Sedekah Nasi Bungkus, Tengku Zul: Pahalanya untuk 6 Laskar FPI yang Meninggal

Jum'at, 11 Desember 2020 - 11:13 WIB
loading...
Sedekah Nasi Bungkus,...
Tengku Zulkarnain mengatakan pahala atas sedekah nasi bungkus korban banjir di medan untuk enam anggota laskar FPI yang tewas ditembak polisi. Foto/youtube Fadli Zon
A A A
JAKARTA - Mantan Wasekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ustaz Tengku Zulkarnain berbagi nasi bungkus untuk fakir miskin serta korban banjir di Medan, Jumat (11/12/2020).

Tengku Zul mengatakan, pahala dari sedekah tersebut diberikan untuk enam orang laskar Front Pembela Islam (FPI) yang ditembak mati aparat saat mengawal Habib Rizieq Shihab.

"Alhamdulillah siang ini kami sedekah nasi bungkus buat fakir miskin dan korban banjir 170 bungkus di Medan. Pahalanya dihadiahkan untuk enam korban dari saudara kita di Jakarta," ucapnya melalui akun Twitter @ustadtengkuzul seperti dikutip Okezone.

(Baca: 6 Laskar FPI Ditembak Mati dan Habib Rizieq Tersangka, Fadli Zon Sindir Kapolda Metro Jaya)

Tengku Zul mendoakan agar enam pemuda yang tewas itu mendapatkan pahal serta menjadi syuhada. Untuk keluarga yang ditinggalkan, ia berdoa agar diberi kesabaran.

"Semoga anak-anak itu mendapatkan pahala sebagai syuhada' dan keluarga diberi kesabaran. Al Fatihah, Amin," tuturnya.

Sebagaimana diketahui, enam orang laskar pengawal Habib Rizieq ditembak mati aparat di Tol Jakarta-Cikampek (Japek) saat sedang mengawal Imam Besar FPI itu.

Aparat berdalih para laskar menyerang petugas lebih dulu sehingga terpaksa dilakukan tindakan tegas terukur berupa penembakkan. Polisi juga menyita sejumlah senjata api (senpi) dan senjata tajam (sajam) dari mereka.

(Baca: Minta Surat Panggilan Pemeriksaan HRS, Tim Kuasa Hukum FPI Akan Sambangi Polda Metro Jaya)

Namun, narasi yang dikembangkan polisi dibantah mentah-mentah oleh FPI. Organisasi besutan Habib Rizieq itu menegaskan anggotanya tidak melakukan serangan kepada petugas.

Menurut FPI, iring-iringan mobil Habib Rizieq justru dikacaukan oleh sekelompok orang yang belakangan diketahui sebagai polisi. FPI menyebut telah 'dikuntit' sejak awal perjalanan.

Karena aksi penguntitan itu, laskar pengawal Habib Rizieq menghalau manuver mobil yang dikendarai polisi. Selanjutnya, aksi penembakan itu diduga terjadi.

(Baca: Kapolda Metro Jaya: Polisi Tak Gentar Hadapi Ormas Pelanggar Ketertiban, Tak Ada Gigi Mundur)

FPI juga menegaskan tidak membekali anggotanya dengan senpi ataupun sajam. Karena itu, FPI menganggap tidak ada insiden 'tembak-menembak' sebagaimana dinarasikan polisi.

Tak berselang lama dari kejadian itu, kepolisian menetapkan enam orang elite FPI sebagai tersangka kasus kerumunan. Keenamnya yakni Imam Besar FPI Habib Rizieq Syihab, ketua panitia acara Haris Ubaidillah (HU) dan Sekretaris Panitia Ali Bin Alwi Alatas (A).

Kemudian, polisi juga menetapkan tersangka kepada penanggung jawab acara yang juga Panglima LPI Maman Suryadi (MS), penanggung jawab acara yang juga Ketum FPI Shabri Lubis (SL), dan kepala seksi acara Habib Idrus (HI).

(Klik ini untuk ikuti survei SINDOnews tentang Calon Presiden 2024)

Keenam tersangka itu sudah dilakukan pencekalan untuk bepergian ke luar negeri selama 20 hari. Surat permohonan pencekalan sendiri dilayangkan pada 7 Desember 2020.

Selain pelanggaran UU Karantina Kesehatan, Habib Rizieq dijerat dengan Pasal 160 KUHP terkait penghasutan dengan ancaman hukuman 6 tahun penjara dan Pasal 216 KUHP. Sementara itu, kelima tersangka lainnya dijerat Pasal 93 UU Nomor 6 Tahun 2018.
(muh)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1874 seconds (0.1#10.140)