Jika Jadi Kapolri, Listyo Sigit Prabowo Harus Lakukan Sejumlah Langkah Ini
loading...
A
A
A
JAKARTA - Nama Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo menguat sebagai calon Kapolri pengganti Jenderal Idham Azis. Adapun Kapolri Jenderal Idham Azis akan memasuki masa pensiun pada 1 Februari 2021.
Anggota Komisi III DPR RI Trimedya Panjaitan menilai Listyo Sigit Prabowo mampu merangkul tokoh-tokoh agama ketika menjabat sebagai Kapolda Banten. Maka itu, Trimedya pun berharap agar Listyo Sigit Prabowo juga mampu merangkul tokoh-tokoh agama seluruh Indonesia jika menjabat sebagai Kapolri.
"Mas Sigit buatlah seperti Banten, Banten dia mampu merangkul tokoh-tokoh agama, ini juga harus mampu di level nasional kan 34 provinsi, mulai dari garis keras, setengah keras, tidak keras, dia pegang NU, dia pegang Muhammadiyah," ujar Trimedya Panjaitan kepada SINDOnews, Selasa (12/1/2021).
( ).
Selain itu, dia menilai Polri harus dikembalikan kepada jati dirinya sebagai pengayom masyarakat. Kata dia, Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) harus diutamakan jika Listyo Sigit Prabowo menjabat sebagai Kapolri.
Adapun Bhabinkamtibmas adalah petugas Polri yang bertugas di tingkat desa sampai dengan kelurahan yang bertugas mengemban fungsi pre-emtif dengan cara bermitra dengan masyarakat. "Bagi saya, Bhabinkamtibmas nomor satu, kan Polri harus dikembalikan kepada jati dirinya, dia ini pengayom masyarakat, kalau penegakan hukum itu bagian ketiga, nomor satu itu mengayomi masyarakat," ujarnya.
Menurut politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini, sejak reformasi Polri fokus pada penegakan hukum. "Sehingga kalau kita kembali ke jati diri Polri, mengayomi masyarakat, Bhabinkamtibmas-nya harus diperkuat, motornya, honor mereka, rasio, dan itu kan bisa deteksi dini untuk kelompok-kelompok intoleran," tuturnya.
Kemudian, dia berharap Listyo Sigit Prabowo bisa memperhatikan para seniornya. Sebab, Listyo Sigit Prabowo lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1991. Sedangkan Kapolri Jenderal Idham Azis adalah lulusan Akademi Kepolisian angkatan 1988.
( ).
"Jika dia dipilih presiden, ditunjuk, harus bisa merangkul semua kelompok (di Polri, red), karena rentan kalau Sigit ini dia 91, Mas Idham kan 88, tiga tahun ya, memang lebih jomplang Mas Tito tempo hari. Jangan sampai misalnya Mas Sigit ini jadi Kapolri, nanti 91 semua jadi Kapolda-kapolda, sentimen angkatan itu, dia juga harus memperhatikan," katanya.
Trimedya menyarankan Listyo Sigit Prabowo bisa meniru Kapolri sebelumnya, Tito Karnavian jika menggantikan Idham Azis nantinya. "Dia juga harus bisa seperti Mas Tito menjaga soliditas Polri dengan tetap menghormati seniornya. 89, 90 selesai nih urusannya, sama kayak Mas Tito, Mas Tito 87, dari mulai 83, 84, 85, apalagi 86 tuh tenggelam. Dia juga harus seperti itu, ya 89, 90 harus diperhatikan, supaya soliditas itu, nah mampu enggak dia. Jangan sampai Mas Sigit ini kategori dekatlah sama presiden, dia kacamata kuda, enggak mau tahu yang lain, jangan begitu juga," imbuhnya.
Anggota Komisi III DPR RI Trimedya Panjaitan menilai Listyo Sigit Prabowo mampu merangkul tokoh-tokoh agama ketika menjabat sebagai Kapolda Banten. Maka itu, Trimedya pun berharap agar Listyo Sigit Prabowo juga mampu merangkul tokoh-tokoh agama seluruh Indonesia jika menjabat sebagai Kapolri.
"Mas Sigit buatlah seperti Banten, Banten dia mampu merangkul tokoh-tokoh agama, ini juga harus mampu di level nasional kan 34 provinsi, mulai dari garis keras, setengah keras, tidak keras, dia pegang NU, dia pegang Muhammadiyah," ujar Trimedya Panjaitan kepada SINDOnews, Selasa (12/1/2021).
( ).
Selain itu, dia menilai Polri harus dikembalikan kepada jati dirinya sebagai pengayom masyarakat. Kata dia, Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) harus diutamakan jika Listyo Sigit Prabowo menjabat sebagai Kapolri.
Adapun Bhabinkamtibmas adalah petugas Polri yang bertugas di tingkat desa sampai dengan kelurahan yang bertugas mengemban fungsi pre-emtif dengan cara bermitra dengan masyarakat. "Bagi saya, Bhabinkamtibmas nomor satu, kan Polri harus dikembalikan kepada jati dirinya, dia ini pengayom masyarakat, kalau penegakan hukum itu bagian ketiga, nomor satu itu mengayomi masyarakat," ujarnya.
Menurut politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini, sejak reformasi Polri fokus pada penegakan hukum. "Sehingga kalau kita kembali ke jati diri Polri, mengayomi masyarakat, Bhabinkamtibmas-nya harus diperkuat, motornya, honor mereka, rasio, dan itu kan bisa deteksi dini untuk kelompok-kelompok intoleran," tuturnya.
Kemudian, dia berharap Listyo Sigit Prabowo bisa memperhatikan para seniornya. Sebab, Listyo Sigit Prabowo lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1991. Sedangkan Kapolri Jenderal Idham Azis adalah lulusan Akademi Kepolisian angkatan 1988.
( ).
"Jika dia dipilih presiden, ditunjuk, harus bisa merangkul semua kelompok (di Polri, red), karena rentan kalau Sigit ini dia 91, Mas Idham kan 88, tiga tahun ya, memang lebih jomplang Mas Tito tempo hari. Jangan sampai misalnya Mas Sigit ini jadi Kapolri, nanti 91 semua jadi Kapolda-kapolda, sentimen angkatan itu, dia juga harus memperhatikan," katanya.
Trimedya menyarankan Listyo Sigit Prabowo bisa meniru Kapolri sebelumnya, Tito Karnavian jika menggantikan Idham Azis nantinya. "Dia juga harus bisa seperti Mas Tito menjaga soliditas Polri dengan tetap menghormati seniornya. 89, 90 selesai nih urusannya, sama kayak Mas Tito, Mas Tito 87, dari mulai 83, 84, 85, apalagi 86 tuh tenggelam. Dia juga harus seperti itu, ya 89, 90 harus diperhatikan, supaya soliditas itu, nah mampu enggak dia. Jangan sampai Mas Sigit ini kategori dekatlah sama presiden, dia kacamata kuda, enggak mau tahu yang lain, jangan begitu juga," imbuhnya.
(zik)