PPKM Belum Efektif, PAN Usulkan Lockdown Akhir Pekan

Senin, 25 Januari 2021 - 09:32 WIB
loading...
PPKM Belum Efektif,...
Warga beraktivitas saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jalan Kendal, Jakarta, Minggu (17/1/2021). Foto/Yorri Farli
A A A
JAKARTA - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa-Bali selama ini dinilai belum berjalan efektif menurunkan angka kasus Covid-19. Ada usul lockdown pada akhir pekan.

Penambahan kasus harian Covid-19 memang masih cukup tinggi. Pada Minggu (24/1/2021), misalnya, berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19, tercatat ada 11.788 kasus baru Covid-19. Secara akumulatif, ada 989.262 kasus hingga saat ini.

Kendati begitu, pemerintah memutuskan untuk memperpanjang PPKM di Jawa-Bali, seiring berakhirnya PPKM periode pertama pada Senin (25/1/2021) hari ini. PPKM diperpanjang selama 14 hari, mulai 26 Januari hingga 8 Februari 2021.

Anggota Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay mengatakan, daripada hanya memperpanjang PPKM , lebih baik pemerintah melakukan lockdown total akhir pekan, mulai Jumat malam pukul 19.00 WIB hingga Senin pukul 05.00 pagi.

"Selama dua hari tiga malam, semua orang tidak boleh lagi keluar rumah. Itu terutama di daerah zona merah dan oranye di seluruh Indonesia. Nanti dia hanya boleh keluar lagi pada Senin jam 5 pagi," katanya, Senin (25/1/2021).

Menurut Saleh, jika semua orang berada di dalam rumah secara menyeluruh selama dua hari tiga malam secara bersamaan, diharapkan akan berdampak pada menurunnya tingkat penyebaran virus.

"Kalau misalnya tidak lockdown seperti itu, apa yang dilakukan sekarang hanya sampai jam 7 malam, kemudian aktivitas lainnya tetap, ya masih ada penyebaran disana sini. Tapi kalau lockdown nggak ada yang boleh keluar, kalau keluar diberi ketegasan denda, banyak orang nggak keluar. Jadi menurut saya itu rumusnya," katanya.

Baca juga: Penambahan COVID-19 Masih Tinggi, DPR Minta Pemerintah Evaluasi Total PPKM


Menurut Saleh, lockdown akhir pekan bukan hal baru. Langkah tersebut pernah dilakukan di sejumlah kota besar di Turki. "Di kota-kota besar di Turki menerapkan dan dampaknya besar. Ada pengaruhnya, secara rasional itu ada pengaruhnya. Kalau yang sekarang kita lakukan belum cukup menghambat. Tapi kalau lockdown akhir pekan, itu bisa menghambat dan tidak mengganggu ekonomi karena orang masih bisa melakukan aktivitas ekonomi dari Senin sampai Jumat," katanya.

Baca juga: Pakai Masker Diperkirakan hingga Tahun 2025, Pakar Epidemiologi: Bisa Jadi


Saleh mengatakan, untuk menangani pandemi Covid-19 harus ada yang dikorbankan. "Liburan sementara di rumah, ini kan mau menghilangkan Covid, harus ada yang dikorbankan. Nggak bisa semuanya kita dapat," katanya.
(zik)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1759 seconds (0.1#10.140)