BNPB Ingatkan Masyarakat Waspada Bencana Alam di Tengah Pandemi Covid-19
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pada tahun ini, Indonesia juga negara-negara di dunia lainnya tengah dilancana bencana non alam pandemi Covid-19. Namun, di tengah pandemi Covid-19 bencana alam lainnya seperti banjir, banjir bandang, dan juga tanah longsor juga mengintai.
“Lantas 2020, sudah kita ketahui selain pandemi Covid-19, kita juga dihadapi dengan sejumlah bencana terutama banjir, banjir bandang dan tanah longsor,” ungkap Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo dalam Seminar Nasional Sosialisasi dan Pembelajaran Pemulihan Pasca Bencana Alam: Sosial, Ekonomi dan SDA, secara virtual, Selasa (15/12/2020). (Baca juga: Indonesia Miliki 295 Patahan, Doni Ingatkan Masyarakat Potensi Gempa Bumi)
Bahkan, kata Doni, sampai hari ini tercatat tidak kurang dari 362 orang meninggal dunia dan 39 orang masih dalam pencarian. “Inilah bukti betapa Indonesia berada pada titik yang sangat berisiko. Oleh karenanya sebagaimana juga ketahui dalam pembukaan Undang-Undang Dasar negara kita, bahwa negara melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia.” (Baca juga: Indonesia Masuk Negara dengan Risiko Bencana Alam Tertinggi di Dunia)
Doni pun meminta, negara melalui Kementerian/Lembaga, termasuk masuk BNPB harus selalu hadir dalam setiap bentuk bencana di Tanah Air. “Dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote. Bahwa BNPB harus selalu bersama masyarakat yang terdampak bencana di berbagai daerah,” tegasnya.
“Bagaimana juga yang selalu disampaikan oleh Bapak Presiden Jokowi, solus populi suprema lex, keselamatan rakyat adalah hukum yang tertinggi. Nah di sinilah, kita tidak cukup hanya berpikir pada konstruksi. Tetapi kita juga harus mengetahui bagaimana cara melakukan pencegahannya dan juga mitigasinya. Kenali ancamannya, siapkan strateginya, ketahui masalahnya, carikan solusinya,” ungkap Doni. (Baca juga: Kunjungi Nusakambangan, Doni Monardo Minta Tanaman Pelindung Tsunami Dijaga)
Dalam kesempatan itu, Doni menganalogikan bahwa BNPB dan satgas kemanusiaan lainnya ibarat sebatang lilin yang memberikan pelita dalam kegelapan bagi mereka yang tengah dilanda bencana. “Maka BNPB dan satgas kita semua hadir ke berbagai daerah dalam kondisi lampu yang padam, kita semua hadir menjadi seperti lilin yang menerangi seluruh daerah ketika listrik padam,” kata Doni.
Melalui seminar tersebut, Doni meminta masyarakat harus segera mendapatkan kembali harapan untuk menjalani kehidupan yang lebih baik pascabencana. Sehingga dalam hal ini kolaborasi dari seluruh pihak menjadi penting dalam memulihkan kehidupan masyarakat. "Ini lah kita semua menjadi bagian yang tidak terpisahkan. Kolaborasi pentahelix agar selalu memberikan pesan-pesan positif kepada masyarakat (yang terdampak bencana) agar segera pulih kembali,” jelas Doni.
“Lantas 2020, sudah kita ketahui selain pandemi Covid-19, kita juga dihadapi dengan sejumlah bencana terutama banjir, banjir bandang dan tanah longsor,” ungkap Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo dalam Seminar Nasional Sosialisasi dan Pembelajaran Pemulihan Pasca Bencana Alam: Sosial, Ekonomi dan SDA, secara virtual, Selasa (15/12/2020). (Baca juga: Indonesia Miliki 295 Patahan, Doni Ingatkan Masyarakat Potensi Gempa Bumi)
Bahkan, kata Doni, sampai hari ini tercatat tidak kurang dari 362 orang meninggal dunia dan 39 orang masih dalam pencarian. “Inilah bukti betapa Indonesia berada pada titik yang sangat berisiko. Oleh karenanya sebagaimana juga ketahui dalam pembukaan Undang-Undang Dasar negara kita, bahwa negara melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia.” (Baca juga: Indonesia Masuk Negara dengan Risiko Bencana Alam Tertinggi di Dunia)
Doni pun meminta, negara melalui Kementerian/Lembaga, termasuk masuk BNPB harus selalu hadir dalam setiap bentuk bencana di Tanah Air. “Dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote. Bahwa BNPB harus selalu bersama masyarakat yang terdampak bencana di berbagai daerah,” tegasnya.
“Bagaimana juga yang selalu disampaikan oleh Bapak Presiden Jokowi, solus populi suprema lex, keselamatan rakyat adalah hukum yang tertinggi. Nah di sinilah, kita tidak cukup hanya berpikir pada konstruksi. Tetapi kita juga harus mengetahui bagaimana cara melakukan pencegahannya dan juga mitigasinya. Kenali ancamannya, siapkan strateginya, ketahui masalahnya, carikan solusinya,” ungkap Doni. (Baca juga: Kunjungi Nusakambangan, Doni Monardo Minta Tanaman Pelindung Tsunami Dijaga)
Dalam kesempatan itu, Doni menganalogikan bahwa BNPB dan satgas kemanusiaan lainnya ibarat sebatang lilin yang memberikan pelita dalam kegelapan bagi mereka yang tengah dilanda bencana. “Maka BNPB dan satgas kita semua hadir ke berbagai daerah dalam kondisi lampu yang padam, kita semua hadir menjadi seperti lilin yang menerangi seluruh daerah ketika listrik padam,” kata Doni.
Melalui seminar tersebut, Doni meminta masyarakat harus segera mendapatkan kembali harapan untuk menjalani kehidupan yang lebih baik pascabencana. Sehingga dalam hal ini kolaborasi dari seluruh pihak menjadi penting dalam memulihkan kehidupan masyarakat. "Ini lah kita semua menjadi bagian yang tidak terpisahkan. Kolaborasi pentahelix agar selalu memberikan pesan-pesan positif kepada masyarakat (yang terdampak bencana) agar segera pulih kembali,” jelas Doni.
(cip)