Ada Ketimpangan Distribusi Uang dalam Masyarakat

Jum'at, 15 Mei 2020 - 20:15 WIB
loading...
A A A
”Kondisi saat ini, perusahaan tidak bisa beroperasi, sehingga kita lihat mereka sharing the pain bareng yang lain. Pengusaha kelompok the have juga dalam posisi sulit," tuturnya. ( Baca juga: Alasan Banggar DPR Dorong BI Cetak Uang Rp600 Triliun ).

Selain itu, ia menyebutkan, terjadi penambahan jumlah rekening secara signifikan pada kelompok di bawah Rp100 juta. Pemerintah pun sudah mencoba memberikan bantuan nontunai.

Lebih jauh, terkait stimulus ekonomi pada masyarakat, Destry menyatakan upaya BI untuk berhati-hati untuk mencetak lebih banyak uang (printing money). BI berupaya untuk menghindari risiko moral (moral hazard). Sehingga pada saat pemulihan ekonomi, UMKM menjadi perhatian pertama.

"Jika dibaca di Peraturan Pemerintah yang baru diresmikan terkait program pemulihan ekonomi nasional, intinya justru sasaran utamanya UMKM. Bagaimana strukturnya untuk UMKM diberikan subsidi bunga," paparnya. ( ).

Menyikapi penanganan dampak ekonomi akibat pandemi, Ketua Umum ILUNI UI Andre Rahadian menyatakan bahwa ILUNI UI telah menerbitkan Kertas Kerja untuk disampaikan kepada pemerintah. Kertas kerja tersebut merupakan rekomendasi penanganan COVID-19 dari berbagai bidang. Salah satunya dalam bidang ekonomi, Andre menyoroti kebijakan fiskal yang telah diterapkan pemerintah.

"Kebijakan fiskal sudah banyak. Namun, kita perlu stimulus ekonomi langsung. Di Amerika, masyarakat menerima pinjaman langsung dengan bunga rendah dari pemerintah. Apakah hal serupa bisa diterapkan di Indonesia?" kata Andre.

Dia pun berharap dari Kertas Kerja dan diskusi yang diadakan ILUNI UI dengan berbagai elemen bisa memberikan masukan dan menjadi dasar implementasi dari Kertas Kerja yang telah disusun ILUNI UI.
(zik)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1294 seconds (0.1#10.140)