukannya jadi kek rambo lu bisa irup jigong orang yang positif sembarangan Ada kemungkinan masih bisa tertular ya pan8 jadi enggak usah kaget kalau ada yang udah divaksin tapi masih positif," jelas @elbert_julio.
(Baca juga: Vaksinasi Mulai Februari, DPR Ingatkan Tetap Perhatikan Prokes)
Vaksin Covid-19 membutuhkan dua kali penyuntikan yang masing-masing sebanyak 0,5 mililiter dengan jarak waktu 14 hari. Presiden Jokowi menjadi orang pertama yang mendapatkan vaksinasi dan disusul dengan yang lainnya.
(Baca juga: Sebanyak 308.003 Tenaga Kesehatan Sudah Divaksinasi Covid-19)
Informasi yang didapat, hingga 23 Januari sudah ada 145 ribu orang yang divaksinasi tahap pertama. Namun, meski sudah memasuki tahap kedua penyuntikan, masih banyak warganet yang menganggap vaksin adalah solusi dari pandemi.
(Baca juga: PBB Desak Israel Bantu Program Vaksinasi Covid-19 Palestina)
Tak sedikitpun yang menganggap vaksin bukanlah solusi segalanya. Perdebatan itu pun terjadi di media sosial twitter.
"Harapan satu2nya cuma vaksin, banyak yg tdk patuh protokol kesehatan dari semua kalangan. Dari rakyat biasa sampai kalangan pemerintahan," tulis akun @LillianL92090469 yang dikutip Rabu (27/1/2021)
Baca Juga: Capaian Vaksinasi Nakes Masih Rendah, IDI: Kalau Kesulitan Daftar Silakan Lapor
Akun lainnya, @bintangfaaiz menyatakan, apabila sudah divaksin , semua harus kembali normal tanpa masker, tanpa jaga jarak dan normal seperti sediakala.
Baca Juga: Ditetapkan sebagai Tersangka Rasisme, Bareskrim Tangkap Ambroncius Nababan
"Apalagi kalau sudah divaksin, semua kudu kembali normal lah hehe, ogut mau jalan-jalan tanpa perswaban, tanpa masker, tanpa keribetan, tanpa jaga jarak, ya kaya normal yang dulu lagi aje, kembali lagi si ini mah pilihan ogut ye," cuitnya.
'Vaksin bukan berarti kebal ya guys #NewNormal," sambung akun @artMckenzie
Akun @elbert_julio juga menjelaskan bahwa vaksin hanyalah memperkecil risiko tertular.
"Garis bawahi Vaksin itu memperkecil resiko tertular. Bukannya jadi kek rambo lu bisa irup jigong orang yang positif sembarangan Ada kemungkinan masih bisa tertular ya pan8 jadi enggak usah kaget kalau ada yang udah divaksin tapi masih positif," jelas @elbert_julio.
(maf)