Dubes Al Busyra Basnur Sampaikan Renungan Hari Ibu yang Menggetarkan

Kamis, 17 Desember 2020 - 22:23 WIB
loading...
Dubes Al Busyra Basnur Sampaikan Renungan Hari Ibu yang Menggetarkan
Duta Besar RI untuk Ethiopia, Djibouti, dan Uni Afrika, Al Busyra Basnur. FOTO/CAPTURE/YOUTUBE
A A A
JAKARTA - Hari Ibu sebentar lagi akan diperingati secara nasional di Indonesia, yakni tepat pada 22 Desember nanti. Tanggal peringatan yang diresmikan Presiden Soekarno pada 1959 itu dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mengekspresikan cinta kepada ibu.

Pada momen itu juga, Duta Besar RI untuk Ethiopia, Djibouti, dan Uni Afrika, Al Busyra Basnur menyampaikan renungan Hari Ibu melalui rekaman video yang diunggah di Youtube, Kamis (17/12/2020). Dalam video berdurasi sekitar 7 menit tersebut, Al Busyro Basnur mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk kembali mengingat ibu, untuk kemudian menemui atau mendoakannya.

"Pada hari ini, sekarang juga, carilah ibumu. Ciumlah beliau dengan penuh hormat dan kasih sayang. Pada hari ini, sekarang juga, angkatlah tanganmu tinggi-tinggi dan doakan ibumu yang telah tiada. Mumpung kita masih diberi sedikit waktu, berbuat sesuatu untuk ibu kita, untuk ibu kita, untuk ibu kita," kata Al Busyra Basnur dalam videonya seperti dikutip SINDOnews, Kamis (17/12/2020) malam.

Berikut ini renungan Hari Ibu yang disampaikan Dubes Ri untuk Ethiopia, Djibouti, dan Uni Afrika, Al Busyra Basnur:

Ibu, bapak, para sahabat, dan anak-anakku. Kita semua memiliki ibu yang sangat kita cintai sepanjang hayat di kandung badan. Kasih sayang kita kepada ibu tak kan lekang karena panas dan tak lapuk karena hujan. Mungkin kini, usia ibu masih muda, kuat, dan kokoh. Mungkin juga telah setengah baya atau sudah tua. Atau mungkin sedang tergolek lemah tak berdaya. Dan bahkan sudah tidak ada lagi di dunia yang fana ini.

Kita semua memiliki ibu, yang mengandung kita, lebih dari 9 bulan. Kemudian ibu berjuang melahirkan kita ke dunia dengan susah payah. Tak jarang terjadi, ibu harus mengorbankan nyawa, semata-mata untuk menghantarkan kita hidup berbahagia di dunia ini. Kita semua memiliki ibu yang menyusui, yang menyuapi, yang membesarkan, mendidik, dan menjadikan kita sebagai manusia berguna.

Jarang sekali kita mengetahui secara pasti, perasaan ibu yang sesungguhnya melalui kata-kata. Di hari-hari ibu berucap, minum lah nak, minum lah yang banyak, ibu tidak haus. Padahal pada saat itu, ibu menahan dahaga yang luar biasa.

Di hari-hari ibu berucap, makan lah nak, makan lah yang banyak, ibu tidak lapar. Padahal pada saat itu, perut ibu menanggung lapar dan menahan keroncongan.

Di hari-hari ibu berucap, pergi lah merantau jauh nak, tinggalkan ibu di kampung, gapailah cita-citamu yang tinggi, ibu doakan agar kamu sukses dan hidup berbahagia dengan keluargamu kelak. Jangan pikirkan ibu. Padahal sesungguhnya jeritan hati ibu tak terdengar, dan tidak akan pernah didengar siapa pun.

Pasti ibu berat sekali berpisah dengan anak-anaknya, pasti ibu rindu sekali hidup berjauhan dengan buah hatinya. Tetapi, karena sayang ibu, beliau merelakan kita pergi, doa ibu senantiasa mengiringi setiap langkah kita, menjauh dari rumah.

Banyak di antara kita hidup bertahun-tahun hidup terpisah dari ibu karena tugas dan pekerjaan yang katanya mengekang dan tidak bisa ditinggalkan. Banyak di antaranya kita, bertahun-tahun hidup tanpa secara rutin, bahkan lupa bagaimana mencium tangan ibu yang sudah keriput, rapuh dan lemah. Dan ibu tidak akan pernah mengeluh, gelisah, apalagi menuntut ciuman sayang dari kita, anak-anaknya.

Hanya kita, anak-anak ibu, pada hari ini, harus merenung dan merasa gelisah, bahkan juga mungkin merasa bersalah, karena sudah lama tidak bertemu ibu, karena sudah lama tidak mencium tangan ibu, dan karena sudah lama tidak merasakan hangatnya pelukan ibu. Ibu yang kian menua, rapuh, lemah, dan tak berdaya. Hingga suatu ketika dipisahkan dengan anak-anaknya, kita, untuk selama-lamanya oleh Yang Maha Kuasa.

Karena itu, pada hari ini, sekarang juga, carilah ibumu. Ciumlah beliau dengan penuh hormat dan kasih sayang. Pada hari ini, sekarang juga, angkatlah tanganmu tinggi-tinggi dan doakan ibumu yang telah tiada. Mumpung kita masih diberi sedikit waktu, berbuat sesuatu untuk ibu kita, untuk ibu kita, untuk ibu kita.

Selamat Hari Ibu, terima kasih.


(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1150 seconds (0.1#10.140)