Epidemiolog Ingatkan Varian Baru Covid-19 Berpotensi Ganggu Program Vaksinasi

Minggu, 27 Desember 2020 - 05:25 WIB
loading...
Epidemiolog Ingatkan...
Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan, varian baru virus Covid-19 yang lebih cepat menular berpotensi mengganggu keberhasilan program vaksinasi Covid-19 yang telah digagas pemerintah. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan, varian baru virus Corona (Covid-19) yang lebih cepat menular berpotensi dapat mengganggu keberhasilan program vaksinasi Covid-19 yang telah digagas pemerintah.

Dicky menegaskan pandemi Covid-19 Indonesia belum terkendali. Sehingga, jika varian baru Covid-19 itu telah ada di Tanah Air bisa saja meningkatkan angka reproduksi efektif (Rt) Covid-19. "Dan ini akan mengganggu dari keberhasilan program vaksinasi. Tapi mengganggu vaksin Covid-19. Tapi kalau mengganggu program vaksinasi ya jelas karena meningkatkan angka reproduksi dengan misalnya angka 2 bisa jadi 3," kata Dicky saat dihubungi, Minggu (27/12/2020). (Baca juga: Ngeri! Mutan Baru Virus Corona Bisa Bikin RI 'Lockdown' Lagi)

Menurut Dicky, varian baru Covid-19 berdampak pada semakin tinggi dan terencananya efikasi vaksin Covid-19. Varian baru Covid-19 itu, lanjut dia, juga bakal menyerang kelompok produktif dan aktif sehingga semakin memberatkan situasi pandemi Covid-19 di Tanah Air. "Ini menambah lagi memberatkan dan memperburuk pandemi kita. Saya tidak menakut-nakuti tapi itu lah yang harus direspons," jelasnya. (Baca juga: Rapid Antigen Syarat Naik KA, Penumpang Diberi Waktu 3 Bulan untuk Ubah Jadwal Perjalanan)

Sebelumnya, Dicky menerangkan varian baru virus Covid-19 dari Inggris berpotensi telah menyebar ke Indonesia. Dia menduga jenis baru virus Covid-19 yang lebih mudah menular itu telah ada di Tanah Air lantaran virus tersebut sudah dilaporkan sejak September lalu. Apalagi, Singapura telah mengonfirmasi kasus pertama virus tersebut sudah ada di negaranya. "Terkait Covid baru ini sangat besar kemungkinan sudah masuk di Indonesia. Karena sudah terjadinya di September dan dilaporkan Desember," ujar Dicky. (Baca juga: Bibit Vaksin Merah Putih Eijkman Diserahkan ke Biofarma Triwulan Pertama 2021)

Epidemiolog Ingatkan Varian Baru Covid-19 Berpotensi Ganggu Program Vaksinasi


Dia mengatakan, mutasi virus Corona yang lebih ganas itu belum ditemukan di Indonesia lantaran jumlah testing dan sistem deteksi dini Covid-19 Indonesia belum memadai. Selain itu, kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan sistem pengetatan di perbatasan dan pintu masuk Indonesia yang relatif longgar juga berpotensi mengakibatkan virus tersebut telah berada di Tanah Air.

"Memang ini tidak menyebabkan keparahan besar. Tapi dengan semakin efektif dan efisiennya dia melakukan replikasi dan infeksi ini akan berdampak pada sistem pelayanan kesehatan," tuturnya.

(cip)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2271 seconds (0.1#10.140)