Penambahan COVID-19 Masih Tinggi, DPR Minta Pemerintah Evaluasi Total PPKM

Senin, 25 Januari 2021 - 09:06 WIB
loading...
Penambahan COVID-19...
Anggota Komisi IX DPR, Saleh Partaonan Daulay mengatakan sebenarnya yang bisa melakukan evaluasi terhadap suatu kebijakan yang dilakukan pemerintah adalah pemerintah sendiri yang membuat tolak ukur kebijakan yang dibuat. Foto/dpr.go.id
A A A
JAKARTA - Pemerintah memutuskan untuk memperpanjang pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat ( PPKM ) di Jawa-Bali seiring berakhirnya PPKM periode pertama pada Senin (25/1/2021) hari ini. PPKM diperpanjang selama 14 hari mulai 26 Januari hingga 8 Februari 2021.

Namun, sejauh ini pelaksanaan PPKM dinilai belum berjalan efektif. Buktinya, penambahan kasus harian COVID-19 masih cukup tinggi. Pada Minggu (24/1/2021), misalnya, berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan COVID-19, tercatat ada 11.788 kasus baru COVID-19. Secara akumulatif ada 989.262 kasus hingga saat ini.

Anggota Komisi IX DPR, Saleh Partaonan Daulay mengatakan sebenarnya yang bisa melakukan evaluasi terhadap suatu kebijakan yang dilakukan pemerintah adalah pemerintah sendiri yang membuat tolak ukur kebijakan yang dibuat. Apalagi selama ini ketika ada perpanjangan PSBB atau PPKM, DPR tidak terlibat.

Kendati begitu, politikus PAN ini menilai dengan melihat penambahan kasus setiap harinya yang belum ada tanda-tanda penurunan bahkan cenderung meningkat, pihaknya mendorong pemerintah untuk melakukan evaluasi secara terbuka.

"Sehingga kita tahu alasan-alasan pemerintah untuk memperpanjang PPKM itu. Apa sih sebetulnya alasannya tak pernah dijelaskan juga. Apakah sebetulnya dengan adanya PPKM itu bisa mengurangi orang yang terpapar COVID-19? Seperti apa, rasa-rasanya justru tidak. Peningkatan orang yang terpapar COVID-19 juga ada. Itu artinya perlu dievaluasi programnya," ujarnya dalam keterangannya, Senin (25/1/2021).

Fakta lainnya, tingkat okupansi rumah sakit umumnya juga meningkat. Bahkan, banyak rumah sakit pasiennya penuh. "Ini kan artinya belum semuanya berhasil sehingga perlu dievaluasi total," katanya.

Menurut Saleh, selama ini pemerintah belum cukup tegas dalam menerapkan kebijakan PPKM dan aturan-aturannya. Jadi, harus ada ketegasan pemerintah untuk menerapkan protokol kesehatan dan aturan-aturan yang dibuat oleh pemerintah.

"Kalau tidak ada ketegasan ya sama saja gak bisa menyelesaikan masalah. Aturan-aturan dibikin tapi tidak ditaati. Kalau aturan tidak ditaati berarti aturan itu sama dengan doa. Kalau sama dengan doa ya kita berdoa kepada Allah SWT saja supaya lebih cepat terhindar dari bahaya COVID-19 ini dan bisa segera kembali beraktivitas memulihkan ekonomi seperti yang diharapkan semua pihak," tutupnya.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
PAN Tak Masalah PDIP...
PAN Tak Masalah PDIP Gabung Pemerintah usai Pertemuan Prabowo dan Megawati
Ketua Fraksi PAN DPR...
Ketua Fraksi PAN DPR Berangkatkan 1.500 Peserta Mudik Gratis
Pemulangan 2 Jenazah...
Pemulangan 2 Jenazah WNI dari Taiwan Lancar, Uya Kuya: Perlihatkan Eratnya Solidaritas
Fraksi PAN DPR Salurkan...
Fraksi PAN DPR Salurkan 3.000 Paket Sembako untuk Pamdal hingga Pengemudi Ojol
Pemungutan Suara Pilbup...
Pemungutan Suara Pilbup Serang Diulang, Yandri: Koalisi Siap Ikuti Putusan MK
MK Putuskan PSU Pilkada...
MK Putuskan PSU Pilkada Serang, Ini Respons PAN
Dirut BPJS Kesehatan...
Dirut BPJS Kesehatan Jamin Tidak Akan Bangkrut dan Gagal Bayar sampai 2025
Panen Kritik usai Ngonten...
Panen Kritik usai Ngonten Depan Rumah Korban Kebakaran di LA, Uya Kuya: Gue Udah Kebal
Uya Kuya Bikin Malu,...
Uya Kuya Bikin Malu, Mahkamah Kehormatan Dewan Layak Memberi Sanksi
Rekomendasi
Profil Aura Cinta, Remaja...
Profil Aura Cinta, Remaja Bekasi yang Viral usai Debat dengan Dedi Mulyadi
5 Film Horor yang Dikutuk...
5 Film Horor yang Dikutuk di Dunia Nyata, Tragis hingga Makan Korban Jiwa
Dengan Tulus, Putin...
Dengan Tulus, Putin Ucapkan Terima Kasih kepada Tentara Korea Utara yang Membantu Merebut Kursk
Berita Terkini
Siapa Letjen TNI Kunto...
Siapa Letjen TNI Kunto Arief Wibowo? Sosok Jenderal Bintang 3 Anak Try Sutrisno
1 jam yang lalu
Kejagung Geledah dan...
Kejagung Geledah dan Blokir Aset Tersangka TPPU Zarof Ricar
3 jam yang lalu
Jelang Pemungutan Suara...
Jelang Pemungutan Suara Ulang di Boven Digoel, Michael Sianipar: Perindo Hadir Total
3 jam yang lalu
Partai Perindo Mulai...
Partai Perindo Mulai Fokus Kembangkan Kekuatan di Wilayah Urban
4 jam yang lalu
AFI Minta Pemerintah...
AFI Minta Pemerintah Perkuat Produk Lokal dan Pengawasan Barang Impor
4 jam yang lalu
Dosen dan Mahasiswa...
Dosen dan Mahasiswa Minta Revisi UU Penyiaran Segera Dilakukan
5 jam yang lalu
Infografis
5 Cara Mencegah Lonjakan...
5 Cara Mencegah Lonjakan Covid-19 di Momen Libur Nataru
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved