BNPB: Dampak Gempa M7,1 Listrik di Kepulauan Talaud Padam dan Komunikasi Sulit
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus melakukan koordinasi dengan BPBD untuk mengumpulkan informasi dari desa-desa terkait dampak gempa pada magnitudo 7,1 di Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara Kamis (21/1/2020) malam.
"Saat ini, BPBD setempat sedang menghimpun informasi dari desa-desa yang teridentifikasi merasakan guncangan gempa," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati dalam keterangan tertulis, Jumat (22/1/2021).
Dia menambahkan, BNPB menerima laporan bahwa masyarakat mengaku merasakan guncangan hebat selama tiga detik dan sempat panik. Sementara saat ini terjadi mati lampu pascaterjadinya gempa. "Kepulauan Talaud sekarang ini tidak ada penerangan atau lampu mati serta komunikasi juga agak sulit," jelasnya.
Raditya mengaku belum menerima informasi secar lengkap atas peristiwa tersebut. "Hingga kini, BPBD setempat belum menerima informasi terkait dampak gempa dengan kedalaman 119 km tersebut," jelasnya.
Sebelumnya pada hari Kamis, 21 Januari 2021 sekira pukul 20.23 WITA, terjadi gempa berkekuatan Magnitudo 7,1 disusul dengan gempa susulan berkekuatan Magnitudo 4,7 terjadi sekira pukul 22.40 WITA.
Koordinator bidang data dan Informasi BMKG Sulut Edward H Mengko mengatakan berdasarkan informasi peta tingkat guncangan (shake map), perkiraan dari BMKG, bahwa tingkat guncangan terbesar dirasakan oleh masyarakat di Kecamatan Nanusa. "Pulau Karatung, Pulau Marampit, Pulau Nanusa sebagai lokasi daratan terdekat dengan pusat gempa bumi (episenter)," kata Mengko kepada MNC Media Portal Indonesia, Jumat (22/1/2021).
"Saat ini, BPBD setempat sedang menghimpun informasi dari desa-desa yang teridentifikasi merasakan guncangan gempa," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati dalam keterangan tertulis, Jumat (22/1/2021).
Dia menambahkan, BNPB menerima laporan bahwa masyarakat mengaku merasakan guncangan hebat selama tiga detik dan sempat panik. Sementara saat ini terjadi mati lampu pascaterjadinya gempa. "Kepulauan Talaud sekarang ini tidak ada penerangan atau lampu mati serta komunikasi juga agak sulit," jelasnya.
Raditya mengaku belum menerima informasi secar lengkap atas peristiwa tersebut. "Hingga kini, BPBD setempat belum menerima informasi terkait dampak gempa dengan kedalaman 119 km tersebut," jelasnya.
Sebelumnya pada hari Kamis, 21 Januari 2021 sekira pukul 20.23 WITA, terjadi gempa berkekuatan Magnitudo 7,1 disusul dengan gempa susulan berkekuatan Magnitudo 4,7 terjadi sekira pukul 22.40 WITA.
Koordinator bidang data dan Informasi BMKG Sulut Edward H Mengko mengatakan berdasarkan informasi peta tingkat guncangan (shake map), perkiraan dari BMKG, bahwa tingkat guncangan terbesar dirasakan oleh masyarakat di Kecamatan Nanusa. "Pulau Karatung, Pulau Marampit, Pulau Nanusa sebagai lokasi daratan terdekat dengan pusat gempa bumi (episenter)," kata Mengko kepada MNC Media Portal Indonesia, Jumat (22/1/2021).
(cip)