Penanganan Bencana Harus Dipercepat

Sabtu, 16 Januari 2021 - 05:36 WIB
loading...
A A A
(Baca juga: Sepekan Longsor Sumedang, 16 Orang Masih Tertimbun Material Tebal Diduga di Tempat Hajatan )

Menteri Sosial Tri Rismaharini dan Kepala BNPB Doni Monardo kemarin bertolak ke Mamuju untuk meninjau lokasi bencana. Pada kesempatan tersebut BNPB turut mendistribusikan bantuan dalam penanganan bencana gempabumi di Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene, antara lain 8 set tenda isolasi, 10 set tenda pengungsi, 2.004 paket makanan tambahan gizi, 2.004 paket makanan siap saji, 1.002 paket lauk pauk, 700 lembar selimut, 5 unit Light Tower, 200 unit Velbed, 500 paket perlengkapan bayi, 500.000 pcs masker kain, 700 pak mie sagu dan 30 unit Genset 5 KVA.

Kalangan DPR mendesak agar pemerintah pusat dan daerah bersinergi dalam menangani gempa di Majene dan Mamuju. Kolaborasi tersebut penting mengingat masih banyak korban yang memerlukan penanganan dengan segera.

"Seluruh pihak baik pusat dan daerah harus saling sinergis untuk mencari korban yang masih terjebak tertimpa bangunan serta segera membantu dan mengirimkan kebutuhan bantuan sarana dan prasarana ke lokasi bencana baik alat berat maupun ketersedian obat dan makanan serta penerangan pasca terjadinya Gempa," kata Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin di Jakarta kemarin.

Politikus Partai Golkar ini menambahkan, pemerintah pusat dan daerah harus segera mendirikan posko bencana dan kesehatan untuk mempersiapkan segala kebutuhan masyarakat yang menjadi korban dan terdampak.

"Meminta pemerintah dapat menanggung atau menggratiskan para korban jiwa untuk melakukan perawatan medis baik berat maupun ringan," ujar Azis.

(Baca juga: DPR Minta Pemerintah Pusat dan Daerah Sinergis Tangani Gempa Majene )

Hal senada disampaikan Anggota Komisi V DPR Irwan turut prihatin atas bencana gempa di Majene, Sulawesi Barat (Sulbar) dan juga banjir di Kalimantan Selatan (Kalsel) yang baru saja terjadi. Menurutnya, pemerintah harus reponsif dalam menangani bencana tersebut.
"Pemerintah harus responsif terhadap bencana gempa di Sulbar dan banjir di Kalsel. Jangan lambat penanganan dan penyelamatan walau sedang fokus pada penanganan Covid-19," kata Irwan.

Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat ini mengungkapkan, ada ribuan warga yang terendam banjir sedalam 2-3 meter di Kalsel dan korban meninggal serta luka-luka di Sulawesi Barat akibat gempa. Belum lagi kerugian materil berupa harta, rumah, dan lain-lainnya.

Legislator asal Kalimantan Timur ini menegaskan, Jokowi harus mengevaluasi sistem mitigasi bencana dan penanganan pascabencana di Tanah Air, karena Indonesia selalu terlihat gagap saat bencana terkadi, padahal Indonesia ini kawasan ring of fire yang rawan bencana.
"Kita selalu terlihat gelagapan antisipasi bencana begitupun cara menanganinya," ujarnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1539 seconds (0.1#10.140)