Reshuffle Diisukan Rabu, Ada Tiga Alasan Jokowi Perlu Lakukan Kocok Ulang

Senin, 21 Desember 2020 - 15:17 WIB
loading...
Reshuffle Diisukan Rabu, Ada Tiga Alasan Jokowi Perlu Lakukan Kocok Ulang
Banyak yang mengisukan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan melakukan kocok ulang atau reshuffle Kabinet Indonesia Maju pada Rabu (23 Desember) pekan ini. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Banyak yang mengisukan bahwa Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) akan melakukan kocok ulang atau reshuffle Kabinet Indonesia Maju pada Rabu (23 Desember) pekan ini. Terlebih karena sejak hari ini hingga esok hari (21-22 Desember), Jokowi intens melakukan rapat dengan Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin.

(Baca juga : Ternyata Kak Seto Pernah Ditawari Jadi Menteri, Begini Pengakuannya )

Terkait isu tersebut, Pengamat Komunikasi Politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno mengatakan bahwa yang tahu kapan reshuffle akan dilakukan hanya Presiden Jokowi. Namun jika melihat gelagatnya, Jokowi harus segera melakukan reshuffle kabinet. (Baca juga: Isu Reshuffle Kian Santer, Nama-nama Ini Bakal Masuk Kabinet?)

“Yang tahu begitu hanya presiden tapi kalau melihat gelagatnya mesti harus segera reshuffle,” ujar Adi kepada SINDOnews, Senin (21/12/2020).

Adi menjelaskan ada beberapa alasan kuat kenapa Jokowi harus segera melakukan reshuffle kabinet. Pertama, Presiden ini sudah 4 kali marah-marah, berkeluh kesah dan curhat bahwa menterinya banyak yang tidak bisa bekerja secara extraordinary.

(Baca juga : PAN-Demokrat Berhasrat Masuk Kabinet, Pengamat: Silakan Saja, Oposisi Cukup Rakyat )

Kedua, ada 2 menteri yang terlibat kasus korupsi yakni, Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Menteri Sosial (Mensos) sehingga harus ada reshuffle. “Artinya itu yang diharapkan menjadi momentum untuk mengganti menterinya yang lain yang kerjanya nggak maksimal. Jadi mengganti dua menteri karena kasus korupsi sekaligus mengganti menter-menterinya itu yang tidak perform,” terangnya.

(Baca juga : Alica Schmidt, Bidadari Cantik Penguasa Lintasan Lari )

Alasan ketiga, sambung Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI) itu, suasana kebatinan publik yang banyak menginginkan Jokowi segera reshuffle kabinet. Terbukti sudah banyak pengamat, peneliti, dosen yang sudah membombardir ruang maya dengan desakan supaya presiden segera melakukan reshuffle. (Baca juga:Jokowi-Ma'ruf Bertemu Empat Mata, Bahas Reshuffle Kabinet?)

“Tinggal bagaimana nanti Pak Presiden dan Pak Kiai mengeksekusi, apakah dalam minggu ini, bulan ini, atau awal tahun, yang jelas, suasana hati publik segera lah nggak usah lama-lama,” tandas Adi.
(kri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3862 seconds (0.1#10.140)