Ali Masykur Musa: Kiai Noer Figur Santri Penakluk Jakarta
loading...
A
A
A
JAKARTA - Hari ini, Minggu 13 Desember 2020, umat Islam Indonesia kehilangan ulama lintas segmen kehidupan, KH Noer Muhammad Iskandar SQ . Almarhum adalah santri dari PP Lirboyo yang mampu menaklukkan Ibu Kota Jakarta dengan mendirikan Pesantren Asshidiqiyyah, Kedoya, Kebonjeruk, Jakarta Barat.
Pada akhir tahun 1970-an sangat sedikit santri yang berani merantau ke Jakarta dengan segala karakter yang keras, modernis dan kosmopolitan. Kiai Noer, begitu biasa memanggilnya, mampu menaklukan Jakarta dengan bekal ilmu agama dari pesantren. (Baca juga: Obituari KH Noer Muhammad Iskandar, Pendiri Pondok Pesantren Asshiddiqiyah)
"Ilmu-ilmu Pesantren oleh Kiai Noer di sampaikan dengan cara modern dan metropolis sehingga kosa kata "santri" sangat fimiliar di Jakarta. Akibatnya, para anak-anak muda Jakarta sudah mau untuk menuntut ilmu di pesantren, baik ilmu agama maupun ilmu umum," ujar Ketua Umum Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU), Ali Masykur Musa dalam keterangannya, Minggu (13/12/2020).
Selain itu, menurut Cak Ali, Kiai Noer adalah tokoh yang mampu mencairkan sekat-sekat hubungan antara tokoh Islam yang moderat dan yang garis keras. Bahkan kelompok budayawan dan artis pun menjadi partner dakwah.
Almarhum Gus Dur adalah karib beliau dalam berpolitik, begitu semisal Rhoma Irama kawan berdakwan ke kalangan artis dan kaum milenial. Bahkan dalam komunitas politik pun, Kiai Noer mampu membangun hubungan yang hangat dengan pemerintah dan antar politik. Sehingga kata Cak Ali, Kiai Noer bisa di terima disemua lapisan masyarakat. (Baca juga:Pimpinan Ponpes Asshiddiqiyah KH Noer Muhammad Iskandar Wafat)
"Selamat menghadap Sang Khaliq Kiai Noer, insya Allah Khusnul Khotimah, Alfatehah, Amin," tutupnya.
Pada akhir tahun 1970-an sangat sedikit santri yang berani merantau ke Jakarta dengan segala karakter yang keras, modernis dan kosmopolitan. Kiai Noer, begitu biasa memanggilnya, mampu menaklukan Jakarta dengan bekal ilmu agama dari pesantren. (Baca juga: Obituari KH Noer Muhammad Iskandar, Pendiri Pondok Pesantren Asshiddiqiyah)
"Ilmu-ilmu Pesantren oleh Kiai Noer di sampaikan dengan cara modern dan metropolis sehingga kosa kata "santri" sangat fimiliar di Jakarta. Akibatnya, para anak-anak muda Jakarta sudah mau untuk menuntut ilmu di pesantren, baik ilmu agama maupun ilmu umum," ujar Ketua Umum Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU), Ali Masykur Musa dalam keterangannya, Minggu (13/12/2020).
Selain itu, menurut Cak Ali, Kiai Noer adalah tokoh yang mampu mencairkan sekat-sekat hubungan antara tokoh Islam yang moderat dan yang garis keras. Bahkan kelompok budayawan dan artis pun menjadi partner dakwah.
Almarhum Gus Dur adalah karib beliau dalam berpolitik, begitu semisal Rhoma Irama kawan berdakwan ke kalangan artis dan kaum milenial. Bahkan dalam komunitas politik pun, Kiai Noer mampu membangun hubungan yang hangat dengan pemerintah dan antar politik. Sehingga kata Cak Ali, Kiai Noer bisa di terima disemua lapisan masyarakat. (Baca juga:Pimpinan Ponpes Asshiddiqiyah KH Noer Muhammad Iskandar Wafat)
"Selamat menghadap Sang Khaliq Kiai Noer, insya Allah Khusnul Khotimah, Alfatehah, Amin," tutupnya.
(kri)