BMKG Ungkap Daerah Berpotensi Banjir Pada Akhir Januari 2021
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) mencatat sebagian besar wilayah Indonesia yaitu 94% dari 342 Zona Musim saat ini telah memasuki puncak musim hujan seperti yang telah diprediksikan sejak Oktober 2020 lalu, di mana puncak musim hujan akan terjadi pada Januari dan Februari 2021 untuk itu perlu diwaspadai terjadinya cuaca ekstrem.
Deputi bidang Meteorologi BMKG, Guswanto mengungkap sejumlah provinsi dan perairan Indonesia berpotensi mengalami hujan lebat bahkan ekstrem selama 3 hari ke depan (23-26 Januari). Dan hal ini berpotensi menimbulkan dampak bencana hidrometeorologi.
"Hujan ekstrem tersebut sangat berpotensi menimbulkan dampak bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor yang dapat membahayakan bagi publik, serta hujan lebat disertai kilat/petir dan gelombang tinggi yang membahayakan pelayaran dan penerbangan," ujar Guswanto dalam konferensi pers secara daring yang disiarkan di akun YouTube BKMG, Sabtu (23/1/2021).
Guswanto melanjutkan dengan adanya potensi cuaca ekstrem tersebut berdasarkan analisis terintegrasi dari data BMKG, PUPR dan BIG, perlu diwaspadai daerah yang diprediksi berpotensi banjir kategori menengah pada Dasarian III (sepuluh hari ke-3) di bulan Januari 2021.
Daerah itu di antaranya, Banten bagian selatan, Jawa Barat bagian tengah dan timur, sebagian besar Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, Jawa Timur bagian tengah dan timur, Bali bagian utara, Nusa Tenggara Barat bagian utara, sebagian kecil Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tengah bagian tenggara, Sulawesi Selatan bagian selatan, Sulawesi Tenggara bagian utara, Maluku Utara dan Papua Barat wilayah Kepala Burung dan Provinsi Papua bagian tengah.
"Informasi potensi banjir kategori menengah hingga tinggi untuk 10 hari ke depan ini sebagai upaya mitigasi agar menjadi perhatian dan kewaspadaan bagi masyarakat terhadap potensi bencana banjir, longsor, dan banjir bandang," kata Deputi bidang Klimatologi BMKG, Herizal.
Selain itu, sambung Herizal, BMKG juga memprakirakan tinggi gelombang pada Periode 23-25 Januari 2021 adalah sebagai berikut Moderate Seas (1.25-2.5 m) diprediksi terjadi di Laut Natuna utara, Perairan utara Kepulauan Anambas-Kepulauan Natuna, Perairan utara Sabang, Perairan barat Pulau Simeulue-Kepulauan Mentawai, Perairan Bengkulu hingga barat Lampung, Perairan selatan Jawa hingga Sumbawa, Selat Sunda bagian barat dan selatan, Selat Bali-Lombok-Alas bagian Selatan Perairan Pulau Sawu-Kupang-Pulau Rote, Laut Sawu, Perairan Flores, Selat Makassar bagian selatan dan tengah, Perairan barat Sulawesi selatan, Perairan Kepulauan selayar-Kepulauan Sabalana.
Kemudian, Laut Flores, Laut Banda, Perairan Kepulauan Letti-Kepulauan Tanimbar, Perairan Kepulauan Kei-Kepulauan Aru, Laut Arafuru, Laut Sulawesi bagian timur dan tengah, Perairan Kepulauan Sangihe-Kepulauan Talaud, Laut Maluku, Perairan utara dan timur Kepulauan Halmahera, Laut Halmahera, Perairan utara Papua barat hingga Papua, Samudra Pasifik utara Halmahera hingga Papua, Perairan selatan Kaimana, Perairan Amamapre-Agats bagian barat, Perairan barat Pulau Yos Sudarso. Untuk kategori tinggi gelombang Rough Seas (2.5-4.0 m): Samudra Hindia barat Bengkulu hingga selatan Pulau Sumba.
Deputi bidang Meteorologi BMKG, Guswanto mengungkap sejumlah provinsi dan perairan Indonesia berpotensi mengalami hujan lebat bahkan ekstrem selama 3 hari ke depan (23-26 Januari). Dan hal ini berpotensi menimbulkan dampak bencana hidrometeorologi.
"Hujan ekstrem tersebut sangat berpotensi menimbulkan dampak bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor yang dapat membahayakan bagi publik, serta hujan lebat disertai kilat/petir dan gelombang tinggi yang membahayakan pelayaran dan penerbangan," ujar Guswanto dalam konferensi pers secara daring yang disiarkan di akun YouTube BKMG, Sabtu (23/1/2021).
Guswanto melanjutkan dengan adanya potensi cuaca ekstrem tersebut berdasarkan analisis terintegrasi dari data BMKG, PUPR dan BIG, perlu diwaspadai daerah yang diprediksi berpotensi banjir kategori menengah pada Dasarian III (sepuluh hari ke-3) di bulan Januari 2021.
Daerah itu di antaranya, Banten bagian selatan, Jawa Barat bagian tengah dan timur, sebagian besar Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, Jawa Timur bagian tengah dan timur, Bali bagian utara, Nusa Tenggara Barat bagian utara, sebagian kecil Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tengah bagian tenggara, Sulawesi Selatan bagian selatan, Sulawesi Tenggara bagian utara, Maluku Utara dan Papua Barat wilayah Kepala Burung dan Provinsi Papua bagian tengah.
"Informasi potensi banjir kategori menengah hingga tinggi untuk 10 hari ke depan ini sebagai upaya mitigasi agar menjadi perhatian dan kewaspadaan bagi masyarakat terhadap potensi bencana banjir, longsor, dan banjir bandang," kata Deputi bidang Klimatologi BMKG, Herizal.
Selain itu, sambung Herizal, BMKG juga memprakirakan tinggi gelombang pada Periode 23-25 Januari 2021 adalah sebagai berikut Moderate Seas (1.25-2.5 m) diprediksi terjadi di Laut Natuna utara, Perairan utara Kepulauan Anambas-Kepulauan Natuna, Perairan utara Sabang, Perairan barat Pulau Simeulue-Kepulauan Mentawai, Perairan Bengkulu hingga barat Lampung, Perairan selatan Jawa hingga Sumbawa, Selat Sunda bagian barat dan selatan, Selat Bali-Lombok-Alas bagian Selatan Perairan Pulau Sawu-Kupang-Pulau Rote, Laut Sawu, Perairan Flores, Selat Makassar bagian selatan dan tengah, Perairan barat Sulawesi selatan, Perairan Kepulauan selayar-Kepulauan Sabalana.
Kemudian, Laut Flores, Laut Banda, Perairan Kepulauan Letti-Kepulauan Tanimbar, Perairan Kepulauan Kei-Kepulauan Aru, Laut Arafuru, Laut Sulawesi bagian timur dan tengah, Perairan Kepulauan Sangihe-Kepulauan Talaud, Laut Maluku, Perairan utara dan timur Kepulauan Halmahera, Laut Halmahera, Perairan utara Papua barat hingga Papua, Samudra Pasifik utara Halmahera hingga Papua, Perairan selatan Kaimana, Perairan Amamapre-Agats bagian barat, Perairan barat Pulau Yos Sudarso. Untuk kategori tinggi gelombang Rough Seas (2.5-4.0 m): Samudra Hindia barat Bengkulu hingga selatan Pulau Sumba.
(kri)