Pihak JK Resmi Lapor Polisi Soal Rekaman Dalang Penangkapan Edhy Prabowo

Sabtu, 05 Desember 2020 - 20:06 WIB
loading...
Pihak JK Resmi Lapor...
Pihak mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) resmi melapor ke polisi terkait beredarnya rekaman video berisi suara mirip calon Wali Kota Makassar Danny Pomanto yang beredar di media sosial. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Pihak Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) resmi melapor ke polisi terkait beredarnya rekaman video berisi suara mirip calon Wali Kota Makassar Danny Pomanto yang beredar di media sosial. Dalam rekaman itu, disebut JK berada di balik penangkapan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo oleh KPK.

"Sudah dilaporkan ke Polda Sulawesi Selatan," uca Juru Bicara JK, Husain Abdullah saat dikonfirmasi MNC Media, Sabtu (5/12/2020). (Baca juga: Jusuf Kalla Dituding Dalang Penangkapan Edhy Prabowo, Begini Respons Jubir)

Dalam surat tanda penerimaan laporan yang diterima, laporan tersebut dilayangkan ke Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Sulsel atas dugaan tindak pidana pencemaran nama baik melalui ITE. Husain tidak habis pikir Danny Pomanto tega berkata seperti itu soal JK. Ia menyebut cawalkot Makassar itu seperti tidak punya sopan santun dan sikap saling menghormati. (Baca juga: Rekaman Suaranya Soal JK Dibalik Penangkapan Edhy Prabowo Beredar, Ini Kata Danny Pomanto)

"Saya cuma mau bilang, salah apa Pak JK kepada Dany Pomanto, sehingga tega teganga memfitnah seperti itu. Sebagai warga Makassar Dany seperti tidak punya sopan santun, sipakalebbi (saling menghormati) sedikit pun kepada sosok yang dihormati semua kalangan. Saya yakin kalau orang Bugis-Makassar tidak gampang mengumbar fitnah seperti karena secara budaya dan agama tahu resikonya, bahwa fitnah lebih kejam dari pembunuhan. Coba Anda bayangkan, Pak JK di Jakarta dengan segala aktivitas sosial, tidak mengusik orang lain termasuk Danny Pomanto, tiba tiba dia melontar pernyataan yang tidak masuk akal," tambah Husain.

Sementara itu, Danny Pomanto mengatakan rekaman suara itu adalah percakapan pribadinya yang kemudian direkam tanpa ia ketahui. Itu juga merupakan pendapat pribadinya atas dinamika politik yang terjadi. Danny juga akan melaporkan pihak yang diduga merekam percakapan tersebut. "Itu percakapan pribadi di rumah pribadi. Diduga ada orang sebelah. Persoalan ini ada yang rekam. Besok kita akan laporkan. Itu pendapat pribadi di rumah pribadi. Orang sebelah diduga merekam," ucap Danny.

Danny menegaskan rekaman percakapan tersebut diduga disebar oleh orang sebelah dengan tujuan mengadu domba. Namun dia tidak menjelaskan siapa orang sebelah dimaksud. "Yang sebar juga diduga orang sebelah. Diduga ingin mengadu domba. Kita keberatan. Ini ada muatan politik. Besok kita akan laporkan. Ini sedang dirapatkan bersama tim kuasa hukum," jelas Danny.

Video rekaman suara yang diduga mirip Cawalkot Makassar itu berdurasi 1 menit 58 detik dan beredar di media sosial. Berikut isinya:

Makanya, kalau urusannya Edhy Prabowo ini, kalau Novelyang tangkap, itu berarti JK. JK Anies tuh. Maksudnya kontrolnya di JK. Artinya begini, dia sudah mulai menyerang Prabowo.

Yang kedua, nanti seolah-olah Pak Jokowi yang suruh, Prabowo dan Jokowi baku tabrak. Ini kan politik. kemudian mengalihkan (isu) Habib Rizieq, Habib Rizieq mau digeser. JK yang main, karena JK yang paling diutungkan dengan ini. Coba lihat siapa yang paling diuntungkan dengan tertangkapnya Edhy Prabowo? JK lagi dihantam, beralih ke Edhy Prabowo, jadi dia.

Kedua, Prabowo yang turun karena dianggap bahwa korupsi pale di sini, calon presiden to. Berarti Anies dan JK yang diuntungkan. Apalagi mengkhianati Jokowi. Jadi yang paling untung ini JK. Chaplin yang untung. Jago memang mainnya. Tapi, kalau kita hafal apa yang dia mau main ini.
(cip)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
KPK Kembali Lakukan...
KPK Kembali Lakukan Penggeledahan di Bandung Terkait Kasus Bank BJB
KPK Sebut Kerugian Negara...
KPK Sebut Kerugian Negara dalam Kasus Korupsi Bank BJB Capai Ratusan Miliar Rupiah
KPK Sebut Kasus Korupsi...
KPK Sebut Kasus Korupsi Bank BJB Terkait Pengadaan Iklan
KPK Tetapkan 5 Tersangka...
KPK Tetapkan 5 Tersangka Kasus Dugaan Korupsi BJB, Siapa Saja?
Hasto Segera Disidang...
Hasto Segera Disidang di Pengadilan Tipikor, Eks Penyidik: KPK di Jalan yang Benar
Diperiksa KPK, Ahmad...
Diperiksa KPK, Ahmad Ali Dicecar Soal Penerimaan Metrik Ton Batu Bara Rita Widyasari
Tepis Perkara Hasto...
Tepis Perkara Hasto Ditangani secara Kilat, Ketua KPK: Semua Tahapan Telah Selesai
Jelang Sidang Perdana,...
Jelang Sidang Perdana, Kubu Hasto Kristiyanto Tuding KPK Kejar Tayang
KPK Tetapkan Sekjen...
KPK Tetapkan Sekjen DPR Indra Iskandar Tersangka, Penahanan Menunggu Hitungan Kerugian Negara
Rekomendasi
Bacaan Zikir Wanita...
Bacaan Zikir Wanita Haid di Bulan Ramadan
Kiper Bahrain Ketar-ketir:...
Kiper Bahrain Ketar-ketir: Timnas Indonesia Sama Sulitnya dengan Lawan Raksasa Asia
Ini 5 Fakultas/Sekolah...
Ini 5 Fakultas/Sekolah ITB dengan Keketatan Tertinggi pada SNBT 2025, Tertarik?
Berita Terkini
Eksepsi Ditolak, Tom...
Eksepsi Ditolak, Tom Lembong: Kami Hormati Putusan Majelis Hakim
3 menit yang lalu
Presiden Bakal Umumkan...
Presiden Bakal Umumkan Tunjangan Guru ASN Langsung ke Rekening
1 jam yang lalu
Menkomdigi Sebut Status...
Menkomdigi Sebut Status Seskab Berlandaskan Kewenangan Konstitusional
2 jam yang lalu
Ahok Penuhi Panggilan...
Ahok Penuhi Panggilan Kejagung: Apa yang Saya Tahu Akan Saya Sampaikan!
2 jam yang lalu
Daftar Lengkap 10 Kapolda...
Daftar Lengkap 10 Kapolda Baru pada Mutasi Polri Maret 2025, Ini Nama-namanya
3 jam yang lalu
Mutasi Polri Maret 2025:...
Mutasi Polri Maret 2025: Irjen Rusdi Hartono Jabat Kapolda Sulsel, Brigjen Mardiyono Kapolda Bengkulu
3 jam yang lalu
Infografis
Prabowo: Yang Tidak...
Prabowo: Yang Tidak Mau Bekerja untuk Rakyat, Saya akan Singkirkan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved