Pinangki Ditanyai Jaringan Andi Irfan, Majelis Hakim Singgung Nasdem
loading...
A
A
A
JAKARTA - Majelis Hakim Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat mencecar terdakwa Pinangki Sirna Malasari soal kedekatan dengan Andi Irfan Jaya. Hal tersebut dikonfirmasi Majelis Hakim, karena Pinangki sebut Andi Irfan miliki jaringan untuk bisa dimanfaatkan oleh Djoko Tjandra.
"Irfan saudara bawa ke Djoko Tjandra sebagai apa?," tanya Hakim Iganisius Eko Purwanto dalam persidangan di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Rabu (6/1/2021).
"Mohon izin yang mulia, jadi antara tanggal 20 sampai dengan 25 saya menceritakan kepada Irfan bahwa ada Djoko Tjandra dan Anita. Kemudian Irfan bilang, bahwa dia bisa bantu dengan jaringan dia," jawab Pinangki. ( )
Pinangki pun memastikan bahwa Andi Irfan dapat membantu Djoko Tjandra melalui jaringan yang dimilikinya. Hakim Eko pun menanyakan jaringan yang dimaksud, namun Pinangki berkelit.
"Saya kurang paham (jaringan itu) yang mulia. Siapanya atau bagaimana saya kurang paham. Tapi dia mengatakan iya bisa gitu saja," kata Pinangki.
Lantas Hakim Eko pun terheran-heran, Pinangki bisa dengan yakin mengenalkan Andi Irfan kepada Djoko Tjandra.
"Logikanya nggak mungkin saudara mengajak Irfan ke Djoko Tjandra, jauh-jauh dari Indonesia untuk ke Kuala Lumpur tanpa memahami kualitas dan jaringan Irfan? Saudara menawarkan Anita karena dia advokad, saudara kemudian mengajak Irfan kerena dia bisa bantu karena punya jaringan, logikanya gak mungkin kalau saudara gak tahu paham? Jujur saja saya ingatkan itu. Jaringan apa," kata Hakim Eko. ( )
"Jadi temannya banyak, begitu yang mulai," jawab Pinangki.
Hakim Eko tetap menanyakan jaringan Andi Irfan, lagi-lagi Pinangki berkelit malah melempar jawaban ke Djoko Tjandra yang tahu segalanya tentang Andi Irfan.
"Tidak masuk akal jawaban saudara. Tanpa mengetahui jaringan Irfan bagaimana, saudara mengajak Irfan ke sana untuk dipertemukan dengan Djoko Tjandra, dan diberikan kepercayaan untuk mengurus atau membantu kesulitannya Djoko Tjandra. Ga mungkin. Jaringannya Irfan tuh ke mana, ke mana saja?," kata Hakim.
"Waktu itu terkait Djoko Tjandra dia tidak mengatakan secara spesifik siapa saja yang dia kenal yang mulia. Jadi saya serahkan ke pada Pak Djoko," elak Pinangki.
Jawaban Pinangki pun dianggap tidak jelas, hakim pun menanyakan kembali apakah jaringan Andi Irfan dari pihak Kejaksaan Agung, Mahkamah Agung atau pun DPR. Namun tetap, Pinangki mengelak bahwa dirinya tidak mengetahui latar belakang Andi Irfan.
"Apakah karena Irfan punya latar belakang politisi Nasdem?," tanya hakim penasaran. "Saya juga kurang paham yang mulia," jawab Pinangki.
"Di persidangan ini harus jelas. Tapi lucu juga kalau saudara gak paham. Tapi kemudian membawa Irfan untuk dipercaya berurusan dengan Djoko Tjandra. Terus terang majelis bisa memahami saudara membawa Anita karena dia advokat, untuk membantu urusan Djoko Tjandra dalam bidang hukum. Nah sekarang Irfan ini dibawa dalam rangka apa. Jaringan ini dengan apa?," tanya hakim kembali.
"Ya bahasannya waktu itu dia hanya mengatakan bisa dengan akses saya dan jaringan saya. Saya sampaikan ke Pak Djoko dan Pak Djoko waku itu belum mengiyakan, kemudian sehari setelahnya dia mengatakan oke bawa saja ke sini," kata Pinangki.
Dalam perdebatan yang panjang itu, Pinangki tetap saja bungkam tidak mau memberitahu majelis hakim latar belakang Andi Irfan dan jaringannya yang bisa membantu Djoko Tjandra.
"Irfan saudara bawa ke Djoko Tjandra sebagai apa?," tanya Hakim Iganisius Eko Purwanto dalam persidangan di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Rabu (6/1/2021).
"Mohon izin yang mulia, jadi antara tanggal 20 sampai dengan 25 saya menceritakan kepada Irfan bahwa ada Djoko Tjandra dan Anita. Kemudian Irfan bilang, bahwa dia bisa bantu dengan jaringan dia," jawab Pinangki. ( )
Pinangki pun memastikan bahwa Andi Irfan dapat membantu Djoko Tjandra melalui jaringan yang dimilikinya. Hakim Eko pun menanyakan jaringan yang dimaksud, namun Pinangki berkelit.
"Saya kurang paham (jaringan itu) yang mulia. Siapanya atau bagaimana saya kurang paham. Tapi dia mengatakan iya bisa gitu saja," kata Pinangki.
Lantas Hakim Eko pun terheran-heran, Pinangki bisa dengan yakin mengenalkan Andi Irfan kepada Djoko Tjandra.
"Logikanya nggak mungkin saudara mengajak Irfan ke Djoko Tjandra, jauh-jauh dari Indonesia untuk ke Kuala Lumpur tanpa memahami kualitas dan jaringan Irfan? Saudara menawarkan Anita karena dia advokad, saudara kemudian mengajak Irfan kerena dia bisa bantu karena punya jaringan, logikanya gak mungkin kalau saudara gak tahu paham? Jujur saja saya ingatkan itu. Jaringan apa," kata Hakim Eko. ( )
"Jadi temannya banyak, begitu yang mulai," jawab Pinangki.
Hakim Eko tetap menanyakan jaringan Andi Irfan, lagi-lagi Pinangki berkelit malah melempar jawaban ke Djoko Tjandra yang tahu segalanya tentang Andi Irfan.
"Tidak masuk akal jawaban saudara. Tanpa mengetahui jaringan Irfan bagaimana, saudara mengajak Irfan ke sana untuk dipertemukan dengan Djoko Tjandra, dan diberikan kepercayaan untuk mengurus atau membantu kesulitannya Djoko Tjandra. Ga mungkin. Jaringannya Irfan tuh ke mana, ke mana saja?," kata Hakim.
"Waktu itu terkait Djoko Tjandra dia tidak mengatakan secara spesifik siapa saja yang dia kenal yang mulia. Jadi saya serahkan ke pada Pak Djoko," elak Pinangki.
Jawaban Pinangki pun dianggap tidak jelas, hakim pun menanyakan kembali apakah jaringan Andi Irfan dari pihak Kejaksaan Agung, Mahkamah Agung atau pun DPR. Namun tetap, Pinangki mengelak bahwa dirinya tidak mengetahui latar belakang Andi Irfan.
"Apakah karena Irfan punya latar belakang politisi Nasdem?," tanya hakim penasaran. "Saya juga kurang paham yang mulia," jawab Pinangki.
"Di persidangan ini harus jelas. Tapi lucu juga kalau saudara gak paham. Tapi kemudian membawa Irfan untuk dipercaya berurusan dengan Djoko Tjandra. Terus terang majelis bisa memahami saudara membawa Anita karena dia advokat, untuk membantu urusan Djoko Tjandra dalam bidang hukum. Nah sekarang Irfan ini dibawa dalam rangka apa. Jaringan ini dengan apa?," tanya hakim kembali.
"Ya bahasannya waktu itu dia hanya mengatakan bisa dengan akses saya dan jaringan saya. Saya sampaikan ke Pak Djoko dan Pak Djoko waku itu belum mengiyakan, kemudian sehari setelahnya dia mengatakan oke bawa saja ke sini," kata Pinangki.
Dalam perdebatan yang panjang itu, Pinangki tetap saja bungkam tidak mau memberitahu majelis hakim latar belakang Andi Irfan dan jaringannya yang bisa membantu Djoko Tjandra.
(abd)