Optimalisasi Artificial Intelligence Dorong Polri Kian Profesional dan Modern

Senin, 21 Desember 2020 - 16:27 WIB
loading...
Optimalisasi Artificial...
Brigjen Pol Yehu Wangsajaya dikukuhkan sebagai Anggota Kehormatan Ikatan Ahli Informatika Indonesia (IAII) dalam Seminar Nasional Daring IAII Jakarta. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Pemanfaatan layanan berbasis internet of thing (IoT) dan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan di era society 5.0 di Polri diyakini akan semakin membuat institusi tersebut lebih profesional, modern dan terpercaya.

Hal tersebut disampaikan Brigjen Pol Yehu Wangsajaya dalam orasi ilmiahnya saat dikukuhkan sebagai Anggota Kehormatan Ikatan Ahli Informatika Indonesia (IAII) dalam Seminar Nasional Daring IAII Jakarta.

“Pemanfaatan artificial intelligence akan dapat meningkatkan pelayanan polisi terhadap masyarakat. Ke depannya visi polisi akan mengubah pemolisiannya dengan digital. Kita (Polri-red) sedang membangun itu semua serta mengembangkan setiap layanan polisi dengan menggunakan AI,” papar Pengembang TI Kepolisian Tingkat 2 Divisi Teknologi Informasi dan Komunikasi (Div TIK) Mabes Polri ini dalam keterangannya, Senin (21/12/2020).

Sebelumnya, pada 8 Juli 2020, Presiden Jokowi menyebut Covid-19 telah mengakselerasi dunia untuk mempercepat penerapan otomatisasi, pengembangan artificial intelligence (AI) dan konsep big data.

Presiden ingin para perwira TNI-Polri masa depan bisa bekerja dengan cara tidak standar dan bekerja lebih cepat dibandingkan pihak lain. Saat itu Presiden mengungkapkan penerapan otomatisasi, artificial intelligence dan big data mengalami percepatan dan semakin dipercepat oleh terjadinya pandemi Covid-19.

Selain itu, isu keamanan yang dihadapi kepolisian juga mengalami tantangan yang meningkat karena penggunaan teknologi siber.( )

Sebagai catatan, society 5.0 merupakan konsep yang dirumuskan mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dan dikemukakan di ajang CeBIT, Hannover di Hannover, Jerman pada 2017. Abe menyebut konsep ini dapat membantu Jepang menangani berbagai permasalahan, yang kemudian konsep ini diresmikan pada Januari 2019.

Society 5.0 diharapkan dapat menciptakan nilai baru dan menyelesaikan permasalahan sosial melalui teknologi-teknologi canggih.( )

Brigjen Yehu Wangsajaya yang saat ini merupakan Magister ilmu komputer pertama dan satu-satunya dijajaran perwira tinggi Mabes Polri ini mengatakan dengan Society 5.0, AI akan mengolah big data yang dapat meningkatkan kemampuan manusia untuk tujuan-tujuan yang bersifat humanis.

“Kita akan memasuki era semua teknologi adalah bagian dari manusia itu sendiri. Impian saya, kita (Polri-red) harus punya Robo Cop (Robot Polisi) untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, serta menerima laporan-laporan yang akan melayani masyarakat,” tutup Yehu.
(dam)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1491 seconds (0.1#10.140)