Bareskrim Polri Telusuri Dugaan Penimbunan Kedelai

Selasa, 05 Januari 2021 - 13:52 WIB
loading...
Bareskrim Polri Telusuri Dugaan Penimbunan Kedelai
Kabareskrim Polri Komjen Pol. Listyo Sigit menyatakan telah melakukan pemeriksaan di sejumlah gudang importir dan distributor kedelai di wilayah Cikupa, Cengkareng, dan Bekasi. FOTO/DOK.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Bareskrim Polri menyelidiki dugaan penimbunan pasca kenaikan harga kedelai nasional. Penimbunan dan dugaan permainan harga oleh spekulan itu diduga mengakibatkan kelangkaan kedelai.

Penyelidikan dilakukan oleh tim satgas Pangan Polri di sejumlah wilayah di Indonesia. Kabareskrim Polri Komjen Pol. Listyo Sigit bersama Kasatgas Pangan Polri Brigjen Helmy Santika menyatakan telah melakukan pemeriksaan di sejumlah gudang importir dan distributor kedelai di wilayah Cikupa, Cengkareng, dan Bekasi.

"Satgas juga telah menginstruksikan satgas kewilayahan di tiap Polda untuk melakukan pengecekan harga, ketersediaan kedelai serta sentra-sentra pengolahan khususnya UMKM yang memproduksi tempe dan tahu," kata Komjen Listyo Sigit dalam keterangannya, Selasa (5/1/2021). ( )

Untuk diketahui, harga kedelai mengalami kenaikan pada awal 2021. Dari yang tadinya Rp7.000 menjadi di kisaran angka Rp9.000 per kilogram. Kenaikan harga kedelai dinilai membebani pengusaha dan para perajin tahu dan tempe, mereka sempat mogok produksi selama tiga hari. Pasokan tahu dan tempe menghilang di pasaran selama 1-3 Januari 2021.

Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan mengklaim telah menurunkan tim untuk mencari sumber masalah mogok produksi oleh produsen tahu tempe. Pemerintah menjamin pasokan kedelai akan segera stabil.

Kasatgas Pangan Polri Brigjen Helmy Santika menambahkan, Polri telah memiliki data dan analisa ketersediaan serta kebutuhan kedelai secara nasional. ( )

"Kami telah koordinasi dengan Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian dan sejumlah pihak lain untuk menelusuri dugaan adanya penimbunan dan permainan harga kedelai yang melonjak sejak beberapa hari lalu," kata Helmy.

Ia juga menyebutkan bahwa perkembangan global di masa pandemi COVID-19 turut memengaruhi harga kedelai di pasar dunia. "Berdasarkan data FAO, pada Desember 2020 ada kenaikan harga kedelai di pasar global sebesar 6% dari harga awal USD435 menjadi USD461 per ton," kata Helmy.

(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1189 seconds (0.1#10.140)