iNews Sore Live di iNews dan RCTI+ Selasa Pukul 16.00: Dana Teroris Berkedok Kotak Derma

Selasa, 15 Desember 2020 - 16:06 WIB
loading...
iNews Sore Live di iNews dan RCTI+ Selasa Pukul 16.00: Dana Teroris Berkedok Kotak Derma
Polisi mensinyalir ada 13.000 kotak derma dijadikan sumber pendanaan terorisme. Terbanyak, 4.000 kotak derma yang diduga menjadi pundi-pundi kelompok terorisme berada di Lampung. Foto/MNC Media
A A A
JAKARTA - Polisi mensinyalir ada 13.000 kotak derma di beberapa wilayah Indonesia yang dijadikan sumber pendanaan terorisme . Terbanyak, 4.000 kotak derma yang diduga menjadi pundi-pundi kelompok terorisme berada di Lampung.

Pendapatan dari kotak derma diduga untuk membiayai pembuatan senjata, membiayai para daftar pencarian orang (DPO), membiayai pelatihan fisik dan lain-lain. Salah satu yayasan yang dituding melakukan hal ini adalah yayasan amil zakat Abdurrahman bin Rauf (ABA). Namun, pihak ABA membantah tudingan tersebut. (Baca juga: Polri Ungkap Penyalahgunaan Kotak Amal di Minimarket untuk Kelompok Teroris)

Meski sudah menyebut ada 13.000 kotak derma yang dijadikan ladang uang kelompok teroris, polisi belum merinci secara jelas yayasan mana saja yang terlibat dalam penggalangan dana ini. Lalu, berapa banyak dana yang sudah berhasil dikumpulkan kelompok-kelompok teroris?

Masalah ini akan dikupas dalam dialog "iNews Sore", hari ini yang dipandu oleh Anisha Dasuki dan Abraham Silaban. (Baca juga: Buron 18 Tahun, Densus 88 Tangkap DPO Bom Bali 1)

Tidak hanya soal terorisme, "iNews Sore" juga mengupas seputar unjuk rasa buruh di PT VDNI, Konawe, Sulawesi Tenggara. Dalam demonstrasi itu, sejumlah kendaraan dump truck yang diparkir di sekitar pos pengamanan lokasi demonstrasi terbakar.

Sejumlah alat berat dan puluhan motor yang berada di kawasan industrial pertambangan nikel VDNI juga ikut terbakar. Polisi masih memburu buruh yang berbuat pengrusakan.

Kasus kerumuman Petamburan, Jakarta Pusat yang menyeret pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Muhammad Rizieq bin Hussein Shihab atau yang dikenal dengan sebutan HRS ke tahanan juga masih menjadi sajian "iNews Sore". Sejumlah petinggi FPI yang lain dan panitia acara telah diperiksa polisi.

Selain HRS, para tersangka tidak ditahan. Fakta-fakta baru usai rekonstruksi penembakan di rest area KM 50 Tol Cikampek juga masih terus didalami polisi. (Baca juga: Ada Rasa Khawatir, Habib Rizieq Pilih Konsumsi Makanan dari Keluarga selama Ditahan)

Di tengah upaya membangkitkan wisata pulau Bali, ada saja ulah wisatawan asing asal Rusia. Demi konten, mereka seolah kehilangan akal. Membuang motor ke laut tanpa memikirkan dampaknya.

Ulah mereka ini kontan mendapat kritikan warga setempat, bahkan netizen ramai menghakimi mereka. Bukan hanya tidak patut, aksi mereka juga membahayakan nyawa dan lingkungan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1812 seconds (0.1#10.140)