Tangani Pandemi Covid-19, Kemenkes Luncurkan Laboratorium Bergerak BSL-2

Kamis, 17 Desember 2020 - 18:35 WIB
loading...
Tangani Pandemi Covid-19,...
Laboratorium bergerak BSL (Bio Safety Level) 2. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) telah meningkatkan status virus Corona atau Covid-19 secara global menjadi pandemi sejak Maret 2020 lalu.

Untuk pengendalian pandemi diperlukan langkah-langkah taktis dan strategis secara cepat, tepat dan terukur.

Hal tersebut sebagaimana disarankan WHO melalui Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, strategi pengendalian pandemi Covid-19 di setiap negara dengan memperluas kapasitas laboratrium/tes, melakukan pelacakan kontak secara menyeluruh dengan menemukan sebanyak mungkin temuan yang positif untuk diisolasi, sehingga prosedur tes. Kemudian pelacakan and isolation (tes, lacak, isolasi) menjadi tulang punggung respons di setiap negara.

Untuk itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah banyak mengambil langkah-langkah strategis melibatkan seluruh stakeholder yang bergerak di bidang riset kesehatan untuk melakukan kegiatan bersifat inovatif .

Konsorsium riset yang melibatkan unsur triplehelix (pemerintah, dunia usaha dan akademisi) yang terdiri atas Kementrian Kesehatan, PT Rajawali Global Investama dan Universitas Padjadjaran (Unpad) membangun kerja sama sinergis untuk pengembangan laboratorium bergerak BSL (Bio Safety Level) 2 yang tersertifikasi World Bio Haz Tec dan memenuhi kriteria KKB Litbangkes tentang Standar Laboratorium Bergerak Biosafety tingkat 2 untuk pemeriksaan Corona Virus Desease-2019 (Covid-19).

Kemenkes melakukan kerja sama sinergis dengan menggandeng PT Rajawali Global Investama beserta tim dan periset Unpad telah berhasil merancang bangun laboratorium bergerak hasil karya anak negeri yang siap mendukung konsep pengendalian pandemi Covid-19 di Indonesia melalui pelacakan kontak erat sampai ke pelosok-pelosok.

"Serta pendampingan isolasi mandiri oleh tenaga Kesehatan secara on-line melalui aplikasi Indonesia Test Trace and Isolation (InaTTI)” tutur Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan dalam keterangan pers yang diterima SINDOnews, Kamis (17/12/2020).

“Ini adalah hasil karya anak bangsa yang harus kita dukung” sambungnya.

Secara terpisah, Ketua Tim inovasi, Prof Dr Apt Keri Lestari mengatakan mobile lab ini merupakan salah satu alat pendukung strategis untuk melakukan test, trace (pelacakan kontak) dan isolasi.

Mobil lab ini telah memiliki Surat Keterangan Rancang Bangun (SKRB) dari Dirjen Perhubungan Darat.

Fasilitas lab dilengkapi dengan Biosafety cabinet Level II A2 untuk mencegah virus menginfeksi penguji, ruang laboratorium bertekanan negatif dan terpasang HEPA Filter untuk mencegah virus mencemari lingkungan sesuai dengan Standar BSL-2 WHO yang dikembangkan bersama tim integrator PT Rajawali Global Investama.

“Hadirnya mobile lab BSL-2 yang mudah berpindah tempat sesuai kondisi alam Indonesia maka tes dan trace (pelacakan kontak) diharapkan akan lebih optimal. Mobil ini dilengkapi aplikasi InaTTI (Indonesia Test Trace and Isolation) yang memperkuat pengendalian pandemik melalui metoda Test Trace and Isolation secara online berbasis aplikasi web based,” tuturnya.

( )

Konsep ini dinilai menjawab kebutuhan masyarakat terkait fasilitas test swab dan pendampingan isolasi mandiri. Pasalnya ada masyarakat yang enggan datang langsung ke rumah sakit untuk melakukan test swab jika ada warga yang teridentifikasi Covid-19 dan tanpa komorbid, serta tanpa gejala dapat melakukan isolasi mandiri dengan tata cara isolasi yang didampingi tenaga kesehatan secara virtual melalui aplikasi tersebut.

"Hal tersebut diharapkan menjadi solusi dari masalah keterbatasan faskes untuk isolasi pasien Covid-19 saat ini,” kata Dirut Insititut Pembangunan Jawa Barat-Unpad yang juga Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Apoteker Indonesia ini.

( )

Untuk tahap pertama, akan disiapkan sebanyak 10 unit mobil untuk 10 provinsi, selanjutnya dikembangkan sesuai perkembangan dan kebutuhan penanganan pandemi di lapangan.

“Dalam waktu dekat ini, juga sudah ada negara tetangga di Asia yang telah melirik untuk mengajukan pemesanan, kami sudah siap melakukan ekspor produk anak bangsa,” kata Recky Langie, Dirut PT Rajawali Global Investama.

Ke depan, mobile lab BSL-2 ini juga dapat digunakan sekaligus untuk mobile vaksin Covid-19. "Yang siap mengakses seluruh wilayah Indonesia sampai ke pelosok negeri,”ujarnya
(dam)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1875 seconds (0.1#10.140)