Tangani Pandemi Covid-19, Kemenkes Luncurkan Laboratorium Bergerak BSL-2
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) telah meningkatkan status virus Corona atau Covid-19 secara global menjadi pandemi sejak Maret 2020 lalu.
Untuk pengendalian pandemi diperlukan langkah-langkah taktis dan strategis secara cepat, tepat dan terukur.
Hal tersebut sebagaimana disarankan WHO melalui Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, strategi pengendalian pandemi Covid-19 di setiap negara dengan memperluas kapasitas laboratrium/tes, melakukan pelacakan kontak secara menyeluruh dengan menemukan sebanyak mungkin temuan yang positif untuk diisolasi, sehingga prosedur tes. Kemudian pelacakan and isolation (tes, lacak, isolasi) menjadi tulang punggung respons di setiap negara.
Untuk itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah banyak mengambil langkah-langkah strategis melibatkan seluruh stakeholder yang bergerak di bidang riset kesehatan untuk melakukan kegiatan bersifat inovatif .
Konsorsium riset yang melibatkan unsur triplehelix (pemerintah, dunia usaha dan akademisi) yang terdiri atas Kementrian Kesehatan, PT Rajawali Global Investama dan Universitas Padjadjaran (Unpad) membangun kerja sama sinergis untuk pengembangan laboratorium bergerak BSL (Bio Safety Level) 2 yang tersertifikasi World Bio Haz Tec dan memenuhi kriteria KKB Litbangkes tentang Standar Laboratorium Bergerak Biosafety tingkat 2 untuk pemeriksaan Corona Virus Desease-2019 (Covid-19).
Kemenkes melakukan kerja sama sinergis dengan menggandeng PT Rajawali Global Investama beserta tim dan periset Unpad telah berhasil merancang bangun laboratorium bergerak hasil karya anak negeri yang siap mendukung konsep pengendalian pandemi Covid-19 di Indonesia melalui pelacakan kontak erat sampai ke pelosok-pelosok.
"Serta pendampingan isolasi mandiri oleh tenaga Kesehatan secara on-line melalui aplikasi Indonesia Test Trace and Isolation (InaTTI)” tutur Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan dalam keterangan pers yang diterima SINDOnews, Kamis (17/12/2020).
“Ini adalah hasil karya anak bangsa yang harus kita dukung” sambungnya.
Secara terpisah, Ketua Tim inovasi, Prof Dr Apt Keri Lestari mengatakan mobile lab ini merupakan salah satu alat pendukung strategis untuk melakukan test, trace (pelacakan kontak) dan isolasi.
Mobil lab ini telah memiliki Surat Keterangan Rancang Bangun (SKRB) dari Dirjen Perhubungan Darat.
Untuk pengendalian pandemi diperlukan langkah-langkah taktis dan strategis secara cepat, tepat dan terukur.
Hal tersebut sebagaimana disarankan WHO melalui Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, strategi pengendalian pandemi Covid-19 di setiap negara dengan memperluas kapasitas laboratrium/tes, melakukan pelacakan kontak secara menyeluruh dengan menemukan sebanyak mungkin temuan yang positif untuk diisolasi, sehingga prosedur tes. Kemudian pelacakan and isolation (tes, lacak, isolasi) menjadi tulang punggung respons di setiap negara.
Untuk itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah banyak mengambil langkah-langkah strategis melibatkan seluruh stakeholder yang bergerak di bidang riset kesehatan untuk melakukan kegiatan bersifat inovatif .
Konsorsium riset yang melibatkan unsur triplehelix (pemerintah, dunia usaha dan akademisi) yang terdiri atas Kementrian Kesehatan, PT Rajawali Global Investama dan Universitas Padjadjaran (Unpad) membangun kerja sama sinergis untuk pengembangan laboratorium bergerak BSL (Bio Safety Level) 2 yang tersertifikasi World Bio Haz Tec dan memenuhi kriteria KKB Litbangkes tentang Standar Laboratorium Bergerak Biosafety tingkat 2 untuk pemeriksaan Corona Virus Desease-2019 (Covid-19).
Kemenkes melakukan kerja sama sinergis dengan menggandeng PT Rajawali Global Investama beserta tim dan periset Unpad telah berhasil merancang bangun laboratorium bergerak hasil karya anak negeri yang siap mendukung konsep pengendalian pandemi Covid-19 di Indonesia melalui pelacakan kontak erat sampai ke pelosok-pelosok.
"Serta pendampingan isolasi mandiri oleh tenaga Kesehatan secara on-line melalui aplikasi Indonesia Test Trace and Isolation (InaTTI)” tutur Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan dalam keterangan pers yang diterima SINDOnews, Kamis (17/12/2020).
“Ini adalah hasil karya anak bangsa yang harus kita dukung” sambungnya.
Secara terpisah, Ketua Tim inovasi, Prof Dr Apt Keri Lestari mengatakan mobile lab ini merupakan salah satu alat pendukung strategis untuk melakukan test, trace (pelacakan kontak) dan isolasi.
Mobil lab ini telah memiliki Surat Keterangan Rancang Bangun (SKRB) dari Dirjen Perhubungan Darat.