Bertemu Komisi III DPR, Keluarga Sebut 6 Anggota FPI Ditembak secara Brutal

Kamis, 10 Desember 2020 - 18:14 WIB
loading...
Bertemu Komisi III DPR,...
Keluarga enam jenazah anggota Laskar Khusus Front Pembela Islam (FPI) mengunjungi Komisi III DPR, Kamis (10/12/2020). Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Keluarga enam jenazah anggota Laskar Khusus Front Pembela Islam (FPI) mengunjungi Komisi III DPR, Kamis (10/12/2020). Mereka melakukan diskusi dengan para perwakilan rakyat terkait dengan peristiwa adu tembak di Tol Jakarta-Cikampek Kilometer 50, Senin 7 Desember lalu.

Wakil Ketua Komisi III Desmond Mahesa membuka rapat tersebut. Dia menegaskan, pada pertemuan kali ini tidak difokuskan untuk membahas apakah peristiwa itu disebut dengan penembakan atau penculikan. Hal itu dikarenakan bukan ranah dari Komisi III. (Baca juga: Soal Penggunaan Senpi oleh Anggota FPI, Kabareskrim: Ada Jelaga di Tangan Pelaku)

"Tentunya, mungkin saya salah, mohon dimaafkan. Keluarga korban pada saat peristiwa tidak ada di tempat peristiwa itu kan, apakah peristiwa itu, kata pihak kepolisan tembak menembak, ataupun peristiwa itu penculikan, kita Komisi III tidak bicara tentang itu," ucap Desmond, Kamis (10/12/2020). (Baca juga: Polda Metro Jaya Tetapkan Habib Rizieq Tersangka Kerumunan Massa di Petamburan)

Menurutnya, Komisi III menggelar pertemuan ini guna mendengar langsung apa yang sebenarnya yang diharapkan oleh keluarga tentang kasus tersebut. Dia mengatakan, sudah menjadi tugas dari Komisi III lantaran mereka bermitra dengan Polisi. "Tugas kami adalah mendengarkan dari pihak korban apa-apa yang mau disampaikan ke Komisi III. Karena Komisi III adalah mitra dari pihak kepolisian," tuturnya. (Baca juga: 6 Anggota FPI Ditembak Mati, Komnas HAM Akan Minta Keterangan Dirut Jasa Marga dan Kapolda Metro Jaya)

Anandra, pihak keluarga dari Muhammad Suci Khadavi mencurahkan isi hatinya terhadap peristiwa penembakan itu. Dia menyatakan, pihak keluarga merasa bersyukur dan bersedih. Bersyukur karena sang adik dianggap telah berjihad di atas agama Islam. Sedangkan kesedihannya, karena peristiwa tidak mengenakan itu dilakukan secara brutal. "Tentunya kami keluarga bersyukur dan sedih, kenapa bersyukurnya? karena keluarga kami telah berjihad untuk agama kami sendiri. Tapi bersedihnya kenapa hal ini terjadi dengan sangat brutal ya," ucapnya. (Baca juga: Donasi untuk 6 Anggota FPI Tembus Rp1 Miliar, Ini Kata Ketua DPP FPI)

Dia mengatakan, adiknya sama sekali tidak bersalah dan mengapa harus sampai ditembak. Menurutnya, penembakan itu pun dilakukan secara tidak manusiawi. "Sedangkan anak-anak kami tidak memiliki kesalahan, tidak ada kesalahan kenapa harus seperti, itu? Benar-benar tidak manusiawi, seperti binatang, seperti burung yang ditembak di udara," ucapnya.

Dia menuturkan, sama sekali tidak ada satu pun pihak kepolisian yang memberikan informasi terkait kematian Khadavi. Dia pun terkejut ketika mendapatkan kabar kematian adiknya dari siaran media. "Saat itu pun tidak ada dari pihak manapun yang menginformasikan kepada kami. Kami mengetahui dari media dan itu sangat benar-benar mengejutkan sekali," katanya.

Dia berharap, para anggota Komisi III dapat menampung aspirasi yang disampaikannya. Dia juga menuntut keadilan di dunia ini terhadap kasus tersebut, sebab keadilan di akhirat sudah pasti didapatkan. "Maka dari itu kami mohon pastinya untuk anggota dewan yang terhormat menghimpun aspirasi kami, mohon bantuannya untuk keadilan di dunia ini. Pasti kalau di akhirat akan diadili, pasti itu janji Allah. Tetapi kami minta keadilan di dunia ini," tuturnya.
(cip)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2916 seconds (0.1#10.140)