Lima Jenderal TNI 'Adu Kuat' Nyapres 2024, Siapa Unggul?

Sabtu, 28 November 2020 - 08:46 WIB
loading...
Lima Jenderal TNI Adu Kuat Nyapres 2024, Siapa Unggul?
Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Sejarah pemilihan presiden ( pilpres ) langsung di Indonesia sejak 2004 selalu memunculkan figur calon presiden dari kalangan militer. Pilpres 2024 pun diprediksi sama. Bahkan, kali ini figur militer yang meramaikan bursa capres lebih banyak dibanding pilpres-pilpres sebelumnya.

(Baca juga : Sssttt..Infonya Istana Sudah Kantongi 3 Nama Calon Kapolri, Ini Daftarnya? )

Sejauh ini ada lima jenderal TNI yang disebut-sebut punya kans nyapres. Tiga di antaranya jenderal bintang empat, yakni mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo , Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa, dan Kepala Staf Kepresidenan Jenderal (Purn) Moeldoko. Sedangkan dua lainnya merupakan jenderal bintang tiga, yakni Menteri Pertahanan Letjen (Purn) Prabowo Subianto, dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Doni Monardo .

(Baca juga : Prabowo dan AHY Diuntungkan karena Punya Kendaraan Politik )

Satu capres berlatar belakang militer lainnya namun bukan berpangkat jenderal yang juga berpeluang, yakni Mayor (Purn) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Menarik menantikan siapa dari nama-nama ini yang akan menjadi perwakilan kalangan militer di pilpres nanti? Berikut analisa singkat mengenai figur TNI yang diprediksi berpeluang menjadi capres.

1. Gatot Nurmantyo
Lima Jenderal TNI 'Adu Kuat' Nyapres 2024, Siapa Unggul?

Nama Gatot Nurmantyo sudah muncul sebagai bakal capres pada Pilpres 2019. Menjelang Pilpres 2024 namanya kembali disebut-sebut. Hanya, pada sejumlah hasil survei yang mengukur elektabilitas capres, Gatot belum meyakinkan. Posisinya di luar lima besar. Misalnya, Gatot hanya menempati urutan 8 pada survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia (IPI) pada September 2020. Elektabilitas Gatot hanya 1,4%. Apakah Gatot mampu mendongkrak elektabilitasnya hingga tiga tahun ke depan? Jawabannya, tergantung bagaimana dia mampu menempatkan diri dan mengambil bagian dalam politik Tanah Air. Bisa dengan masuk menjadi anggota parpol, atau dengan berkontribusi untuk bangsa dengan aktif di organisasi. Langkah Gatot masuk ke dalam barisan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) bisa jadi bagian dari ikhtiar menjaga popularitas dan elektabilitasnya.

( ).

Dari sisi kapasitas kepemimpinan Gatot sudah teruji karena pernah menjabat panglima TNI. Dari sisi basis pendukung, Gatot juga punya cukup modal. Gatot berpeluang merebut suara kalangan umat Islam. Saat menjabat panglima TNI, Gatot sudah menunjukkan kedekatannya dengan kalangan Islam, terutama dengan Kelompok 212.

Meski Gatot yang kini berusia 60 tahun cukup populer sebagai bakal capres, persoalannya adalah dia tidak memiliki parpol pengusung, berbeda dengan Prabowo dan AHY, yang memiliki Partai Gerindra dan Partai Demokrat. Ini yang bisa mempersulit langkah Gatot masuk gelanggang pilpres.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2079 seconds (0.1#10.140)