Mengukur Peluang AHY di 2024 Jika Diduetkan dengan Beberapa Figur Ini

Minggu, 03 Januari 2021 - 08:54 WIB
loading...
Mengukur Peluang AHY di 2024 Jika Diduetkan dengan Beberapa Figur Ini
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menghadiri Kongres Insan Muda Demokrat Indonesia (IMDI) di Jakarta, Sabtu (7/11/2020). FOTO/SINDOnews/YULIANTO
A A A
JAKARTA - Nama Agus Harimurti Yudhoyono atau akrab disebut AHY tidak pernah absen dari papan klasemen lembaga survei sebagai salah seorang kandidat potensial di ajang kontestasi Pilpres 2024 mendatang.

Terhangat, menurut survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), elektabilitas AHY berada di bawah Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga S Uno, kemudian menempel ketat Menteri Sosial Tri Rismaharini dan ungguli sejumlah ketua umum partai dan profesional muda lainnya.

(Baca juga : Ingat! Ini Sanksi Berat bagi ASN yang Terlibat Ormas Terlarang )

Direktur Eksekutif Sudut Demokrasi Riset dan Analisis (SUDRA) Fadhli Harahab mengatakan, masuknya nama AHY dalam papan survei tak lepas dari kepopulerannya sebagai individu maupun sebagai Ketum DPP Partai Demokrat.

Sebagai individu, AHY memang cukup populer karena kehidupan pribadinya yang merupakan keluarga dari Presiden RI ke 6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ditambah lagi AHY adalah suami dari aktris ternama Anissa Pohan.

(Baca juga : Pernyataan Sikap KAMI Se-Jawa: Maklumat Kapolri Bentuk Penyalahgunaan Wewenang )

Sebagai Ketum Partai Demokrat, AHY merupakan garis ideologis SBY yang mampu mengonsolidasi kader Demokrat sehingga menjadikannya sebagai ketua umum. "Kepopulerannya tak lepas dari dua hal itu. Dari situ kemudian elektabitasnya terjaring lembaga survei nasional," ujarnya saat dihubungi SINDOnews, Minggu (3/1/2021).

Namun demikian, Fadhli melihat peluang AHY bertarung di Pilpres 2024 cukup kecil. Alasannya, AHY belum cukup berpengalaman memimpin birokrasi sipil sebagai pengambil kebijakan publik. "Kalau bicara kelayakan, AHY belum teruji. Dia belum pernah menjadi pengambil kebijakan di lembaga publik manapun, bahkan AHY sendiri baru terlibat politik praktis sejak dia memutuskan mundur dari institusi militer," katanya.

(Baca juga : Erick Thohir dan Tesla Bakal Ketemuan di Februari 2021, Bakal Jadi Apa? )

Kedua, soal dukungan parpol atau gabungan parpol. Menurut analis politik asal UIN Jakarta itu, praktis baru hanya partai Demokrat yang mendukungnya sebagai kandidat capres/cawapres mendatang.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1813 seconds (0.1#10.140)