Penembakan Anggota FPI, Cak Nun Sarankan Jokowi-Habib Rizieq Bicara 4 Mata

Selasa, 08 Desember 2020 - 17:42 WIB
loading...
Penembakan Anggota FPI,...
Budayawan Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun. Foto/SINDOnews/Ahmad Antoni
A A A
JAKARTA - Kematian enam Anggota Front Pembela Islam ( FPI ) yang tengah mengawal Imam Besar Habib Rizieq Shihab, pada Senin 7 Desember 2020 pagi, sangat menyita perhatian berbagai kalangan.

(Baca juga: Komnas HAM Investigasi Tewasnya Enam Laskar FPI Pengawal Habib Rizieq)

Tak terkecuali dari Budayawan Emha Ainun Nadjib atau yang akrab disapa Cak Nun. Menurutnya, rakyat saat ini harus percaya yang mana?

"Menurut FPI yang salah Polisi, menurut Polisi yang salah FPI. Semua keruhnya permusuhan yang tak habis-habis ini adalah akibat yang tidak diurus sebabnya secara mendasar," kata Cak Nun, seperti dikutip SINDOnews dari www.caknun.com, Selasa (8/12/2020).

"Semua pertengkaran nasional yang tak ada ujungnya ini karena semua pihak tidak mempelajari, mendewasai dan membijaksanai manajemen jarak antara musyawarah menuju mufakat dalam Sila-4 Pancasila," ucapnya.

(Baca juga: Update, Total 2.144 WNI di Luar Negeri Positif Covid-19)

Menurut Cak Nun, dengan peristiwa ini menjadi momentum untuk menguji apakah bangsa kita punya tokoh dengan jiwa kepemimpinan, berkecerdasan dan berkebijaksanaan pemimpin.

"Sambil menunggu Presiden mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya enam rakyatnya. Sekarang saatnya terjadi Dialog 4 mata antara Jokowi dengan Habib Rizieq," saran Cak Nun.

Pertemuan ini kata suami dari artis Novia Kolopaking tersebut bisa di wali'i misalnya oleh Jusuf Kalla (JK) dan Gus Mus (KH Mustofa Bisri).

"Bisa disusul dialog berikutnya antar berbagai kelompok dan stakeholders bangsa. Prinsip yang harus dicapai menang bersama, bukan menangan sendiri. Semua insyaallah menjadi lerem dan tenang oleh pertemuan itu. Kemudian tidak boleh ada yang dipermalukan. Menang tanpo ngasorake (menang tanpa merendahkan)," ungkap Cak Nun.

Dengan begitu menurut Cak Nun, yang menang NKRI, Persatuan Kesatuan, Bangsa dan Rakyat Indonesia. Win-win Game. "Kita punya Pancasila, kita pelaku Demokrasi, kita punya warisan wisdom luar biasa dari sejarah masa silam. Kita pastikan apapun yang terlanjur terjadi, pada akhirnya yang menang adalah bangsa dan rakyat Indonesia," pungkasnya.
(maf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1738 seconds (0.1#10.140)