Semua Pihak Diminta Saling Ingatkan jika Ada Potensi Kerumunan di Pilkada
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Satgas Penanganan Covid-19 yang juga Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengatakan kepatuhan protokol kesehatan di pilkada memang cukup baik.
(Baca juga: Pilkada Serentak 2020, Covid-19 dan Politik Uang Bisa Pengaruhi Partisipasi Pemilih)
Namun dia mengingatkan bahwa hal ini tidak boleh membuat kendor pelaksanaan disiplin protokol kesehatan. Dari hasil pemantauan kepatuhan menggunakan masker di angka 96,59%. Sementara menjaga jarak laporan mencapai 91,46%.
(Baca juga: Prof Wiku Sebut Tolong Pengertiannya, Tolong Kerja Sama yang Serius)
"Kita harapkan jangan kita puas. Sekali lagi tidak boleh puas dulu karena tahapan-tahapan tugas untuk pilkada ini belum berakhir," kata Doni saat konferensi pers, Rabu (9/12/2020).
Dia mengatakan bahwa hari ini masih ada proses penghitungan suara pilkada. Dimana hal ini bertensi menimbulkan kerumunan.
"Hari ini saja, untuk kegiatan penghitungan suara, kemungkinan-kemungkinan terjadinya kerumunan masih tetap ada. Oleh karenanya jangan lengah jangan kendor," tuturnya.
Doni pun meminta agar siapapun tidak segan untuk menegur jika ada yang tidak menjalankan protokol kesehatan saat penyelenggaraan pilkada. "Selalu cerewet, selalu nyinyir, selalu mengingatkan," ujarnya.
Dia meminta agar semua pihak tidak kendor dalam menjalankan protokol kesehatan. Dia meminta agar semua pihak tetap memantau perkembangan yang ada.
"Begitu ada pelanggaran langsung diingatkan, jangan tunggu ada pelanggaran. Sebelum ada pelanggaran didahului peringatan-peringatan. Insyaallah kalau ini bisa kita lakukan semua akan berjalan baik. Berjalan lancar," tuturnya.
"Kita yakin apabila SOP yang telah disusun oleh KPU dilakukan dengan baik. Maka semuanya pasti berjalan dengan baik," lanjutnya.
Lihat Juga: Mengenang Letjen TNI (Purn) Doni Monardo, Jenderal Kopassus yang Mengubah Lawan Jadi Kawan
(Baca juga: Pilkada Serentak 2020, Covid-19 dan Politik Uang Bisa Pengaruhi Partisipasi Pemilih)
Namun dia mengingatkan bahwa hal ini tidak boleh membuat kendor pelaksanaan disiplin protokol kesehatan. Dari hasil pemantauan kepatuhan menggunakan masker di angka 96,59%. Sementara menjaga jarak laporan mencapai 91,46%.
(Baca juga: Prof Wiku Sebut Tolong Pengertiannya, Tolong Kerja Sama yang Serius)
"Kita harapkan jangan kita puas. Sekali lagi tidak boleh puas dulu karena tahapan-tahapan tugas untuk pilkada ini belum berakhir," kata Doni saat konferensi pers, Rabu (9/12/2020).
Dia mengatakan bahwa hari ini masih ada proses penghitungan suara pilkada. Dimana hal ini bertensi menimbulkan kerumunan.
"Hari ini saja, untuk kegiatan penghitungan suara, kemungkinan-kemungkinan terjadinya kerumunan masih tetap ada. Oleh karenanya jangan lengah jangan kendor," tuturnya.
Doni pun meminta agar siapapun tidak segan untuk menegur jika ada yang tidak menjalankan protokol kesehatan saat penyelenggaraan pilkada. "Selalu cerewet, selalu nyinyir, selalu mengingatkan," ujarnya.
Dia meminta agar semua pihak tidak kendor dalam menjalankan protokol kesehatan. Dia meminta agar semua pihak tetap memantau perkembangan yang ada.
"Begitu ada pelanggaran langsung diingatkan, jangan tunggu ada pelanggaran. Sebelum ada pelanggaran didahului peringatan-peringatan. Insyaallah kalau ini bisa kita lakukan semua akan berjalan baik. Berjalan lancar," tuturnya.
"Kita yakin apabila SOP yang telah disusun oleh KPU dilakukan dengan baik. Maka semuanya pasti berjalan dengan baik," lanjutnya.
Lihat Juga: Mengenang Letjen TNI (Purn) Doni Monardo, Jenderal Kopassus yang Mengubah Lawan Jadi Kawan
(maf)